aku suka

281 16 1
                                    

Suga BTS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suga BTS. Seorang rapper terkenal di seluruh manca negara kini berada dalam pelukannya. Fifi masih diam tak percaya, setelah sekian lama mereka menjalin hubungan rumit. Ini kali pertama suga dan fifi berpelukan. Meski suga tak banyak bicara tapi hal seperti ini sangat sangat cukup membuat fifi senang.

Di sisi lain anggapan suga saat sedang memeluk fifi adalah rasa takut. Takut yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Suga harap malam ini menjadi malam paling panjang. Meski ia sangat suka memeluk fifi tapi hal itu tak cukup untuk mengurangi hal yang terus ia pikirkan. "Fifi-ya.. bagaimana jika aku pergi" tak menjawab membuat suga beranjak dari pelukan fifi. Melihat fifi dengan mata tajam.
"Pergi? Tak masalah aku akan menunggu." Ucapnya sembari fokus pada film yang mereka tonton.
"Aku akan pergi sangat jauh."

"Aku akan ikut, bukankah kalian juga akan mengadakan konser? Aku stylish mu.. maka dari itu aku akan ikut"

Suga terdiam masih dengan wajah datar. Fifi yang sadar mengenai gelagat aneh suga segera membenarkan posisi menghadapnya.
"Ada apa? Apa ada masalah?"

"Hmm?" Kini berganti fifi yang menuntut jawaban.

"Bagaimana jika aku pergi jauh dan tak akan kembali" andai suga.

"Aku akan ikut kemanapun kau pergi.
Jika tidak bisa maka aku akan menunggu meski kau tak akan kembali.. paham!"

"Bukan seperti itu.. mengapa kau tak memahami ku" suga kini merebahkan dirinya. Seolah menyerah karena kepergian yang suga maksud bukan pergi dan kembali lagi seperti yang dia lakukan.
Mungkin karena fifi tak tau mengenai kondisi suga akhir-akhir ini.
"Aku sangat lelah, pekerjaan seperti ini membuatku sangat tertekan fifi-ya"
Tangis fifi seketika pecah. Dia segera menggenggam tangan suga kemudian ikut merebahkan dirinya di samping suga. Bagaimana bisa dia tidak mengetahui suga yang sedang mengalami masa sulitnya, sedang fifi adalah kekasih suga.

"Maaf karena aku tidak tau maksudmu" sembari memeluk suga. Kini mungkin sudah saatnya bagi suga untuk berbagi perasaan yang belum pernah dia bagi sebelumnya. "Bukan salahmu. Jangan menangis"

"Ini juga bukan salahmu. Jadi jangan menyalahkan dirimu sendiri"

"Aku hanya benci mengapa aku membenci jalan yang ku pilih sendiri. Rasanya semua orang seperti mendorongku untuk maju lebih jauh. Aku ingin berhenti" ucap suga panjang. Kini matanya tertutup rapat.. tak ada yang bisa fifi lakukan kecuali memeluk suga dan mengusap punggung tangannya perlahan. Membuat suga tidur pulas.

Malam ini sungguh panjang. Fifi kembali memandangi suga yang sedang meringkuk di balik selimut di atas ranjang king size miliknya.
Jam sudah menunjukan pukul 05.00 pagi..  tanpa sadar tangan suga memeluk pinggang kecil fifi dan menenggelamkan kepalanya di dada fifi. Membuat suga semakin hanyut dalam mimpinya.

Drrtttt.. drttttt

Telfon suga berdering. Suga yang terkejut segera bangun dan melepaskan pelukannya dari fifi. Tanpa peduli fifi yang masih mengamatinya kini dia menemukan suga sudah berada jauh dari nya untuk menerima panggilan telefon. "Ada apa?" Tanya fifi..
Masih tak menjawab. Kini suga berlari kesana kemari mencari laptop.
"Suga ada apa?"

I LOVE HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang