39

438 28 4
                                    

Happy reading

***

Hari ketiga di istana Nuvoleon

Xinyi berjalan menuju ke taman bunga yang berada di samping istana utama, banyak prajurit yang berlalu lalang disini dan juga para pelayan yang kesana kemari. Tapi Xinyi tak memperdulikan itu, dia berjalan ke gazebo. Xinyi mendongak menatap cerahnya langit kemudian kembali menatap ke arah hamparan bunga sweet pea, ia menatap kosong bunga itu. Entah apa yang dipikirkan oleh Xinyi. Tanpa Xinyi sadari sedari tadi ada yang memperhatikannya dari awal masuk ke taman istana hingga sekarang, dia adalah pangeran Hongli.

"Kamu apa kabar?" Xinyi berbicara dengan pelan disertai dengan mata yang berkaca-kaca.

Pangeran Hongli yang dari tadi memperhatikan Xinyi yang sedari tadi menatap ke arah bunga sweet pea. Ia berjalan mendekat dan langsung duduk disamping Xinyi tanpa permisi. Xinyi yang tak menyadari itu masih saja menatap kosong ke arah bunga itu.

"Bunga sweet pea merupakan bunga yang melambangkan kesedihan, namun juga disertai dengan keikhlasan atas perpisahan. Bunga sweet pea biasanya diberikan untuk mengenang segala hal baik yang pernah terjadi. Selain itu, bunga ini juga membawa pesan dari rasa terimakasih atas hal-hal yang membahagiakan. Bunga ini bermakna selamat tinggal." Jelas pangeran Hongli sembari menatap ke arah Xinyi.

Xinyi langsung tersadar kala mendengar suara Hongli,ia reflek berdiri untuk memberi hormat tapi langsung dihentikan oleh Hongli.

"Duduk"

"Kau memikirkan sesuatu?" Tanya Hongli mencoba mencairkan suasana.

Xinyi kembali menatap ke arah bunga sweet pea sembari tersenyum yang agak di paksakan.

"Hanya memikirkan seseorang yang sudah lama pergi."

"Pergi?

"Yah, dia pergi meninggalkan ku..." Xinyi langsung menghentikan ucapannya kala sadar bahwa dia akan curhat kepada pangeran Hongli.

"Tidak apa, lanjutkan saja. Aku siap jadi pendengar yang baik."

Xinyi berpikir apakah Hongli dapat dipercaya. Ia mengangguk dan kembali memulai ucapannya.

"Dia pergi meninggalkanku tanpa pamit terlebih dahulu dan tak pernah kembali lagi, padahal dia sudah berjanji padaku akan menemuiku terlebih dahulu sebelum pergi tapi dia mengingkarinya." Mata Xinyi kembali berkaca-kaca dan siap menumpahkan tangisnya itu, sekali saja dia berkedip maka air matanya akan menetes.

"Dia pergi kemana?, Dan apakah dia orang istimewa bagimu?"

"Dia sudah pergi menghadap sang pencipta karna peperangan. Yah dia orang istimewa bagiku."

Xinyi mengangkat tangan kirinya dan memperlihatkan cincin yang tersemat dijari manis kirinya.

"Dia adalah tunanganku panglima Hu Yi Tian, dia meninggal satu tahun lalu di Medan perang karna ada rekannya yang berkhianat." Pecah sudah tangis Xinyi. Hongli yang tidak tahu harus berbuat apa langsung memeluk Xinyi dari samping sambil menenangkannya.
Entah mengapa hati Hongli sakit saat Xinyi menceritakan pria lain dan saat Xinyi menangis, Hongli tidak tahu mengapa ia seperti ini, ini pertama kali baginya.

"Walaupun aku tidak mengetahui bagaimana sakitnya kehilangan seseorang yang sangat istimewa bagi kita, tetapi aku yakin itu pasti sangatlah sakit. Tapi kau kuat Xinyi, kau bahkan masih memakai cincin pertunanganmu walaupun dia sudah pergi dan aku yakin kau masih mencintainya. Tapi aku harap hatimu tidak tertutup untuk pria yang akan datang untuk mencintaimu kelak, jangan terlalu larut dalam kesedihan , dia juga pasti sedih melihatmu selalu seperti ini." Xinyi terenyuh mendengar apa yang dikatakan oleh Hongli, hatinya menghangat. Ia mendongak memperhatikan wajah Hongli dari bawah, sangat tampan, pahatan-pahatan yang sangat sempurna.
Xinyi menggelengkan kepalanya kala sadar apa yang dia pikirkan.

"Apa kau sakit?" Tanya Hongli khawatir sambil melepaskan pelukan mereka.

"Tidak"

Hongli hanya mengangguk tanda mengerti.

"Terima kasih Pangeran Hongli karna sudah ingin mendengarkan curhatan ku, dan terima kasih juga karna telah memberiku saran." Xinyi berucap dengan tulus dan tersenyum manis. Senyuman Xinyi juga menular ke Hongli, tanpa sadar Hongli ikut tersenyum.

"Lain kali panggil saja aku Hongli."

"Em baiklah."

"Apa kau ada waktu besok?."

"Sangat banyak."

Hongli terkekeh mendengar jawaban Xinyi

"Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan sekitar wilayah kekaisaran Nuvoleon, apa kau mau ?" Hongli sangat berharap Xinyi mau ikut dengannya.

"Ide yang bagus, aku juga bosan jika selalu berada di istana. Jadi kita akan pergi jam berapa?"

"Jam 11 siang sekalian makan siangnya diluar."

Xinyi banyak mengangguk menyetujui

🐾🐾🐾

Written
01-10-2022

Huang Li Wei (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang