Happy reading
***
Walaupun Alley yang paling muda diantara semuanya, tapi tidak ada yang berani meremehkannya.
Namanya yang besar tidak akan mudah ditumbangkan begitu saja. Meremehkan panglima Alley sama saja meremehkan kekuatan militer kekaisaran Nuvoleon.Alley kembali terdiam,otaknya sibuk mencari ide yang terbaik untuk pasukannya.
"Posisikan para pemanah sekitar 200 orang dibelakang bukit. Mereka hanya akan fokus memanah dengan sekuat tenaga mereka. " Ucap Alley dengan tenang
"Tapi bagaimana dengan para healer yang akan membantu prajurit yang terluka?" Alis Victor mengkerut,belum mengerti dengan taktik Alley
"Kita tak memerlukan healer" Alley menengok kearah pintu tenda dimana Hans dan Helena datang membawa banyak sekali potion penyembuh tingkat tinggi
"Kaisar Zayed yang mengirimkan persediaan ini, minimal setiap prajurit dibekali satu botol potion ini."
"Karena kita sangat memerlukan sihir tingkat tinggi sebagai pertahanan, kita memerlukan pasukan untuk mengulur waktu. kalian atur untuk pasukan itu. Bagi menjadi 3 kelompok untuk berjaga-jaga. Sebagian ada yang tinggal untuk membantu para prajurit yang terluka nantinya."
"Hans kau yang memimpin prajurit Arrow, Victor kau yang memimpin para Witch . Dan Theo kau yang memimpin berseker untuk melumpuhkan pertahanan awal lawan."
"Dan aku sendiri yang akan memimpin pasukan Mixture " lanjut Alley
"Pasukan Mixture ?" Tanya Theo bingung
"Tim rogues, para bar-barian dengan senjata campuran, pasukan penyerang dengan gaya bebas" jawab Hans dengan menjelaskan
"Kita harus kacau kan konsentrasi dan farmasi lawan" ucap Alley
***
Trang
Sring
"Fokus panglima" teriak Victor saat salah satu pedang musuh hampir menebas leher Alley jika Victor tak segera menahannya.
Alley terbangun dari lamunannya, matanya menatap sekeliling, dimana Victor, Theo dan tim Rogues berbaris mengelilingi Alley, menjaga Alley saat Alley lengah.
"Panglima kami disini hanya untuk anda, jadi tolong lindungi leher anda sendiri atau kami akan bunuh diri bersama-sama." Sahut salah satu dari tim Rogues
"Saya punya istri dan anak yang harus saya nafkahi, jadi panglima harus tetap hidup." Theo ikut menimpali
"Kalian ini niat memotivasi atau malah menyudutkan sih?" Hans berteriak sembari menebas leher musuh yang mendekat. Pengguna panah sepertinya harus memakai belati kecil karna mereka kehabisan anak panah.
Alley menggelengkan kepalanya pelan, disaat-saat seperti ini mereka masih saja suka berbicara santai seperti itu. Padahal malaikat pencabut nyawa sudah didepan mata.
"Berikan aku celah"
Victor dan Theo mengangguk, kemudian mulai membelah kerumunan dengan pedang masing-masing. Memberikan celah untuk Panglima Alley mendapatkan momentum nya.
Alley menghela nafasnya pelan, mulai memposisikan pedangnya di depan dada "Ice poison light" perlahan-lahan pedang perak milik Alley mulai dikelilingi oleh cahaya berwarna putih. Alley menggabungkan sihir elemennya yaitu cahaya dan es tetapi dia harus bisa mengontrol elemen cahaya dan elemen cahaya membutuhkan energi yang besar dan konsentrasi yang tinggi, dia harus bisa mengontrol elemen itu jika tidak semua orang didekatnya bisa terkena imbasnya.
"High level light sting" Alley mulai mengembangkan kudanya
"Ice lightning blast" Putri Frans itu melesat secepat kilat, menyisakan jejak cahaya dan es-es yang membeku serta prajurit-prajurit musuh yang tergeletak bersimbah darah dengan tubuh yang membeku dan kejang-kejang tersengat elemen cahaya dan es.
Dalam kurun waktu seperkian detik, ratusan prajurit musuh berubah menjadi mayat yang beku, mati dalam kedipan mata.
Alley terus mengayunkan pedangnya hingga tarian pedangnya dihentikan oleh pedang yang lain.
Trang
Jenderal Darius dengan sengaja menerima tebasan pedang milik Alley. Pria itu cukup kuat hingga bisa menahan serangan Alley yang berpotensi membuntungkan kedua lengannya.
"Apa dengan membuat rakyat kami kelaparan saja belum cukup?" Darius berkata dengan suara beratnya yang rendah memendam amarah yang amat kental di hatinya.
"Apa dengan pengkhianatan kalian rakyat mu tak lagi kelaparan?" Jawab Alley dengan santai.
🐾🐾🐾
Fröhliches Lesen👋
12-09-22
KAMU SEDANG MEMBACA
Huang Li Wei (hiatus)
Historical FictionHarap bijak dalam membaca Mengandung kata-kata kasar Huang Li Wei Charles adalah anak Dari kaisar franz Charles dan permaisuri shopie Adipati Charles dari kekaisaran Charles dan adik dari Huang fengyin Charles. Li Wei kurang beruntung dalam kasih s...