BAB 51: BARA BERULAH

5.1K 272 12
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen 😍

Semuanya kini tengah berkumpul dirumah Gala, beberapa menit hanya keheningan yang mengisi ruangan tamu Gala, hingga Ibu dari laki-laki itu tampak berjalan keluar sembari meneteng sebuah nampan yang berisi gelas minuman dan juga beberapa cemilan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya kini tengah berkumpul dirumah Gala, beberapa menit hanya keheningan yang mengisi ruangan tamu Gala, hingga Ibu dari laki-laki itu tampak berjalan keluar sembari meneteng sebuah nampan yang berisi gelas minuman dan juga beberapa cemilan.

"Dimakan, nak!" ucap Ibu Gala yang membuat kelima laki-laki itu mengangguk pelan.

"Terima kasih Bu!" kata Abigail sembari tersenyum, membuat Ibu Gala ikut tersenyum.

Setekah itu, Ibu Gala langsung mengambil posisi duduk di dekat anaknya yang tampak menatap kosong kearah depan, "Gala, jangan ngelamun. Temen-temen kamu lagi ada disini, ajak mereka ngobrol!" tegur Ibu Gala yang membuat laki-laki itu menoleh sembari tersenyum dan tak urung menganggukkan kepalanya.

"Iya Bu!"

Melihat suasana sudah sedikit membaik membuat Abigail langsung mengutarakan niatnya, "Sebelumnya kami minta maaf Bu, kami kesini dadakan. Soalnya tadi Gala nggak masuk sekolah, kirain karena apa. Ternyata Gara meninggal."

Ibu Gala menganggukkan kepalanya, "Nggak papa nak! Ibu juga mau minta maaf, selama ini Ibu kira Gala cuman bergaul dengan anak anak brandalan, tapi tenyata kalian jauh lebih baik yang Ibu kira!"

Abigail tersenyum tipis, ia kira Ibu dari sahabatnya itu akan marah saat melihat mereka. Namun melihat respon yang baik dari Ibu Gala membuat Abigail yakin kalau laki-laki itu sudah mengatakan sesuatu hingga pandangan Ibu Gala kepada mereka berubah total, tidak seperti apa yang dikatakan Gala kemarin siang.

"Iya Bu nggak papa. Saya juga yakin kalau Bunda saya ada diposisi Ibu pasti juga mikirnya kek gitu!"

Wanita paru baysh itu tersenyum bahagia mendengar jawaban dari Abigail, "Iya nak, Terima kasih yah sudah mengerti Ibu!"

Abigail mengangguk pelan, "Iya Bu!"

Merasa cukup dengan Ibu Gala, laki-laki itu beralih menatap sahabatnya yang terlihat menatap dengan mata sembabnya, "Sebelumnya gue minta maaf Gal! Tapi kalau bisa lo ceritain gue kenapa ini bisa terjadi!"

Gala terdiam sejenak, laki-laki itu menarik nafas dalam-dalam sembari memejamkan matanya, mencoba menguatkan diri agar bisa mengulik kembali peristiwa kemarin malam yang benar-benar menguras emosinya.

"Ini terjadi pas tadi malam, gue mau jemput Gara yang nelpon gue. Katanya motor dia macet dan nggak bisa jalan. Gue pun waktu itu langsung berangkat tapi pas gue nyampe gue liat Gara udah tepar diatas aspal dengan darah disekujur tubuh kembaran gue. Dan saat itu juga gue liat Bara dan pasukannya ga jauh dari sana senyum sambil natap gue. Gue disitu kaget dan langsung bawah kembaran gue ke rumah sakit, tapi takdir berkehendak lain, Gara meninggal karena kehabisan darah, gue terlambat Bi!" jelas Gala sembari menatap kosong ke arah depan, air mata laki-laki itu kembali menetes, begitupun dengan Ibu Gala yang terlihat ikut menangis sembari memeluk pundak anaknya dari samping.

Abigail Husband Is Dangerous √Sequel  TDTM√ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang