Bang shi hyuk tampak marah besar ketika para staf yang datang terlambat. Padahal terhitung hanya 5 menit sebelum member BTS cek sound hari pertama. Namun fifi yang telat 10 menit dengan percaya dirinya lewat di depan bang shi hyuk sembari membawa dua Americano. "Untukmu" kata fifi sembari tersenyum.
"Ya! Yang benar saja, ku potong gaji mu dasar anak nakal!"
"PD-nim.. terlambat 10 menit tidak akan membuat konser ini batal"
Fifi tertawa sedang yang lainya tidak punya keberanian untuk tertawa sekeras fifi sekarang. "Kau tau apa? Yang kau lakukan hanya berkencan dan bekerja" seketika seisi ruangan hening."Kenapa? Kenapa? Kenapa??.." sahut seokjin dengan cepatnya. "Berkencan saat bekerja adalah perpaduan yang sangat sempurna PD-nim" jelas fifi membuat bang shi hyuk memijit kepalanya sendiri. "Dia benar.. apa kau tidak berkencan?" Seokjin melihat fifi dan bang shi hyuk secara bergantian.
"Kau pikir aku tak pernah muda?"
"Kau selalu muda" seokjin segera mengusap punggung bang shi hyuk dan menariknya menjauhi fifi.
"Dasar orang tua" monolog nya.Beberapa staf mengerubungi namjoon. Merapikan pakaiannya, menata rambutnya, merias wajahnya.
Namun kini fifi memegang kipas kecil yang ia arahkan pada suga karena dia mengeluh kepanasan. Staf yang lain juga sedang merias wajah suga.
Hal seperti ini tak pernah membuat fifi cemburu, meski orang lain menyentuh suga, namun ia tau sentuhan itu tak akan membuat suga memihak orang lain selain fifi."Pakai ini." Fifi memberi beberapa aksesoris pada suga. "Ini konsep?"
"Bukan, ini fashion" tawa fifi meledak membuat suga tersenyum tipis."Haruskah aku memplaster bahu mu?" Kini fifi siap dengan plaster yang ia bawa. "Iya.. aku akan banyak bergerak saat konser nanti"
Tanpa alasan, suga selalu meminta fifi untuk memplaster bahunya. Suga bilang "terlalu banyak olah raga" namun hingga sekarang suga selalu meminta fifi untuk memplaser bahunya. Konser berjalan lancar. Namun fifi menemukan suga yang sesekali memegang bahunya sembari meringis kesakitan. Fifi yang khawatir segera berlari saat suga dan para member turun dari panggung untuk break dan berganti baju.
"Apa kau sering olahraga?"
"Tentu saja""Kenapa olahraga jika bahu mu sakit? Kau tidak boleh memaksakan diri seperti ini"
"Aku baik-baik saja"
"Baik apanya? Kau kesakitan tadi"
Suga diam masih dengan nafas yang terengah-engah. "Aku melihatnya, kau kesakitan"
Suga membalik badan menghadap fifi. "Hentikan! Kau hanya memperburuk keadaanku!" Beberapa orang tampak melihat ke arah fifi dan suga. "Aku akan meminta seseorang mengompres mu." Fifi dengan sigap segera membuka kancing baju suga.
Fifi hanya berdiri di samping suga dan mengarahkan kipas angin kecil padanya. Dia sungguh khawatir mengenai bahu suga yang kian memburuk seiring berjalannya waktu.
Sesekali fifi mengusap air matanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE HER
Fanfiction*ini cerita imajinatif yang mungkin akan terlihat nyata* Manusia pada umumnya memiliki rasa bahagia, sedih, senang, khawatir, kecewa, dan juga cinta. Bukankan suga juga manusia? Seorang idol yang jatuh cinta pada staf yang ternyata bukan hanya sek...