Bab 38

1.8K 320 20
                                    


"Apa kamu puas Mas?! Kamu puas mempermalukan anak kita didepan anak sialan mu itu?!"

Plak!

Plak!

Gerald dengan cepat melayangkan tamparannya pada wajah Cecilia hingga membuat wanita itu tersungkur ke lantai.

Cecilia memegang kedua pipinya yang baru saja ditampar oleh suaminya. "Kamu nampar aku Mas?" Tanyanya dengan penuh ketidakpercayaan. "Kamu nampar aku hanya karena anak sial---"

"SEKALI LAGI KAMU MENGHINA PUTRIKU AKU TIDAK AKAN SEGAN-SEGAN MEROBEK MULUT BUSUKMU JALANG!!" Teriakan Gerald terdengar menggema memenuhi seluruh ruangan rumahnya.

Tubuh Cecilia terlihat bergetar sepanjang usia pernikahan yang sudah mereka lalui bersama baru kali ini Cecilia melihat kemarahan Gerald yang begitu mengerikan. Gerald tidak mencintai dirinya ia tahu itu tapi selama ini Gerald selalu memenuhi semua keinginannya tapi hari ini Cecilia seperti melihat sosok lain dalam diri suaminya.

"KAMU INGIN BERSELINGKUH DENGAN PRIA PENGANGGURAN ITU SILAHKAN! AKU TIDAK MELARANG KARENA KAMU SAMA SEKALI TIDAK ADA ARTINYA UNTUKKU CECILIA! TIDAK ADA ARTINYA SAMA SEKALI." Gerald kembali berteriak kencang pada istrinya.

Kepalanya terasa pecah mengingat kembali bagaimana tatapan penuh luka yang Prilly layangkan padanya tadi. Putrinya benar-benar terluka dan semua itu karena dirinya.

Gerald brengsek! Ayah macam apa kamu Gerald? Kenapa kamu tega menghancurkan putrimu sampai-sampai ia memohon kepergianmu dari kehidupannya? Sialan!

"Mas kamu harusnya sadar kalau putri kamu itu tidak menginginkan kehadiran kamu dalam hidupnya! Harusnya kamu fokus saja pada Mikhayla putri kita." Cecilia sudah berdiri tegak dihadapan suaminya. Ia harus mempengaruhi Gerald supaya kembali memperhatikan putrinya.

Cecilia tidak akan ikhlas jika Gerald kembali ke keluarga kecilnya. Rahma dan Prilly hanya masa lalu yang harus Gerald fokuskan adalah dirinya dan Mikhayla putri mereka.

"Satu-satunya hal yang paling saya sesali di dalam hidup saya adalah meninggalkan Rahma hanya untuk menikahi wanita rendahan seperti kamu Cecilia!" Teriak Gerald yang berhasil membuat tubuh Cecilia menegang.

"Maksud kamu apa Mas?!"

Gerald tersenyum sinis menatap istrinya. "Kamu dan pria sialan itu benar-benar akan habis ditanganku Cecilia. Camkan itu!" Ancam Gerald sebelum berbalik meninggalkan Cecilia yang sudah ketar-ketir ditempat. Rencananya bisa gagal jika Gerald benar-benar mengetahui hubungan gelapnya dengan Bram dirinya benar-benar akan mati ditangan Gerald jika pria itu tahu tentang Mikhayla yang bukan darah dagingnya.

Bagaimana ini?

Cecilia buru-buru meraih ponselnya lalu menghubungi Bram pria kesayangannya.

"Bram gawat! Kita harus segera menjalankan rencananya tapi kita ubah semua rencana kita bukan Gerald yang menjadi sasarannya melainkan putri Gerald yang lain." Cecilia mulai membeberkan sosok Prilly dan juga keberadaan gadis itu bersama Ibunya.

"Pokoknya gadis itu harus mati jika tidak posisi putri kita akan terancam Bram! Mikhayla akan ditendang dari keluarga Hutomo jika Gerald berhasil meluluhkan hati putri kandungnya!" Cecilia terlihat mondar-mandir dengan ponsel tertempel ditelinga kanannya.

Ia benar-benar gelisah, ia takut jika hal itu benar-benar terjadi. Bagaimana nasib putrinya? Dan juga bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Bram jika ia tak berhasil merebut seluruh kekayaan Gerald?

"Tenang saja Sayang aku akan segera menangkap gadis itu dan membunuhnya."

"Bagus! Aku juga ingin kamu mengenyahkan mantan istri Gerald!" Perintah Cecilia lagi yang langsung disetujui oleh Bram.

Pilihan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang