Happy reading
***
"Setiap orang yang akan memasuki istana kalian harus memeriksa identitasnya dengan sangat detail sebelum mengijinkannya untuk masuk. Dan juga..."
"...bagian pintu belakang istana harus dijaga dengan ketat, karna saya lihat akhir-akhir ini pintu belakang istana tidak dijaga dengan ketat, untung saja kita tidak kecolongan. Jadi saya harap untuk kerja sama kalian semua dalam penyambutan kedatangan kekaisaran Charles ini, semoga berjalan dengan lancar."
"Baik laksanakan Panglima." Semua prajurit berteriak dengan lantang menandakan mereka sangat bersemangat.
"Baiklah hanya itu yang ingin saya sampaikan, saya pamit undur diri"
Alley bangkit dari kursinya dan berbalik untuk kembali ke kamarnya.
"Apa kalian melihat sama seperti yang kulihat?" Ucap Hans saat melihat Alley sudah benar-benar hilang dari pandangannya.
"Apa?" Tanya Victor
"Cincin" jawab Theo
"Kau benar Theo, sejak kapan Panglima Alley memakai cincin? Dan juga cincinnya berada di jari manis kiri."
"Apa arti cincin dijari manis kiri?" Tanya Victor, maklumlah diantara mereka bertiga otak Victor lah yang paling berjalan lambat. Beda lagi jika dalam peperangan, Victor lah yang paling banyak membunuh, itu karena diantara mereka bertiga ilmu berpedang Victor lebih tinggi.
"cincin di jari manis kiri menandakan seorang wanita sudah terikat pertunangan, memakai cincin di jari manis kiri juga bisa berarti sebuah ikatan janji, tergantung dari preferensi pemakainya." Jawab Theo dengan sabar dan juga dia sudah berpengalaman.
"Itu artinya Panglima Alley sudah bertunangan tetapi kapan dan siapa pria itu?"
Theo dan Victor mengangkat bahu mereka pertanda tidak tahu
"Yang pasti dia adalah lelaki yang beruntung karena memiliki Panglima Alley, ayolah siapa yang tidak menyukai Panglima Alley, dia sangat cantik, Panglima perang, tegas dan berwibawa. Semua dimiliki oleh Panglima Alley." Ucap Victor
"Yah kau benar"
***
Haccimm
Haccimm
Haccimm
"Bersin ini sangat mengganggu"
"siapa lagi yang membicarakanku dari belakang, akhir-akhir ini aku sering bersin padahal aku tidak flu sama sekali pasti karena ada yang membicarakan ku dari belakang, jika aku dapat, ku pastikan mereka akan habis ditangan ku"
Alley sudah tiba dikamarnya sedari tadi, dia juga sudah selesai mandi dan berganti pakaian.
"Waktunya tidur, jangan sampai aku lupa jika nanti sore aku akan keluar untuk mengambil pedang baru untuk prajurit."
"Kenapa akhir-akhir ini aku sering kelupaan dengan sesuatu?"
"Bodo amatlah, selamat siang dunia."
Setelah mengatakan itu Alley pun langsung tidur dengan nyaman.
***
Sore harinya
Alley sudah berada di markas militer prajuritnya.
Sudah ada Victor, Hans dan juga Theo yang setia menunggu intruksi dari Panglima mereka."Saya hanya butuh 50 prajurit untuk ikut dengan saya, Hans dan Theo kalian juga akan ikut. Dan juga Victor karna kau yang mengetahui tempat itu dan sudah memesan pedang itu."
"Baik Panglima"
"Semuanya bersiap-siap untuk berangkat."
Setelah mengatakan itu Alley langsung berbalik menuju kuda putih miliknya. Diikuti oleh Victor, Hans dan Theo di belakangnya, dan juga prajurit yang sudah terpilih.
Alley beserta prajuritnya langsung menuju pasar dimana Victor memesan pedang itu.
Victor langsung memberhentikan kuda miliknya saat sudah akan sampai di depan toko itu. Alley yang mengerti langsung menginstruksikan prajuritnya untuk berhenti.
"Yang mana?" Tanya Alley
"Yang di depan sana panglima, tapi kita harus jalan kaki mulai dari sini karna di depan sana sangat ramai, itu akan membutuhkan waktu yang sangat lama jika kita memakai kuda Panglima." Jelas Victor
"Hmm baiklah"
"Semuanya kita akan jalan kaki mulai dari sini" teriak Hans dengan lantang.
Semua prajurit yang mendengar itu langsung turun dari kuda masing-masing, Alley beserta tiga antek-antek nya juga melakukan hal yang sama.
"Memimpin Victor" kata Alley sambil melirik sekitar karna dia merasa seperti di mata-matai
"Baik Panglima" Victor langsung berjalan di depan
"Putri"
Alley langsung berhenti kala tangannya di genggam seseorang yang sudah lumayan renta.
Prajurit yang melihat itu langsung bersiap mengeluarkan pedang masing-masing tapi Alley langsung memberikan tanda kepada mereka untuk berhenti.
Semua orang yang berada disitu heran saat melihat orang tua yang dengan berani memegang tangan Panglima Alley.
"Apa anda mengenal saya?" Alley berbicara dengan sopan
"Yah saya mengenal anda, anda adalah putri Li Wei dari kekaisaran Charles"
Degg
🐾🐾🐾
Written
20-09-22

KAMU SEDANG MEMBACA
Huang Li Wei (hiatus)
Historical FictionHarap bijak dalam membaca Mengandung kata-kata kasar Huang Li Wei Charles adalah anak Dari kaisar franz Charles dan permaisuri shopie Adipati Charles dari kekaisaran Charles dan adik dari Huang fengyin Charles. Li Wei kurang beruntung dalam kasih s...