Happy reading
***
Huanran menatap Hongli dengan tatapan tajam khas miliknya.
"Baiklah-baiklah aku minta maaf, aku masih ada urusan yang lain jadi aku pamit undur diri kakakku tersayang"
Hongli bangun dari duduknya dan berbalik keluar ruangan itu dengan tergesa-gesa, takut tinggal nama."Salam Ayahanda semoga anda hidup seribu tahun lagi" Huanran langsung berdiri saat melihat kedatangan kaisar Zayed
Kaisar Zayed langsung duduk di kursi di hadapan Huanran.
"Ayah lihat kau terlalu bahagia Huanran, ada apa ?"tanya kaisar Zayed
"Aku... Aku sudah menyatakan perasaan ku kepada Alley ayah, dan juga aku sudah memasangkan cincin ditangannya itu artinya aku dan dia sudah terikat." Ucap Huanran
"Benarkah?, Kapan kau menyatakannya?"
Kaisar tentu saja bahagia, ini yang dia tunggu-tunggu. Ternyata Alley juga mencintai anaknya."Benar Ayah. Tadi saat aku kembali dari pasar."
"Ohh begitu"
Mata kaisar tak sengaja melihat ke arah meja dimana ada pedang Huanran dimeja itu. Kaisar yang melihat itu sangat terkejut dan mengambil pedang itu dari meja.
"Dimana kau mendapatkan pedang ini Huanran?" Tanya kaisar penasaran sambil melihat pedang itu dengan intens.
"Di toko campuran, ada apa dengan pedang itu, aku melihat Ayah terkejut saat melihat pedang itu. Seperti mengetahui sesuatu." Heran Huanran
"Ini pedang The Glory of Ten Powers, pedang legendaris yang dibuat oleh sepasang suami istri penyihir dari Tibet."
" Ayah tahu juga tentang pedang itu?"
Kaisar Zayed tersenyum tipis dan meletakkan kembali pedang itu ke tempatnya.
"Tentu saja, saat pemilik asli pedang ini meninggal dunia, banyak yang mencari pedang ini untuk kepentingan pribadinya sendiri. Tapi tidak ada siapapun yang menemukannya. Dulu Ayah salah satu orang yang mencari pedang ini untuk Ayah jadikan sebagai koleksi tetapi Ayah menyerah karna tidak menemukannya. Ayah sangat terkejut saat mengetahui kau yang mendapatkan pedang ini, lalu siapa yang mengambil pedang yang satunya lagi?" Ternyata kaisar Zayed juga salah satu orang yang mencari pedang itu.
"Pedang yang satunya berada di tangan Alley ayah"
"Benarkah. Kalian benar-benar sudah ditakdirkan bersama, jika pedang ini sudah memilih pemiliknya sendiri maka pedang ini tidak akan bisa diambil oleh siapapun lagi bagaimana pun caranya kecuali jika pemilik pedang ini sudah meninggal dunia." Kaisar Zayed mengetahui banyak tentang sejarah pedang legendaris ini .
Huanran mendengarkan dengan seksama penjelasan kaisar Zayed dari awal sampai akhir.
"Baiklah Ayah, aku ingin kembali ke kamarku untuk istirahat. Salam Ayahanda."
Kaisar Zayed hanya mengangguk saja.
"Pedang The Glory of Ten Powers ternyata pemilik selanjutnya adalah putra pertamaku dan putri kaisar Frans, Semoga mereka bisa menguasai dan bisa mengendalikan pedang itu." Ucap kaisar Zayed saat memastikan Huanran sudah benar-benar pergi
***
"Salam panglima semoga anda hidup seribu tahun lagi"
Alley yang baru akan masuk ke kamarnya malah bertemu dengan Victor.
"Ada apa Victor?"
"Maaf panglima, kapan kita akan memulai rapatnya hari ini untuk mempersiapkan penyambutan kedatangan kekaisaran Charles." Victor menjelaskan maksud kedatangannya
"Astaga bagaimana aku bisa lupa dengan itu, baiklah bisa kita mulai sekarang?"
"Tentu saja bisa panglima, semua sudah menunggu di ruang rapat."
Alley memimpin jalan di ikuti oleh Victor dibelakangnya.
Saat mereka baru tiba diruang rapat, semua prajurit berdiri dan memberikan salam.
Alley mengibaskan tangan kanannya tanda menyuruh mereka untuk kembali duduk.
Alley langsung menuju kursi kebesaran miliknya diikuti oleh Victor di samping kanannya."Baiklah pertama-tama saya ingin minta maaf atas keterlambatan saya kali ini."
"Tidak masalah Panglima." Teriak semua prajurit dengan bersamaan.
Setelah mendengar jawaban mereka, Alley pun memulai rapatnya, banyak masukan-masukan dari prajurit lain mengenai bagaimana mereka nantinya mengatasi keamanan istana dan seluruh penduduk terutama kaisar Zayed beserta keluarga dan kaisar Frans beserta anak-anaknya. Mereka akan membagi menjadi beberapa kelompok.
"Setiap orang yang akan memasuki istana kalian harus memeriksa identitasnya dengan sangat detail sebelum mengijinkannya untuk masuk. Dan juga..."
🐾🐾🐾
Written
19-09-22

KAMU SEDANG MEMBACA
Huang Li Wei (hiatus)
Tiểu thuyết Lịch sửHarap bijak dalam membaca Mengandung kata-kata kasar Huang Li Wei Charles adalah anak Dari kaisar franz Charles dan permaisuri shopie Adipati Charles dari kekaisaran Charles dan adik dari Huang fengyin Charles. Li Wei kurang beruntung dalam kasih s...