9

542 42 0
                                    

Happy reading

***

10 tahun kemudian

"Ikut aku"

Gadis itu hanya pasrah saat kerah bajunya ditarik seseorang layaknya seekor anjing. Kalau dia memberontak yang ada orang yang menariknya akan marah, ia dibawa ke taman belakang istana yang jarang dijaga oleh prajurit.

"Kenapa ?" Tanyanya saat kerah bajunya sudah dilepas

"Tolong ambilin buah mangga dong kak"

Kepalanya mengadah dan seketika mulutnya terbuka lebar

"Kamu menyeretku kesini hanya untuk buah mangga ini?"gadis yang diseret itu tidak habis pikir dengan pikiran adiknya ini, pengen marah tapi dia sayang,pasrah.

"Ayoklah kak Li Wei, Xinyi pengen banget makan mangga."jelas Xinyi yang merupakan adik dari Li Wei

"Ngidam?"

"Yaudah kalau gak mau ambilin,Xinyi ngambek sama kakak"ucap Xinyi yang pura-pura marah

"Ck oke, mundur sana"

Dengan hati-hati Li Wei memanjat pohon mangga itu sesekali melihat kebawah, apakah adiknya itu aman di bawah sana. Sangat posesif
(Xinyi baru selesai latihan berpedang jadi bajunya baju ksatria yah)

"Satu cukup gak?"

"Xinyi maunya tiga"

"Ngelunjak yah" gerutu Li Wei

Xinyi hanya terkekeh mendengar gerutuan Li Wei. Tanpa butuh waktu lama Li Wei berhasil mendapatkan tiga buah mangga.

Saat akan turun Li Wei tak sengaja melihat siluet seseorang di belakang pohon yang membidik Xinyi dengan panahnya, Li Wei yang melihat itu langsung segera melompat dari atas pohon mangga dan memeluk adiknya itu.

Wushhh...

Takk...

Panah itu menancap tepat dipohon mangga yang tadi Li Wei panjat, tanpa membuang waktu Li Wei melempar pisau yang selalu dibawanya ke arah pelaku itu. Dan gotcha lemparan Li Wei tepat mengenai kaki si pelaku sehingga pelaku itu tidak dapat melarikan diri.

"Are you okay?"tanya Li Wei dengan khawatir saat melihat Xinyi hanya diam saja

Ini bukan pertama kalinya bagi mereka mendapat teror seperti ini, dan yang di incar pelaku itu adalah Xinyi dan Li Wei

"Aa..ku baik-baik saja kak"jawab Xinyi yang masih linglung

Li Wei yang melihat Xinyi kembali trauma langsung menggendong Xinyi

"Teleportasi"

Li Wei sudah sampai di dalam kamar Xinyi dan meletakkan adiknya itu dengan hati-hati karena Xinyi tidak sadarkan diri lagi.

Li Wei langsung berjalan keluar kamar dan memerintahkan salah satu prajurit untuk memanggilkan tabib. Setelah memastikan Xinyi sudah aman, Li Wei kembali ke taman belakang untuk mengeksekusi pelaku itu.

"Siapa yang membayar mu?"tanya Li Wei saat baru tiba

Pelaku itu hanya diam saja sambil menahan ringisannya.

"Tidak ingin berbicara yah" Li Wei langsung mengeluarkan belati kesayangannya yang juga selalu dibawanya sama dengan pisau tadi

"Padahal aku akan membebaskan mu jika kau menjawab pertanyaan ku tadi tapi sepertinya kau lebih memilih mati ditangan ku rupanya"ucap Li Wei dengan nada khas miliknya,dingin. Sambil memutar-mutar belati ditangannya.

Pelaku itu langsung panas dingin saat melihat tatapan Li Wei yang sangat tajam

"Aku hanya menjalankan perintah dari atasanku saja"pelaku itu akhirnya membuka suaranya

"Siapa?"tanya Xinyi lagi

"Jika aku memberitahum, apakah kau akan melepaskan aku?"ucap pelaku itu dengan memohon

"Tentu saja..."jawab Xinyi dengan smirknya

"Permaisuri Diora"

Blashhh

Kepala pelaku itu sudah tidak pada tempatnya atau lebih tepatnya terpisah, siapa lagi pelaku nya jika bukan Li Wei

"Tidak. Aku belum menyelesaikan ucapanku tadi bodoh." Tiba-tiba bola mata Li Wei berubah yang awalnya berwarna biru menjadi merah darah itu artinya Li Wei sedang sangat marah.

"Permaisuri Diora" desisnya dengan suara rendah tetapi sangat mengerikan

"Ternyata kau menginginkan kematian mu lebih cepat,kau menganggap diamku selama ini sebagai kelemahan. Akan ku pastikan kau mati dengan sangat mengenaskan, kau sudah melewati batasanmu."

Wushh...



🐾🐾🐾

Umur

Huang Fengyin Charles 19 tahun

Huang Li Wei Charles 17 tahun

Huang Xinyi Charles 16 tahun










Huang Li Wei (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang