Chapter 13

702 172 25
                                    

Last, deh. Nggak jadi 5 chapter 🤣🤣 tapikan udah lebih dari 3 chapter. Genap aja dah 4 chapter. Wkwk

Jangan lupa vote dan komen. Kalo belom, burun scroll back ke atas buat vote dan komen dulu 🤣🤣 ini memaksa loh (ditabok!) Wkwkwk

***

Terra tercekat mendengar ucapan Jill. Pilihan yang akan Terra tentukan, ia tak menyangka bahwa akan sepenting ini. Tidak ada yang memberitahu bahwa menentukan calon suami sama artinya menentukan siapa yang akan menjadi Baron Monsecc selanjutnya. Bahkan ayahnya juga tidak menjelaskan poin sepenting ini.

Ah, kurang ajar!

“Apa Viscount tidak memberitahu? Pasti dia sengaja melewatkan bagian itu.”

“Itu ....”

“Apa yang sedang kalian bicarakan?”

Terra melihat ke balik tubuh Jill dan pria itu berbalik. Mereka melihat Baroness Igrisa berjalan menghampiri dengan Pheliod di belakangnya.

“Ibu,” kata Jill sambil tersenyum pada baroness.

Sedangkan Terra malah mencoba melihat ke arah lain agar bisa kabur sebelum terjebak di situasi tak terelakkan. Namun, ia tidak bisa menemukan Jeni di mana pun. Wanita itu tidak muncul untuk menolongnya agar terbebas dari orang-orang ini.

Oh, Dewa. Tolonglah, aku harus bertemu dengan Ercher.

“Kami hanya membicarakan kapan kira-kira Nona Terra akan meluangkan waktu untuk saya,” jawab Jill kemudian.

Baroness mengangguk. Kemudian menatap sesuatu yang Terra sembunyikan di belakangnya. “Kau akan pergi ke suatu tempat?”

“Ah, itu.”

Terra tidak tahu harus menjawab apa. Ia tidak mungkin langsung bilang mau menemui Ercher. Sebab baroness adalah orang yang paling tidak menyukai Ercher dari semua orang yang tidak menyukai pria itu.

“Bagaimana kalau mengobrol bersama kami?” tanya Baroness Igrisa. “Kita belum pernah melakukannya sejak kau datang ke sini. Kupikir aku harus lebih akrab dengan orang yang akan menjadi keluargaku.”

Ah, sial. Kalau begini Terra akan lebih sulit untuk bilang tidak. Ia tidak mau terjebak dengan orang-orang ini sekarang. Terra sudah punya janji dengan Ercher. Pria itu pasti sudah menunggunya sekarang.

“Maukah kau meluangkan waktu untuk kami?”

Terra menelan ludahnya dalam diam, melirik pada Pheliod dan Jill sesekali. Namun, kedua pria itu hanya diam sambil tersenyum pada Terra. Anehnya senyuman itu terlihat sangat menyebalkan. Seolah mereka memang sudah berencana melakukan ini agar Terra tidak jadi bertemu dengan Ercher malam ini.

“Apa sebenarnya aku mengganggu waktumu?” tanya baroness lebih mendesak lagi pada Terra. “Urusanmu tidak bisa ditunda sebentar?”

Terra menarik napas dan menghela dengan pelan. Mencoba untuk melemaskan bahu. Jika ini memang ulah Jill, selamat. Pria itu berhasil menahan Terra.

“Baiklah, Nyonya. Saya bisa mengobrol sebentar.”

***


Jill menyesap teh dan melirik pada Terra yang sedang mengobrol dengan ibunya. Dengan lirikan ia melihat pada Pheliod yang juga membalas senyum dengan sama liciknya. Ia tahu kalau Terra akan menemui Ercher malam ini. Dari itu ia meminta agar ibunya bisa membantu agar Terra tidak bisa bertemu Ercher.

Jill ingin menahan Terra selama mungkin sampai waktu janjiannya dengan Ercher selesai. Dengan begitu, ketika Terra sampai di tempat janjian, Ercher sudah tidak ada.

The Baron's Heart (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang