Happy reading
***
"tabib apa yang terjadi pada putri Li Wei?" Tanya kaisar dengan khawatir
"Menjawab yang mulia, saya juga belum sepenuhnya yakin tapi melihat keadaan putri seperti ini saya simpulkan bahwa tuan putri Li Wei hilang ingatan. Saya juga tidak tahu apakah ingatan putri akan kembali atau tidak" balas tabib itu
Li Wei yang mendengar itu mendatarkan wajahnya dan menatap tabib itu seolah-olah ingin menerkamnya 'pasti tabib ini adalah tabib abal-abal' ujar Li Wei tentu saja dibatinnya. Tabib yang melihat tatapan Li Wei langsung menundukkan wajahnya seakan takut melihat wajah putri Li Wei yang errr lumayan menyeramkan menurutnya
"Kau keluar"ucap sang kaisar dengan singkat. Tentu saja itu diperuntukkan untuk tabib
Setelah tabib itu keluar kaisar langsung menatap putri nya itu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan
"Jangan menatap ku seperti itu, anda terlihat seperti pedofil yang siap menerkam mangsanya" ucap Li Wei
Kaisar yang mendengar ucapan Li Wei bukannya marah, malah tertawa. Menurutnya itu hanya lelucon saja
"Baiklah lihat dan dengarkan ayah baik-baik Li Wei"
Ucap kaisar dengan seriusMendengar perkataan kaisar yang serius Li Wei langsung menuruti nya
"Nama ayah adalah kaisar Franz Charles dan ibumu bernama Sophie Adipati Charles, kau mempunyai Kakak bernama Huang fengyin Charles, namamu adalah putri Li Wei Charles. Kau mendengar nya" ucap kaisar panjang lebar
"iya aa-yyah"balas Li Wei dengan gagap
"Istirahatlah nanti ayah akan datang lagi"ucap kaisar. sebelum beranjak dari tempat duduknya kaisar mencium kening Li Wei sebentar, setalah itu ia pun keluar.
Li Wei yang tiba-tiba mendapat perlakuan seperti itu membeku, ini pertama kalinya dia dicium oleh seseorang selain orang tuanya di dunianya yang lama.
Dia tidak mempermasalahkan itu, Li Wei langsung membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya siap untuk tidur.***
"Tempat apa ini,ini sangat indah" ucap Li Wei dengan mata berbinar. Saat liwei membuka matanya tadi dia langsung disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah, bunga-bunga yang bermekaran serta lainnya.
"Kak Mei Yin"ucap seseorang yang tiba-tiba memanggil nya
Li Wei yang mendengar itu langsung membalikkan badannya dan dapat dia lihat di depannya kini ada seorang anak kecil yang sekarang tubuhnya diambil alih oleh nya.
"Dasar bocah, gara-gara kau aku nyasar ke tubuh mu, aku tidak masalah jika aku memasuki tubuh yang sudah berusia 20tahunan tapi ini,aku memamusi tubuh bocah umur 10 tahun. Heiii di kehidupan lamaku umurku sudah 25 tahun bocah." Tukas Mei Yin dengan marah karena merasa telah dipermainkan oleh seorang anak kecil di depannya ini
"Maafkan aku kak, aku benar-benar minta maaf karna membawamu ke dunia ini hiks..." Ucap Li Wei asli dengan tangisannya
Mei Yin yang melihat Li Wei menangis seperti itu tak tega dan langsung memeluknya, ia tidak mungkin menyalahkan Li Wei sepenuhnya karna ini sudah takdir apalagi dia sudah berada di tubuh bocah itu. Yang harus dia pikirkan adalah bagaimana ia harus membalaskan dendamnya kepada permaisuri Diora.
"Sudahlah, berhenti menangis, aku membenci anak yang cengeng"ucap Mei Yin sambil melepaskan pelukannya
"Aku tidak cengeng" balas Li Wei cepat
"Istirahatlah dengan tenang, aku akan membalaskan dendammu kepada orang-orang yang berani merendahkanmu"
"Terima kasih kak Mei Yin, tapi tolong jangan lukai ayah dan juga kak Gara serta xinyi"ucap Li Wei dengan memohon
"Aku tidak berjanji tentang itu"
"Aku mohon kak, hanya itu yang aku inginkan"
"Baiklah aku berjanji"ucap Mei Yin sedikit ragu
"Terima kasih sekali lagi kak Mei Yin, aku berharap kakak bahagia setelah ini. Selamat tinggal"ucap Li Wei dengan senyuman manisnya dan tubuhnya perlahan menghilang dan transparan
Mei Yin yang melihat itu mengalihkan tatapannya kearah lain dan perlahan tubuhnya juga terangkat dan menghilang begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Huang Li Wei (hiatus)
Historical FictionHarap bijak dalam membaca Mengandung kata-kata kasar Huang Li Wei Charles adalah anak Dari kaisar franz Charles dan permaisuri shopie Adipati Charles dari kekaisaran Charles dan adik dari Huang fengyin Charles. Li Wei kurang beruntung dalam kasih s...