Mr. Arrogant || ROSEKOOK √√

•• Chapter XXVII ••

ROSÉKOOK 💕

Mr. Arrogant || Rini Marretta

==================================
***

BLACKWORLD COMPANY

Jam sudah menunjukkan pukul 12.15 siang.
Sebenarnya waktu makan siang sudah mulai sejak 15 menit yang lalu, namun si gadis Park itu masih berkutat fokus pada komputer dan berkas di tangan yang terus ia lihat secara bergantian.

Jari lentiknya tak jarang menari-nari di papan ketik dengan begitu cekatan.

Kacamatanya masih bertengger indah di batang hidungnya yang sesekali ia benarkan ketika posisinya bergeser dari posisi nyamannya.

Sudah 4 jam lamanya ia berkutat pada berkas-berkas yang tadi Jungkook berikan untuk di kerjakannya. Namun tumpukan itu masih belum berkurang juga. Setengahnya pun sepertinya belum bisa ia selesaikan.

Ini baru berkas kedua yang ia kerjakan, dan sisanya. Masih menumpuk di meja sebelah kanannya.
Maka, sungguh pantas kiranya jika ia sampai lupa pada waktu makan siangnya.

Di tengah kesibukannya, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekati mejanya.

Namun meski suara hak tinggi yang beradu dengan lantai itu begitu terdengar jelas karena suasana di sana pun sangat sepi, nyatanya suara itu tetap tak berhasil mengalihkan perhatian Chaeyoung dari berkas dan layar komputer di depannya.

"Chae!!" sapa orang itu memanggil untuk mengalihkan perhatiannya.

Chaeyoung pun mengangkat wajahnya.
Namun seketika keningnya berkerut ketika ia melihat siapa gerangan orang yang menyapanya itu.
Ia merasa heran karena orang tersebut tiba-tiba berada di sana. Tak biasanya.

"Sedang apa kau disini?" ujarnya bertanya dengan penuh keheranan.

"Tentu saja membawakanmu makan siang" ucapnya sambil menunjukkan kedua tangannya yang sudah terisi dengan barang bawaannya.

"Ada angin apa? Kenapa kau tiba-tiba membawakan ku makan siang? Tak biasanya." tanya Chaeyoung yang langsung membereskan berkas yang tengah di kerjakannya setelah melihat jam di tangannya.

Setelah tertumpuk rapi, ia kemudian menyimpan file data yang sedang dikerjakannya di komputer.

Setelah itu ia pun bangkit dan mendekati orang tersebut dengan hanya membawa ponselnya saja.

"Ini sebagai permintaan maaf ku padamu" ujarnya langsung meraih tangan Chaeyoung untuk membantunya berjalan.

Mendengar penuturannya Chaeyoung tiba-tiba menghentikan langkahnya. Ia semakin aneh melihat sikap sahabatnya ini.

"Lisa! Kau tidak sedang demam kan?" ujar Chaeyoung sambil menyentuh kening sahabatnya itu.

"Ya Tuhan! Aku serius Chae, aku merasa sangat bersalah padamu. Lihatlah kau sampai kesulitan berjalan seperti ini" ujarnya dengan wajah penuh rasa bersalahnya.

"Astaga! Ini bukan salah mu. Kenapa kau harus merasa bersalah? Aku jatuh karena aku kurang hati-hati, ini murni kecelakaan dan karena kelalaian ku Lisa" ujar Chaeyoung dengan senyuman khasnya.

Mereka kembali berjalan menuju pantry.

"Tetap saja. Aku merasa bersalah padamu. Kau mau memaafkan ku kan?" ucapnya.

Ia menghentikan langkahnya lagi.
"Aku sudah bilang kan kalau ini bukan salahmu? Kau tak perlu meminta maaf" ujarnya.

Tapi Lisa masih saja menunjukkan wajah penuh rasa bersalah padanya.
Wajahnya masih memelas memohon pengampunan.