Bab 18

1.6K 292 27
                                    


Reihan dan Mikhayla terlihat betah dengan keheningan di dalam mobil. Sejujurnya, Reihan sedikit penasaran kenapa wanita yang selama ini mengejar-ngejar dirinya tiba-tiba terlihat begitu dingin dan abai ketika berjumpa dengan dirinya.

Seharusnya Mikhayla menjerit-jerit bahagia karena ia bersedia menjemput perempuan itu malam ini. Namun sayangnya respon yang Mikhayla berikan justru berbanding terbalik dengan khayalan Reihan.

Reihan berdehem pelan hingga membuat Mikhayla menoleh menatap dirinya sejenak. "Lo kenapa?" Tanya Reihan saat melihat Mikhayla kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela.

"Maksud kamu?" Tanya Mikhayla tak mengerti. Tepatnya pura-pura tak mengerti, ia tahu saat ini Reihan sedang penasaran sekali dengan keterdiamannya. Biasanya jika bersama Reihan ia akan terus berusaha menyentuh bahkan menempeli laki-laki ini tanpa malu.

Dan sekarang Mikhayla sadar jika selama ini dirinya benar-benar memalukan. Bisa-bisanya ia mengemis-ngemis cinta pada Reihan tanpa tahu malu.

"Lo mulai nggak suka sama gue?" Tanya Reihan langsung.

Mikhayla terkekeh geli lalu menatap Reihan dengan tatapan mengejek. "Mungkin pesona lo dimana gue nggak sekuat dulu." jawab Mikhayla santai dengan gaya bahasanya juga yang mulai berubah kembali membuat Reihan terbelalak kaget.

Sedangkan Mikhayla kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela. Jujur saat ini ia justru berharap jika Ali yang menjemputnya bukan Reihan.

Tawa Reihan terdengar memenuhi seantero mobil yang membuat Mikhayla kembali menatap pria itu dengan tatapan bingung.

"Bagus deh jadi gue nggak perlu lagi nendang lo untuk ngejauh dari gue karena jujur selama lo ngemis-ngemis cinta gue, ngejar-ngejar gue hidup gue benar-benar menderita." Seringai kecil yang diperlihatkan Reihan mampu membuat kedua tangan Mikhayla mengepal kuat.

"Gue benar-benar ngerasa lega sekarang. Thank's ya karena lo udah nyerah sama gue." Kembali Reihan berkata dengan senyuman lebar yang membuat Mikhayla seperti ditelanjangi oleh pria ini. Mikhayla benar-benar ngerasa dirinya sudah tidak ada harga dirinya lagi didepan pria ini.

Reihan benar-benar brengsek!

Mikhayla segera mengalihkan pandangannya keluar jendela, ternyata benar kata Mamanya jika seharusnya ia mengejar Ali bukan pria bajingan disampingnya ini. Pria pengangguran yang tahunya foya-foya menghambur uang dijalan yang tidak berguna sedangkan Ali, pria itu begitu bijaksana dan sukses diusianya yang masih sangat muda.

Mulai detik ini Mikhayla memutuskan untuk membuka hatinya untuk Ali. Pria yang selama ini mengejar cintanya. Tak akan sulit untuk memiliki Ali toh pria itu memang sudah sejak lama mencintainya.

Reihan kembali menolehkan kepalanya menatap Mikhayla yang terlihat cantik malam ini, Reihan akui jika gadis ini sangat cantik namun sayangnya tabiat wanita ini tidak secantik wajahnya.

Keadaan mobil kembali hening bahkan sampai mobil yang dikemudikan oleh Reihan itu memasuki pekarangan luas di kediaman utama keluarga Sudrajat.

Mata Mikhayla sontak berbinar saat melihat mobil hitam mengkilat yang biasanya dikemudikan oleh Ali juga turut parkir di sebelah mobil Reihan wanita itu terlihat buru-buru membuka pintu mobil Reihan lalu beranjak menuju mobil Ali namun sayangnya langkah kaki Mikhayla sontak terhenti saat pintu penumpang mobil hitam itu terbuka disusul seorang gadis cantik yang keluar dari sana.

Kening Mikhayla sontak berkerut ia mengenali gadis itu bukankah gadis dihadapannya ini adalah gadis yang sama dengan yang dirumah sakit waktu itu? Lalu kenapa gadis itu bisa bersama dengan Ali? Apa yang sebenarnya telah terjadi yang sama sekali tidak ia ketahui?

Pilihan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang