Mr. Arrogant || ROSEKOOK √√

•°• Chapter 36 •°•

ROSÉKOOK

Mr. Arrogant || Rini Marretta
==========================

***

BLACKWORLD COMPANY

Matahari menyingsing, hari baru sudah di mulai mengawali awal kehidupan baru manusia di bumi.

Kicauan burung saling bersahutan memenuhi lalu lintas langit di pagi yang cerah ini.

Dan tak berbeda jauh dengan lalu lintas di langit pagi ini,  lalu lintas di jalan raya pun terlihat sudah begitu ramai dengan kendaran yang hilir mudik ke sana kemari menuju tujuan mereka masing-masing.

Orang-orang terlihat sudah memulai aktifitasnya, para ibu sudah pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-harinya.

Para siswa sekolah dengan seragam lengkapnya sudah berangkat dengan penuh tekad untuk meraih mimpi mereka.

Dan para karyawan sudah mulai berdatangan di tempat bekerja mereka untuk memulai kembali aktifitas pekerjaan yang setiap harinya terus datang silih berganti.

Seperti halnya dengan gedung perkantoran lain. Di perusahaan yang memiliki nama unik layaknya dunia yang penuh keburukan 'BLACKWORLD' .
Kini di sana pun terlihat sudah mulai didatangi karyawan yang sudah siap untuk berjibaku dengan pekerjaan dan tugas-tugas mereka masing-masing.

Berada di lantai kedua dari lantai paling atas gedung tersebut, terlihat seorang pria tengah melangkah menyusuri lorong dengan perhatiannya yang terus terfokus pada benda pipih di tangannya.

Beberapa staf menyapa ketika pria itu melewati mereka.

Meski tengah fokus pada ponselnya, namun sikap ramah dan senyuman manisnya, tak pernah sekalipun hilang dari wajah yang tergolong memiliki pipi yang cukup tembam itu.

Namun dengan paras sempurna yang di milikinya, karya seni Tuhan tersebut malah membentuk wajah seksi yang bisa membuat semua wanita terkulai lemas jika di pandang oleh mata malaikat berkedok manusia itu.

Langkah demi langkah ia untai seakan berirama bersama bunyi sepatu hitam yang dipakai nya ketika beradu dengan lantai.

Sampai tiba saatnya ia berhenti di depan sebuah ruangan. Segera setelah itu, seorang pria pun menyapa dan membungkuk penuh hormat ke arahnya ketika melihat kedatangannya.

"Selamat pagi manajer Park!" serunya menyapa Sang atasan yang tidak lain di adalah Jimin.

"Selamat pagi sekertaris Ha" ujarnya membalas sapaan sekertarisnya itu tanpa meliriknya karena ia yang masih saja fokus pada ponsel miliknya.

Setelah itu, ia pun segera masuk dan membuka pintu ruangannya.

Namun wajahnya seketika terkejut ketika ia menangkap sesosok pria tengah duduk di kursinya. Yang mana keberadaan pria itu di ruangannya benar-benar membuatnya bingung.

Fokus Jimin memang terlihat masih cukup terpusat pada ponselnya ketika ia masuk tadi. Maka  itulah yang membuatnya cukup bingung dan sedikit terlambat dalam memahami situasi dan kondisi ini.

Ia hanya terus mematung di ambang pintu sambil terus menatap orang yang tengah duduk bersidekap penuh kuasa di sana.

Tatapannya begitu tajam yang bisa di yakini, tatapan itu mampu membunuh manusia dalam satu kali ayunan tangan, karena bisa di lihat dengan jelas ketajamannya melebihi tajamnya pisau sekalipun.