Huang Li Wei (hiatus)

15

"Mau lari kemana hm?"

Degg

Pria itu sudah berdiri di depan Xinyi yang berjarak 5 meter dan di tangannya terdapat sebuah busur panah.

"Sudah menyerah?"

"Bagaimana jika kita melakukan kesepakatan?"

Pria itu menaikkan sebelah alisnya "kesepakatan?"

"Ya, aku bisa memberikanmu koin emas lebih banyak daripada Diora itu."

"Lalu?"

"Lepaskan aku."

Lalu pria itu tertawa kencang, "dia tidak membayar ku dengan uangnya tapi-" Dia menatap seluruh tubuh Xinyi dari atas sampai bawah dengan tatapan yang menjijikkan  yang membuat Xinyi kesal.

"Jaga matamu sialan" Xinyi sudah kehilangan kesabarannya

Tanpa aba-aba Xinyi langsung maju dan menendang pria  itu cukup kencang hingga bisa membuatnya terhuyung.

"Hahaha untung saja kakak pernah mengajari ku sedikit teknik beladiri"

"Aduh"

"Hei itu curang namanya, setidaknya biarkan aku tertawa dulu dong. Jidatku" Xinyi merintih kesakitan sambil menggosok-gosok jidatnya yang sempat tergores anak panah sedikit.

"Dasar jalang sialan, kali ini aku benar-benar aman membunuhmu."

Ctak

Ctak

Ctak

"Heii berhenti menggunakan panah, lawan aku dengan tangan kosong dasar pengecut.
Ehh tapikan aku punya elemen es. Dasar bodoh kau Xinyi."

"Rasakan ini hiakkk"

Byurr

Blas

Clingg

Si pria itu mengejek akan kemampuan pertarungan elemen Xinyi  sayangnya dia lengah dan Xinyi langsung mengambil kesempatan itu dan langsung melayangkan elemen esnya tepat membekukan semua tubuh pria itu dan menendangnya sekali lagi.
Tangan Xinyi meraih sebatang pohon kayu

Jlebb

Batang pohon yang runcing itu tepat mengenai dada pria itu, Xinyi semakin memperdalam tekanan pada pohon itu tak peduli wajahnya yang sudah penuh akan darah dan phobianya terhadap darah.

"Mati"

Xinyi melihat pakaian dan tangannya yang dipenuhi oleh darah

"Hahaha aku selamat."

Flashback off

***

Mereka yang mendengar semua cerita Xinyi sampai selesai dibuat geram dengan tingkah laku Diora, terutama sang kaisar, kaisar pikir setelah dia mengusir Diora dari istana dia tidak akan mengusik keluarganya lagi ternyata kaisar salah besar.

"Perintahkan seluruh prajurit untuk mencari dimanapun Diora berada, pastikan kalian menemukannya dalam keadaan hidup-hidup." Seru kaisar Frans dengan lantang di atas singgasananya.

"Hidup-hidup yah" Li Wei memutar-mutar belati yang selalu di bawanya kemana-mana.

"Sayangnya mereka akan menemukannya dalam keadaan yang tidak bernyawa ayahanda ku tersayang" ucap Li Wei dengan tatapan dinginnya dan berlalu dari sana.

***

"Tempat persembunyian yang bagus"

Deggg

"Kau, bagaimana bisa kau tahu keberadaanku putri sialan"

"Ini sangat mudah bagiku Diora, dari dulu aku sudah mempermainkanmu. Kau pikir aku bodoh. Ckckck" Li Wei sudah berada ditempat persembunyian sang mantan permaisuri Charles.

"Aku benci membuang-buang waktu"

"Dasar anak ja-

Wushh

"Diamlah, biarkan pekerjaanku selesai. Aku ingin istirahat."

Li Wei menjelajahi semua ramuan-ramuan yang telah diracik oleh Diora, sepertinya tidak ada ramuan yang berkhasiat bagus..

"Sepertinya ramuan ini menarik"

"Ti-dakk jangan sentuh ramuan itu, itu adalah ramuan yang sangat berharga"

"Wah itu artinya pilihanku terbaik dong"

Li Wei langsung mencengkeram dagu Diora dan dan membuka penutup ramuan aneh itu.

"Minum"

"Hmmpph"

"Bagaimana dengan ramuan mu sendiri?"

Ukhukk

Uhukk

Tolonghh

"Ini sangat panas, tenggorokan ku rasanya terbakar"

"Tenang saja, mereka pikirnya nanti kau akan mati bunuh diri, harusnya kau berterima kasih kepadaku karna tidak dipermalukan didepan kekaisaran Charles"

"Dasar uhukk iblis kau putri Li Wei" setelah mengatakan itu akhirnya Diora kehilangan nyawanya dengan ramuannya sendiri dibantu oleh Li Wei tentunya.

"Aku akan berubah jadi iblis jika kau mengusik ketenanganku, bahkan ini baru awal penyiksaan" mata blue red Li Wei kembali redup yang awalnya sangat terang jika terkena cahaya apa saja.

Sebelum meninggalkan tempat itu, Li Wei mengambil sebuah liontin berbentuk hati yg dihiasi mahkota ratu diatasnya.

"Clear"

Wushh