Mr. Arrogant || ROSEKOOK √√

•°• Chapter 40 •°•

ROSÉKOOK

Mr. Arrogant ||| Rini Marretta
===========================

***

Halaman depan toko HanBakery  milik keluarga Songkang.

Masih dalam suasana penuh perdebatan antara Chaeyoung dan Jungkook mengenai pelarangan yang Jungkook berikan untuk Chaeyoung agar ia tak perlu datang bekerja di hari esok.

Sang atasan begitu tegas melarang sekertarisnya itu untuk tidak datang bekerja, tapi sang sekertaris tetap teguh ingin datang bekerja meski larangan itu begitu tegas atasannya sampaikan.

Perdebatan terus saja terjadi karena keduanya begitu memegang teguh hal yang menurut mereka benar.

"Apa kau marah karena aku tak mengizinkanmu masuk kerja besok?!" tanya Jungkook yang bisa menangkap kekesalan Chaeyoung padanya.

"Tentu saja! Saya sudah berniat akan berkerja. Tapi tiba-tiba anda melarang saya untuk tidak pergi. Saya kesal dan juga heran, kenapa dan apa alasannya saya tidak boleh datang bekerja.
Saya benar-benar tak mengerti ini semua.

Tapi, apapun yang anda katakan, saya tetap tak akan perduli. Yang jelas, saya sudah bosan terus berdiam diri di rumah. Jadi anda tak bisa melarang saya. Saya tetap akan datang bekerja besok. Titik!" ujarnya penuh ketegasan dan penekanan.

Menunjukkan ia tak mau di atur dan tak bisa di larang begitu saja oleh Jungkoook. Apalagi alasan pelarangannya benar-benar aneh dan tak masuk akal baginya.

"Yaaa! Orang lain pasti akan sangat senang jika atasannya menyuruhnya cuti. Tapi kenapa kau malah kesal dan terus memaksa ingin masuk kerja?! Aku hanya khawatir lukamu akan memburuk ketika kau mulai bekerja.

Apa kau pikir aku tidak akan rugi?! Dengan lukamu semakin memburuk, kerugianku akan semakin membesar karena aku harus mengkompensasi biaya perawatan mu.

Aku sama sekali tak mau rugi sedikit pun. Pokoknya jangan melawan dan menentang keputusan ku. Kau baru boleh mulai masuk kerja lagi di hari Senin. Titik!" ujar Jungkook lagi tetap teguh dengan keputusannya itu.

"Tapi luka saya sudah membaik sajang-nim. Lihat ini!" ujarnya sambil memperlihatkan luka di lututnya pada Jungkook.

Jungkook membungkuk dan memperhatikan luka tersebut.
"Apa kau buta?! Ini masih belum kering! Lihat ini!
Ini masih sangat merah! Jalanmu saja masih pincang. Bagaimana bisa sudah di sebut sembuh jika berjalan saja, kau masih kesusahan?!!" omel Jungkook tajam.

"Mereka seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar tapi saling memperhatikan ya?" bisik Sohee pada Songkang yang sejak tadi hanya menjadi penonton dan pendengar perdebatan mereka saja.

"Kau benar" jawab Songkang setuju.

"Darimana anda tahu saya berjalan masih pincang?! Saya sudah bisa berjalan normal sajangnim. Anda pasti tidak tahu. Pasti itu hanya tebakan anda saja, iya kan?
Yang harus anda tahu, saya sudah benar-benar sembuh. Saya sudah tidak lagi susah berjalan!" serunya begitu tegas, mencoba menjelaskan.

"Sudah sembuh bagaimana? Aku juga lihat kau masih sulit berjalan. Jalan mu saja masih pincang dan kesulitan. Kau bahkan berhenti di tengah tangga karena kaki mu masih sakit. Jangan berani berbohong. Aku tahu segalanya!!" serunya tak mau kalah.