16

428 34 0
                                    

Happy reading

"Melapor yang mulia"

"Silahkan"

"Kami menemukan Diora tetapi dalam keadaan yang sudah tidak bernyawa yang mulia." Ucap prajurit itu dengan kepala yang semakin menunduk

Brak

"Bawa mayatnya ke depan aula istana utama biarkan seluruh rakyat Charles tahu bahwa siapa yang berani bermain-main dengan kekaisaran Charles akan mendapatkan hal yang setimpal bahkan lebih"

"Laksanakan yang mulia"

"Ayah. Apa menurutmu ini tidak aneh, maksud ku bukankah semua penyihir suci sudah mencari tahu dimana letak Diora tetapi mereka tidak menemukannya dan tiba-tiba ada seekor burung merpati yang membawakan lokasi Diora berada tetapi Diora sudah dalam keadaan yang sudah tak bernyawa"jelas Fengyin dengan panjang lebar

"Kau benar juga nak. Apalagi kita tidak tahu yang memberikan kita informasi dia ada dipihak kita atau apakah dia mengincar sesuatu."

Li Wei yang mendengar semua obrolan mereka dari awal hanya tersenyum tipis saja.

"Salam Ayahanda, maafkan jika saya mengganggu waktu Ayahanda dan kakak"

"Tidak nak, tidak usah terlalu formal."

"Dimana adikmu?" Tanya kaisar Frans

"Dia sedang istirahat ayah" jawab Li Wei

"Sepertinya pembahasan barusan sangat penting yah?" Tanya Li Wei

"Tidak juga, hanya mengobrol ringan bersama Ayah" jawab Fengyin

"Katakan tujuanmu kesini Li Wei, Ayah tahu kedatanganmu bukan hanya sekadar datang saja"

"Ayah memang orang yang sangat bijaksana"

"Aku ingin menagih janji ayah waktu itu" ucap Li Wei to the points

"Hei, perjanjian apa ini?" Tanya Fengyin

"Apa kau yakin, kau tidak ingin memikirkannya lagi Li Wei?"

"Keputusanku sudah bulat Ayah, setelah Xinyi sembuh total nanti  aku ingin Ayahanda mengumpulkan semua rakyat kekaisaran Charles. Dan setelah itu biarkan aku yang akan mengurus sisanya."

"Tolong siapapun jelaskan kepadaku. Apa aku tidak dianggap Disni?.Bodohamatlah" Fengyin nyerah

"Aku permisi Ayahanda dan kakak. Salam"

"Jadi Ayah bisa kau jelaskan padaku, aku tidak ingin mendengar alasan apapun lagi, aku ingin mendengarkan semuanya dari mulut Ayah."

"Adikmu Li Wei dia ingin gelar putri mahkota nya harus diserahkan kepada putri Xinyi"

"Ohhh"

Uhukk

Pangeran Fengyin langsung tersedak air ludahnya sendiri kala menyadari apa yang dikatakan kaisar Frans.

"Apa... Kenapa bisa, aku tidak setuju" Fengyin langsung menolak mentah-mentah perjanjian itu

"Bukan cuman kau yang tidak setuju Fengyin, aku yakin adikmu Xinyi juga pasti akan menolaknya dengan mentah-mentah tetapi keputusan adikmu  Li Wei sudah tidak bisa di ganggu gugat" ucap kaisar Frans dengan sabar

"Jika gelar putri mahkota diberikan kepada Xinyi lalu apa yang akan dilakukan Li Wei, dia akan kemana?"

"Dia ingin pergi berkelana tanpa siapapun tahu identitasnya yang sebenarnya.
Dia ingin menjadi panglima perang dan Ayah sudah meminta bantuan kepada kaisar Zayed untuk mendidik dan menjaga  adikmu selama di kekaisaran Nuvoleon

"Jadi maksud Ayah, Li Wei akan dikirim ke kekaisaran Nuvoleon tempat kaisar Zayed sahabat Ayah itu? Ayah yakin?"

"Kenapa tidak?, awalnya Li Wei memang menolak tetapi Ayah sudah membujuknya untuk disana saja jika tidak Ayah tidak akan mengizinkannya untuk pergi berkelana."

"Huftt jika ini demi kebahagiaan adikku, aku juga akan setuju Ayah."

"Jangan beritahukan dulu berita ini kepada Xinyi nanti dia akan marah kepada Li Wei dan tidak mengizinkannya,biarkan Li Wei yang menjelaskannya sendiri."

***

Tok

Tok

Tok

"Masuk"

"Bagaimana keadaanmu sekarang Xinyi?"

"Kakak"

Xinyi langsung menubruk dan memeluk kakaknya itu seolah mengetahui bahwa sebentar lagi mereka akan berpisah

"Aku sudah merasa jauh lebih baik setelah aku beristirahat kak"

"kakak sudah membawakanmu obat yang sudah diracik tabib tadi, kau harus meminumnya."

"Hmph aku tidak mau, pasti rasanya sangat pahit."
Ucap Xinyi sambil menutup mulutnya

"Huftt ini demi kesembuhanmu Xinyi, kau harus mulai belajar mandiri tanpaku"

"Kakak mau pergi? Kakak mau tinggalin Xinyi?"

"Bukan seperti itu, suatu saat nanti pasti kita semua akan menemukan pasangan kita masing-masing, jangan terlalu bergantung pada orang lain Xinyi, kakak yakin kau bisa, buktinya kau selamat dari kejaran Diora."

"Hampir mati tepat nya" jawab Xinyi cepat

Huang Li Wei (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang