Chapter 10

710 177 32
                                    

Sorry, buat yang nungguin tengah malem. Rupanya Ercher nggak jadi lewat 🙂🙂 bukan mager, tapi emang males aja (digampar).

Yaudahlah, yaa. Ini dia persembahan 3 chapter ke depan. Selamat menikmati dan jangan lupa vote + komen.

***

Ercher mengayunkan pedangnya ke udara. Lalu mengempaskannya dengan tancapan keras ke tanah. Dalam diam ia bernapas. Selama percakapan di meja makan, Ercher sama sekali tidak mengeluarkan suara. Bahkan saat Terra membelanya. Ia hanya duduk menghabiskan makanannya tanpa suara, minum, kemudian pergi meninggalkan ruangan makan.

Bahkan Ercher ikut makan di sana karena tidak mungkin saat kembali ke istana nanti keadaannya kurus sampai membuat Raeliana khawatir.

Ercher mendengar semua. Awalnya Ercher memang seperti Terra saat kecil. Ia menyangkal Igrisa saat wanita itu bilang Ercher bukan keturunan sah Sillabent. Bagaimanapun ia adalah anaknya Baron Keir. Tetapi hal itu berubah setelah ia resmi masuk ke istana sebagai kesatria putra mahkota usai pendidikannya di Hurtvillia.

Hari pertama Ercher bertemu dengan Duke Rowan Servant. Orang yang menjadi tangan kanan kaisar sebelum pria itu menduduki takhta. Dia juga adalah ketua pasukan kekaisaran yang menjabat sangat lama sebelum akhirnya jabatan itu diturunkan kepada generasi selanjutnya dan dia menjadi seorang menteri. Rowan Servant juga penyokong militer terbesar Easter, bahkan sampai sekarang pria itu masih menjadi orang pertama yang mewakilkan kaisar untuk menyelesaikan banyak masalah di luar istana.

Duke Servant juga orang yang sangat dikagumi oleh Tristan.

Hari itu duke secara resmi menyambut mereka berlima—termasuk putra tertuanya sendiri—dengan suasana yang terlihat sangat menyenangkan. Namun, Ercher sendiri tidak menyangka bahwa duke mendekatinya.

“Aku sangat ingin bertemu denganmu, Sir Ercher. Sayangnya beberapa tahun yang lalu aku tidak bisa mengawal Baginda dan Yang Mulia Pangeran.”

Ercher saja saat itu tidak tahu kenapa ada orang asing yang sangat menunggu untuk bertemu dengannya. Karena Ercher bukanlah orang penting yang lantas bisa ditunggu untuk bicara santai. Ercher tidak seberharga itu.

Ercher sebelum diminta untuk secara pribadi menemui duke, ia masih berpikir dirinya Sillabent. Hanya Sillabent, terlepas dari sah atau tidaknya karena dirinya anak Keir dan karena ada darah dari pria itu yang mengalir di tubuhnya. Tetapi Rowan Servant melempar sebuah lukisan lama ke atas meja, tepat di hadapan Ercher.

Mungkin kaisar memang bilang Ercher mirip dengan ibunya. Namun, tidak ada yang tahu bahwa Ercher sangat mirip dengan Keir Sillabent yang masih muda. Andai mereka hidup di masa yang sama, mungkin orang akan bilang mereka anak kembar. Bahkan anak kembar saja tak bisa semirip Ercher dan Keir.

“Kau meragukan dirimu hanya karena ada yang bilang kau anak haram? Lihat saja orang itu. Kedua saudaramu itu, apakah mirip dengan Keir? Bukan. Kau bukan hanya Sillabent. Tapi seluruh tubuhmu menjelaskan bahwa kau Keir generasi lanjutan, Ercher. Kau memang hidup untuk melanjutkan semua gelar yang Keir dapatkan. Hanya kau, bukan saudara-saudaramu.”

Ercher mengencangkan cengkeramannya pada gagang pedang saat mengingat uacapan Rowan Servant. Itu adalah alasan kuat mengapa Kaisar Iberich tak mau mencabut nama Sillabent dari Ercher.

“Apa kau penasaran ibumu itu siapa? Dia penyihir. Dia juga pengembara. Dia juga punya ayah berdarah gipsi. Kenapa Baginda bilang kau sangat mirip dengannya? Karena sebelum mati, demi melindungimu, dia menyihir rambut dan matanya agar sama dengan milikmu yang sangat mirip Keir.”

Ercher menarik napas panjang dan darahnya terasa sangat mendidih mengingat bahwa hanya dirinya yang pantas berdiri di tanah Monsecc melebihi kedua kakaknya yang mendapat darah Keir dalam pernikahan sah. Berdiri di tempat ini rasanya seperti Ercher terjatuh ke dalam sihirnya sendiri. Berdiri di tengah ruang dimensi yang tak punya sisi dan warna. Terjebak dan tidak bisa keluar.

The Baron's Heart (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang