"Haruskah kita minum hari ini?"
Suga sedikit terharu mendengar lagu baru seokjin yang akan segera liris.Sedang seiyeon sudah menangis di balik punggung seokjin. "Ya! Kenapa suaramu keras sekali. Jungkook menertawakan mu!" Goda seokjin. "Seiyeon-aa kau sangat jelek." Timpal perempuan polos itu spontan. "Yuri-yaa jangan mengejeknya." Satu tangan jimin menggenggam tangan sang kekasih erat. "Oppa.. apa lagumu juga sudah selesai?" Tanya yuri. "Sudah.. tapi sayangnya aku meninggalkan flashdisk ku.."
Shin yuri.
Ruang tamu luas itu mulai ramai setelah suasana tenang tadi hilang.
Tentu saja karena suara golden makne yang kini menyalakan TV untuk mengetes suara merdunya. Jimin dan taehyung mulai mendekati jungkook dan meraih mic yang satunya. Sedang hoseok kini sibuk mengotak-atik TV besar yang tak kunjung menyala. "Bagaimana cara menyalakannya."
"Hyung? Boleh ku nyalakan?" Ucapnya keras lewat mic yang sedari tadi ia pegang."Kau sudah menyalakannya, kenapa bertanya." Suga hanya tertawa lucu.
Sedari tadi handphone fifi berdering dan Berkali-kali juga suga mengatakan untuk menjawab telfonnya. "Apa perlu aku yang mengangkatnya?" Tanpa menunggu lama suga segera meraih handphone itu dari tangan fifi. Dia cukup kesal karena nada dering handphone fifi cukup mengganggu.
"Hallo? Fifi-yaa.. dimana kau? Bukankah kau ada rapat denganku sekarang? Kenapa kau begitu membenciku!!" Laki-laki empat puluhan itu berucap dengan tegasnya. "Pak park, ini aku suga.."
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE HER
Fanfiction*ini cerita imajinatif yang mungkin akan terlihat nyata* Manusia pada umumnya memiliki rasa bahagia, sedih, senang, khawatir, kecewa, dan juga cinta. Bukankan suga juga manusia? Seorang idol yang jatuh cinta pada staf yang ternyata bukan hanya sek...