Berhubung aku mau pergi selama 3 hari, jadi aku update dulu. Jadi, ntar kalo pun aku lupa update di sana nanti, nggak kecewa² amat yaak 🤣🤣 soalnya kadang di sana sinyalnya susah 🙂🙂
***
“Aku juga kesatria kekaisaran. Namaku sama bagusnya denganmu. Jangan sungkan. Aku memang berniat mengujimu. Tapi kau boleh melukaiku. Sama sebaliknya. Aku takkan sungkan melukaimu, Sir Ercher.”
Apa Keir serius dengan itu? Melukai Ercher. Bukan ia terlalu percaya diri bahwa Keir tidak bisa melukainya. Hanya saja Ercher adalah orang yang tidak pernah terluka dari semua teman-temannya, bahkan pangeran. Maka dari itu Ercher selalu maju sebagai perisai di akhir-akhir pertarungan.
“Cabut pedangmu,” perintah Keir.
Ercher melirik pada pedang di tangan kanannya. “Saya akan pakai pedang ini.”
“Apa kau meremehkanku!” teriak Keir.
Semoga saja semua yang ada di dalam rumah tidak mendengar teriakan Keir yang menggebu dan keras itu. Ercher sempat berpikir bagaimana bisa orang di depannya ini menjadi kesatria Putra Mahkota Iberich saat itu. Emosinya saja tidak terbendung. Hanya sifat buruk yang ada pada Keir.
Apa yang membuat kaisar sebelumnya memilih Keir untuk menjadi perisai bagi Pangeran Iberich?
“Kita coba saja,” jawab Ercher. “Jika Anda bisa mematahkan pedang ini, saya akan mencabut pedang kehormatan saya.”
Ercher tidak ingin mencabut pedangnya. Bahkan saat sedang latihan, ia baru akan mencabut pedangnya jika latihan sendiri. Pangeran melarang kesar Ercher berlatih dengan pedang sungguhan jika lawannya bukan pangeran atau salah satu dari keempat temannya yang lain.
Jika Ercher diminta untuk berlatih tanding dengan kesatria lain, bahkan dengan pengawasan Duke Servant, orang itu akan memberikannya pedang kayu atau bilah kayu bulat kecil yang bisa Ercher gunakan sebagai pedang.
Karena ... sekalipun pedang kayu, benda itu bisa sangat tajam jika sudah sampai di tangan Ercher. Maka, jika ia menarik pedangnya dengan sungguh-sungguh, benda itu akan memiliki ketajaman berkali-kali lipat dari ketajaman aslinya.
Ditambah lagi Ercher dilarang mengeluarkan aura pada pedangnya oleh Xain dan pangeran. Meski keempat temannya tahu bahwa Ercher seorang master pedang, mereka tidak pernah sekali saja melihat Ercher mengeluarkan aura di pedangnya.
Mungkin itulah alasan kenapa dulu ia bisa melukai Jill separah itu hanya dengan sebilah pisau kayu yang harusnya tak bisa melukai orang lain. Kalau saat itu yang Ercher pegang adalah pisau sungguhan, mungkin Jill tak hanya buta. Pria itu sudah mati sekarang karena wajahnya terbelah.
“Apa Anda mau memastikan bahwa saja pengguna Sihir Ruang?” tanya Ercher. “Saya saja tidak tahu hal itu sampai berusia sembilan tahun. Tuan Count Hutrvillia yang mengajarkan saya bagaimana mengendalikan kekuatan sampai akhirnya saya tahu kalau ternyata saya juga punya element sihir.”
“Kau juga bisa banyak bicara, ya.”
Ercher mengangkat bahunya. “Saya bisa bicara banyak pada orang seperti Anda, Ayah.”
Ercher bahkan tahu dari Charlotte bahwa tipe seperti dirinya ini adalah orang yang manipulatif. Ercher memang cenderung tidak banyak bicara. Tetapi pada orang tertentu dan momen tertentu, Ercher bisa menjadi provokator melebihi Charael.
Di mata beberapa orang Ercher memang terlihat sangat manis, tetapi jika orang-orang itu tahu bagaimana Ercher sebenarnya, mereka akan membenci Ercher. Bagaimana kalau Terra dan Raeliana melihat Ercher yang seperti ini?
Ercher jadi kelepasan karena Raeliana bilang ia boleh bicara sebanyak yang dirinya mau.
Ercher menajamkan pandangan pada pedang Keir. Itu baru benar pedang kehormatan yang diberikan kekaisaran. Dari pantulan cahaya bulan Ercher bisa melihat lambang Easter di bilah pangkal pedang. Lalu ada julukan di sisi lain pangkal pedang itu yang bersanding dengan lambang Easter. Julukan itu sama dengan yang terukir di pedang Ercher.
![](https://img.wattpad.com/cover/296849558-288-k361711.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baron's Heart (Tamat)
Fantasy(Series 3 Easter) // SUDAH TERBIT Setelah meninggalkan Monsecc sejak usia 8 tahun, Ercher nyaris lupa kampung halaman. Bukan. Ercher ingin melupakan kampung halamannya. Namun, Baginda Iberich dan Pangeran Ein memerintahkannya untuk kembali ke rumah...