Raeli duduk di kursi sambil sesekali melihat ke arah tempat tidur di mana Terra berada. Charlotte bilang kondisinya tidak parah. Bahkan wakil Charlotte yang bernama Penell, yang juga kakak dari Terra bilang kalau tubuh adiknya itu cenderung kebal racun. Hanya saja Terra berada di kondisi sekarang dikarenakan meminum jenis racun yang belum diketahuinya.
Yah, Raeli sendiri terkejut. Tiba-tiba setelah pertarungan Tristan selesai, ia melihat Ercher muncul bersimbah darah sambil memeluk seseorang. Ia yang memang berada di kondisi panik akhir-akhir ini karena Mareyya dan Liliane juga tak bisa melihat kondisi Ercher jadi biasa-biasa saja. Raeli juga ikut panik.
Tetapi untungnya darah yang ada di tubuh Ercher bukan miliknya. Mereka berdua tidak terluka. Namun, Terra yang datang bersamanya habis meminum racun.
Setelah kondisi itu, istana jadi ricuh. Duke Servant dan Carry juga langsung diberangkatkan ke Monsecc pada hari pertarungan Tristan.
Raeli menghela napas dan menutup buku bawaannya. Menatap Terra. Di ruangan ini hanya ada mereka berdua. Ia sudah meminta semua orang untuk keluar. Ada pesan khusus yang Raeli sampaikan pada ayahnya berdasarkan permintaan Ercher.
Vanilla Morene.
Pria itu meminta agar pasukan yang berangkat ke Monsecc segera mengirim Vanilla ke ibu kota begitu menemui wanita itu. Yah, Raeli sendiri berharap agar orang yang dimaksud oleh Ercher tidak terluka. Semoga saja Ein bisa mengintrogasi Ercher agar memberitahu keseluruhan apa yang terjadi di Monsecc.
Atau Ein butuh Raeli memaksa Ercher?
“Yang Mulia?”
Raeli menoleh. Karena melamun ia tidak memperhatikan Terra yang baru saja bangun dan bergerak duduk. Wanita itu dalam kondisi istirahat untuk pemulihan dari racun.
“Kau sudah bangun?” Raeli berdiri dari kursinya dan bergerak menghampiri Terra. Duduk di sisi tempat tidur. “Bagaimana perasaanmu? Ada yang tidak enak?”
“Saya baik-baik saja, Yang Mulia,” jawab Terra. Ia menatap Raeliana. Di pikirannya, Raeliana tidak persis seperti calon permaisuri berikutnya. Wanita itu seperti wanita bangsawan biasa. Hebatnya Raeliana tidak seperti bangsawan sombong.
Terra melihat sekeliling ruangan.
Raeli langsung tersenyum. “Ercher tidak di sini. Dia bersama Yang Mulia Pangeran.”
“Saya tidak—”
“Memangnya salah kalau kau mencari priamu?” ejek Terra. “Saat bangun orang pertama yang kucari juga Ein.”
Terra terdiam. Yah, bagaimanapun, mereka tetaplah manusia biasa. Mungkin karena Raeliana menikah lebih dulu, dia bisa tahu perasaan orang lain.
“Apa sulit menghadapi Ercher?” tanya Raeliana. Senyum di wajahnya makin lebar. “Dia anak yang jujur dan polos.”
Polos? Terra mengerutkan kening. Ia rasa Raeli akan pingsan jika tahu mereka berdua sudah pernah menghabiskan waktu bersama. Yah, anggap saja Raeli tetap berpikir kalau Ercher polos.
“Dia tidak mengerti apa itu perasaan cinta. Dia tidak hidup bersama orang tua. Dia tidak paham kasih sayang.” Raeliana tersenyum kecut. “Kuharap kau bisa mengajarinya semua itu, Nona Terra.”
“Ercher sangat menyukai Anda, Yang Mulia,” kata Terra.
Raeli tertawa. “Jadi, kau mau aku menikahi Ercher juga?”
“Tentu saja tidak.” Terra membuang muka.
“Dia langsung memelukku begitu sampai sini,” Raeli sengaja melakukannya untuk mengejek Terra.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baron's Heart (Tamat)
Fantasy(Series 3 Easter) // SUDAH TERBIT Setelah meninggalkan Monsecc sejak usia 8 tahun, Ercher nyaris lupa kampung halaman. Bukan. Ercher ingin melupakan kampung halamannya. Namun, Baginda Iberich dan Pangeran Ein memerintahkannya untuk kembali ke rumah...