18

397 33 0
                                    

Happy reading

***

Tak

Tak

Suara kaki kuda terdengar begitu nyaring di pelataran gerbang istana

Kaisar Zayed menyambut kedatangan Li Wei dengan tangan terbuka

Setelah sampai di hadapan sang kaisar, Li Wei langsung turun dari kudanya dan memberikan salam kepada kaisar Zayed

"Salam yang mulia kaisar Zayed, permaisuri elizhabeth, pangeran mahkota Huanran, pangeran Hongli dan putri Xia he. Semoga kalian hidup seribu tahun." Li Wei langsung menunduk dan bertekuk lutut di hadapan kaisar Zayed

"Aku menerima salammu, kau adalah ?" Tanya kaisar Zayed yang pura-pura tidak mengenal Li Wei

"Maafkan saya yang lupa memperkenalkan diri yang mulia. Saya adalah panglima Alley dari kekaisaran Charles yang dikirim oleh kaisar Frans untuk mengabdi kepada anda yang mulia." Jawab Li Wei

"Ahh seperti itu rupanya. Bersumpahlah bahwa kau sudah sah menjadi orang ku"

"Saya panglima Alley bersumpah untuk mengabdikan seluruh hidupku untuk melindungi kekaisaran Nuvoleon dan tidak akan pernah berkhianat kepada kekaisaran Nuvoleon." Seru Li Wei dengan lantang

"Sumpah saya terima."

"Pelayan antar panglima Alley ke kediamannya." Lanjut kaisar Zayed

"Tunggu ayah"

"Ada apa pangeran Hongli?" Tanya kaisar Zayed

"Izinkan saya untuk menguji ilmu berpedang panglima Alley, saya masih tidak percaya seorang wanita mampu menjadi seorang panglima" ucap pangeran Hongli dengan nada angkuh

"Kau sadar dengan apa yang kau katakan pangeran Hongli" ujar kaisar Zayed yang terlihat marah

"Maafkan saya ayah" pangeran Hongli langsung menunduk

"Saya sanggup menerima ujian pangeran Hongli yang mulia" sela Li Wei

"Baiklah tapi saya tidak akan bertanggungjawab jika kau malu Hongli

"Ck malu apanya"

Mulai sekarang kita panggil Li Wei dengan sebutan Alley yah

Alley sudah siap dengan pedang kesayangannya yang selalu dibawanya

Cring

Tring

Trang

Pangeran Hongli cukup kuat hingga bisa menahan serangan Alley yang berpotensi membuntungkan kedua tangan.

Pangeran Hongli sibuk ingin menendang perut Alley tetapi dengan sigap Alley  memutar tubuhnya dan mengapit leher pangeran Hongli.

Uhukk

"Cukup" pangeran Hongli sudah kehabisan nafas sejak tadi tetapi Alley masih santai berdiri tegak.

"Bagaiman Hongli, kau sudah yakin ?" Tanya kaisar Zayed

"Maafkan saya panglima Alley karna telah meragukan ilmu beladiri anda tadi" pangeran Hongli menunduk menyesal

Alley hanya tersenyum tipis menanggapi itu

***

Langit sudah mulai gelap, burung gagak pemakan bangkai mulai terbang mengitari Medan perang dengan ratusan mayat tergeletak dimana-mana. Ditengah para mayat itu seorang wanita berdiri menancapkan pedangnya. Diam membiarkan angin berhembus meniup anak rambutnya  yang hitam legam. Matanya terpejam dengan tangan mengepal didada. Berdoa untuk prajurit-prajurit setianya yang telah gugur.
Bau amis darah dimana-mana sama sekali tak mengganggunya, dia sudah terbiasa.

"Berapa yang gugur kali ini?" Tanya wanita itu tanpa membuka matanya yang tertutup.

"Hampir seperempatnya, lebih banyak dari yang kemarin" sahut seseorang yang kini sudah berdiri dibelakang wanita itu. Panggil saja Victor tangan kanan panglima Alley

Wanita berambut hitam legam itu menghela nafasnya, kemudian menyarungkan pedangnya yang tertancap ditanah. Matanya terbuka menampilkan iris biru kemerahan yang tampak bersinar diterpa cahaya jingga itu.

"Panglima luka anda harus diobati" seru salah satu ajudan Alley, Theo.

"Hmm"

Victor merogoh sakunya dan memberikan sepucuk surat kepada Alley "Orang itu mengirimi Anda surat lagi"

Alley menghela nafas lelah, dia langsung hapal siapa orang yang memberikannya surat setiap Minggunya.

Alley membuka cap lilin surat itu tidak ada lambang atau pun nama sang pengirim.

Isinya hanya curhatan seseorang dan semua kegiatannya setiap hari.

"Aku merindukanmu kak Li Wei"

Alley kembali melipat surat itu lalu ia simpan disaku amor besinya. Sama sekali tak berniat membalas surat itu. Alley berbalik kemudian berjalan ke barak militer meninggalkan kedua ajudannya.

"Hey Theo menurutmu apa marga panglima Alley?" Tanya Victor

"Entahlah, keluarga panglima Alley sangat rahasia. Padahal kita sudah dua tahun bersamanya tetapi tak mengetahui apapun tentangnya" jawab Theo dengan nada malas

"Dia wanita yang kuat" tambah Theo

🐾🐾🐾

Semoga ceritanya nyambung yah😆 udh mulai ogah-ogahan mau buat cerita tapi pengen banget namatin satu cerita sampai ending. Semoga cerita ini gak mentog di pertengahan 😄✌️

Tolong beri penilaiannya yah supaya aku makin semangat nulis ceritanya.

See you all 👋📍

09-09-22


Huang Li Wei (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang