Jangan lupa Vote dan Komen😍
Pagi-pagi sekali, Abigail dan Ayyara memutuskan untuk pindah ke apartemen milik laki-laki itu. Setelah tadi malam Abigail mengatakan niatnya pada Kevan untuk memboyong Ayyara menuju apartemen miliknya yang tak jauh dari sekolah, sekaligus melatih kemandirian mereka berdua.
"Udah nggak?" tanya Abigail yang terlihat duduk diatas sofa sembari terus melihat Ayyara yang memasukkan pakaian gadis itu kedalam koper, dan sekarang sudah terhitung tiga koper yang gadis itu bawa.
Ayyara berdecak kesal sembari terus memasukkan semua barang-barang yang ingin ia bawa, "Nggak usah banyak bacot deh Bi! Lo ngomong doang, bantuin kek biar cepet!" seru gadis itu sembari melirik sekilas kearah Abigail yang kini terlihat fokus menatap handphone miliknya.
"Nggak usah bawa semua barang-barang lo!"
"Nginep nanti lo mau pake apa?"
Pergerakan gadis itu terhenti, kemudian menatap sepenuhnya Abigail yang terlihat menatap layar handphone laki-laki itu dengan wajah serius, dan itu mampu membuat Ayyara berdecak kesal, kenapa suaminya itu sangatlah tampan meskipun sedang dalam kondisi fokus sekalipun. Jika begini Ayyara akan muda jatuh hati pada Abigail.
"Denger nggak lo?" tanya Abigail yang membuat Ayyara tersadar dari lamunannya membuat gadis itu segera menganggukkan kepalanya.
"Iya! Bacot banget deh lo!"
Setelah mengatakan itu, Ayyara langsung menarik dua koper yang berisi pakaiannya sedangkan satu koper berisi buku-buku pelajaran milik gadis itu yang terlihat menariknya hingga kedepan pintu kamar, dan semua itu tak lepas dari pandangan Abigail yang sudah menyimpan benda pipih laki-laki itu kedalam saku celana.
"Biar gue aja!" ujar Abigail yang kemudian beralih mengangkat dua koper milik Ayyara membuat gadis itu berdecak pelan.
"Dari tadi dong! Duduk mulu lo, kayak orang lumpuh!"
Abigail terus melangkah kakinya menuruni tangga diikuti oleh Ayyara yang berjalan dibelakang suaminya itu dengan satu koper ditangannya, "Kalau ginikan gue nggak capek-capek lagi!"
"Diem! Atau gue robek mulut lo?!"
Ayyara langsung menutup mulutnya rapat-rapat, apalagi nada bicara Abigail sedikit keras membuat gadis itu takut jika Kevan dan Kenzi yang berada di lantai bawah mendengar perkataan kasar dari suaminya itu.
Langkah mereka berdua kini mendekat kearah Kevan dan Kenzi yang terlihat menatap kedatangan mereka berdua dengan senyuman tipis.
"Semuanya sudah kalian siapkan?" tanya Kenzi saat melihat dua koper yang dibawah Abigail dan satu koper dibawah oleh anak perempuannya itu yang terlihat berjalan dibelakang suaminya dari Ayyara.
"Sudah, Bu!" jawab Ayyara sembari tersenyum manis membuat Kenzi menganggukkan kepalanya perlahan.
"Jadi mau berangkat sekarang?" tanya Kevan yang terlihat berjalan menghampiri anak dan menantunya itu yang tampak menganggukkan kepalanya mereka bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abigail Husband Is Dangerous √Sequel TDTM√ (SELESAI)
Teen FictionSAQUEL Terikat Dengan Tuan Muda Bagaimana jika dua orang dengan sifat bertolak belakang dijodohkan? Seperti halnya yang terjadi dengan Abigail dan Ayyara. Dua manusia berpribadian berbeda itu harus menerima perjodohan yang sudah diatur oleh kedua...