3

834 62 0
                                    

Happy reading

***

Dengan susah payah Li Wei membuka kedua matanya, ia mencoba bangkit tapi sesuatu yang berat menimpa perutnya,dia melihat ke arah perut nya dan melihat tangan seseorang yang telah memeluknya,Reflek Li Wei  langsung berteriak dan tak sengaja menendang orang itu

"Ahhkkkkk" teriak Li Wei dengan nyaringnya

Pelayan dan prajurit yang mendengar teriakan sang putri langsung masuk ke dalam kamar dan mereka melihat putra mahkota sudah jatuh di bawah tempat tidur dengan tidak elitnya.Fengyin yang mendapat perlakuan itu langsung terkejut dan bangun dengan sempoyongan

"Sshhh" ringis fengyin

"Pangeran apa yang terjadi"tanya salah satu prajurit

"Keluar" fengyin dengan dingin

Setelah mengatakan itu pelayan dan prajurit langsung keluar setelah mereka menunduk hormat. Saat mereka sudah keluar, fengyin berjalan ke arah Li Wei yang menundukkan kepalanya.

"Kau kenapa Li Wei" tanya Fengyin dengan dingin. Saat dia mimpi indah tiba-tiba saja Li Wei berteriak dan langsung menendangnya. Jika Li Wei bukan adiknya sudah dipastikan dia akan memenggal kepala orang yang berani menendangnya seperti itu

"Ma-afkan aku kak, aku tidak tahu kalau kakak yang memelukku tadi."ucap Li Wei dengan kepala masih menunduk

Fengyin yang mendengar itu hanya menghela nafas

"Angkat kepalamu,seorang putri tidak pantas untuk menunduk, nanti mahkota mu jatuh."ucap Fengyin dengan nada lembut berbeda dengan tadi

Saat Fengyin mencoba mengangkat kepala adiknya, dia terkejut ternyata adiknya ini menangis.

"Heii kenapa hmm, maafkan kakak yang tadi berbicara seperti itu padamu."Fengyin langsung memeluk adiknya itu, dia tidak tega melihat adiknya menangis karena dirinya.

Li Wei yang mendapat perlakuan seperti itu langsung memeluk kakaknya dengan sangat erat dan sesekali segukan. Dia juga tidak tahu mengapa saat di tubuh ini dia sangat mudah menangis tidak seperti dirinya di dunianya yang dulu.

Fengyin melepaskan pelukannya saat Li Wei sudah berhenti menangis. Dia melihat adiknya dengan mata sembab itu sangat menggemaskan menurut Fengyin.

"Tunggu sebentar" ucap Fengyin lalu beranjak dari tempatnya lalu  membuka pintu.
Prajurit yang berjaga di depan pintu langsung menundukkan kepalanya saat melihat putra mahkota keluar

"Bawakan kami sarapan sekarang" perintah Fengyin kepada salah satu prajurit itu

Setelah memerintahkan mereka Fengyin kembali masuk ke dalam kamar Li Wei

"Kakak" Fengyin yang mendengar panggilan adiknya langsung duduk di tepi ranjang lalu mengusap kepala adiknya itu

"Ada apa hmm?"tanya Fengyin

"Kenapa ayah dan kakak baru memperhatikan ku sekarang,kenapa tidak dari dulu? Lirih Li Wei, dia ingin mengetahui alasan itu

Fengyin yang mendengar pertanyaan Li Wei langsung membeku ditempat nya dan melihat ke arah lain.

"Aku tidak bisa menjawabnya,jika kau ingin mendengar jawabannya, bertanyalah  kepada ayah."

Li Wei yang mendengar itu membuang nafasnya dengan kasar

Tok...tok...tok...

"Masuk"

Seorang pelayan masuk membawa troli makanan yang begitu banyak dan langsung menyiapkan nya di meja samping tempat tidur. Setelah itu dia langsung keluar.

"Makanlah, kakak ingin membersihkan diri dlu"ucap Fengyin lalu keluar dari kamar Li Wei

Tinggallah Li Wei di dalam kamarnya sendiri dan memulai makannya dengan ogah-ogahan.
Saat makanan nya sudah habis Li Wei langsung memanggil pelayan untuk membawa keluar piring-piringnya. Li Wei lalu masuk ke permandian nya tanpa di layani pelayan atas perintahnya.

Thea hari ini izin katanya adiknya sedang sakit dan tidak ada yang menjaganya karena kedua orangtuanya sudah tidak ada.

Setelah Li Wei membersihkan tubuhnya dia langsung memakai gaun yang sederhana berwarna biru laut bermotif bunga-bunga. Setelah itu Li Wei langsung ke arah balkon kamarnya ( kamar Li Wei ada di tingkat dua ).

"Bagaimana aku mencari bukti-bukti dengan tubuh kecil ini, aku tidak bisa mempercayai seseorang di dunia ini dengan mudah, apalagi para pelayan di kerajaan ini siapa tahu semua ada dibawah kendali permaisuri Diora" monolog Li Wei

"Itu dia Xinyi" Li Wei berseru senang karna sudah mendapatkan ide yang lumayan cemerlang

"Aku harus bertemu dengan Xinyi, aku harap dia mau bekerja sama denganku."


Huang Li Wei (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang