Kehilangan

3K 364 23
                                    

Flashback 5 tahun yang lalu.

Jam 22.37, dipinggir jalan seorang wanita dan pria baruh baya masih sibuk melayani pembeli. Tidak lama setelah pembeli terakhir tersebut pergi, tiba-tiba turun hujan deras.

"Mah, kita neduh ditoko sana dulu yuk?" ajak pria yang diketahui suami wanita tersebut.

"Emang nggak papa?" tanya wanita tersebut ragu.

Pria paruh baya itu mengangguk. "Nggak papa, ayo keburu hujannya makin gede." keduanya dengan hati-hati mendorong gerobak jualan mereka.

Tidak jauh dari sana, terlihat mobil pickup berwarna merah dengan seseorang yang sedang mengepulkan asap rokok, sejak tadi memantau pergerakan keduanya.

Ketika wanita dan pria paruh baya tersebut sudah berada ditengah-tengah jalan, dan akan sampai diemperan toko tadi. Dengan cepat seseorang itu membuang putung rokok yang berada ditangannya, dan langsung menghidupkan mobilnya lalu mengendarainya dengan kecepatan tinggi.

"Sedikit lagi," gumam seseorang itu.

Keduanya langsung mengalihkan pandangannya ketika mendapati cahaya yang menyilaukan. "PAAHHHH!" teriak wanita tersebut.

"MAAHHHH!" pria paruh baya tadi segera menggapai tangan istrinya, tapi kalah cepat ketika mobil pickup tersebut sudah menghantam tubuh keduanya dan juga gerobak jualan mereka.

Keduanya terpental jauh, darah menetes dari kepala membuat jalanan yang basah bercampur darah dan juga air hujan.

Seseorang tadi memberhentikan mobilnya, lalu melirik dari kaca spionnya. Senyum puas terbit dibibirnya. "Udah pasti mati."

Sementara itu, dirumah terlihat seorang gadis tengah berdiri khawatir didepan pintu sembari menatap hujan yang turun deras.

"Papah sama Mamah kok belum pulang ya?" gadis itu menggigit bibirnya sendiri.

"Lo kenapa sih? Udah jam berapa sekarang? Mending tidur." ucap laki-laki yang lebih tua darinya, Bayu.

Gadis yang tak lain adalah Lila, seketika mengalihkan atensinya kepada laki-laki yang kini tengah menutupi badannya menggunakan sarung. "Gimana gue bisa tidur, kalau orang tua gue belum balik?! Terus juga, ini hujan!"

Bayu menatap langit-langit malam, yang kini tengah menurunkan hujan dengan deras. "Gue tau Lil, mungkin bokap nyokap lo lagi dalam perjalanan pulang dan kejebak hujan, makanya mereka neduh dulu."

Lila tidak menjawab, gadis itu berjalan mondar-mandir sembari menggigit kuku jarinya. "Pah... Mamah... semoga kalian baik-baik aja,"

Cukup lama Lila berada didepan rumahnya, menunggu kedua orang tuanya datang dengan selamat. Bayu masih setia menemani gadis itu, laki-laki tersebut juga sudah beberapa kali membujuk Lila untuk segera masuk kedalam rumah karena udara yang semakin dingin dan hujan juga belum sama sekali reda.

"Lil, masuk ya? Tidur, besok lo sekolah."

"Tapi Bay, Mamー"

JEDARRRRR!

Petir dengan kencang menyambar, membuat Lila meringkuk ketakutan.

"Masuk, Lil." tekan Bayu, membuat Lila mau tidak mau menurutinya.

"Gue tidur disini. Tenang aja, gue diruang tamu." lanjut Bayu.

Di pagi harinya, Lila sudah bersiap dengan seragam abu-abunya. Bayu juga sudah menunggu sejak tadi, sama halnya dengan Lila, laki-laki tersebut memakai seragam abu-abu dengan keadaan amburadul.

"Nih makanan, dari Mak gue buat lo." Bayu menyerahkan kotak bekal yang ia bawa kepada Lila.

Lila menerimanya dengan senyum sedikit dipaksakan. "Makasih,"

Kepincut Ojol CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang