BAB 21: PENGHINAAN

11.3K 839 59
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen 😍

Pagi sudah menyambut, Ayyara tampak sudah berada di dapur, sedangkan Abigail laki-laki itu masih sibuk membersihkan dirinya setelah tadinya istrinya itu membangunkannya dan sekaligus membuat Abigail heran, kenapa Ayyara tiba-tiba bangun lebih pagi darinya?

"Bi! Abi!" teriak Ayyara dari arah meja makan dengan tangan yang sibuk mengatur wadah yang berisi nasi goreng dilengkapi dengan telur mata sapi, kesukaan suaminya itu. Bagaiamana Ayyara tahu? Karena Kanira selalu menghubunginya hanya untuk menanyakan kabar gadis itu dan juga menceritakan apapun tentang Abigail.

"Apa?" tanya Abigail yang terlihat berjalan kearah meja makan dengan tangan yang sibuk mengusap rambut basah laki-laki itu menggunakan handuk kecil dan semua itu tak luput dari perhatian Ayyara.

"Makan!"

Abigail mengangguk, kemudian meletakkan handuk kecil itu dipundak nya yang terekspos. Bagaimana tidak? Laki-laki itu hanya menggunakan celana sekolah, dan bagian atas ia biarkan telanjang sepenuhnya.

"Mau gue bantu keringin nggak?" tanya Ayyara yang membuat Abigail mendongak menatap istrinya itu dan beberapa detik kemudian laki-laki itu menganggukkan kepalanya membuat Ayyara berjalan mendekati suaminya itu.

"Jadi hari ini udah pemilihan ketua OSIS baru?"

Abigail mengangguk, laki-laki itu menikmati masakan dari Ayyara. Apalagi pijatan gadis itu sangat membuat Abigail nyaman dan juga rileks.

"Kenapa? Lo mau juga mau jadi ketua OSIS?"

Ayyara menggelengkan kepalanya pelan, "Nggak minat gue! Dan nggak cocok juga gue jadi ketua OSIS, nanti bukannya maju, sekolah milik Ayah jadi jelek!"

"Tau diri juga lo!"

"Dih, emangnya lo aja yang nggak tahu diri!"

"Bacot!" ucap Abigail yang membuat Ayyara tersenyum terpaksa.

"Iya anak pungut!"

•••

Setelah sarapan pagi, Abigail dan Ayyara memutuskan untuk berangkat terpisah. Gadis itu memilih menggunkan mobilnya sendiri yang sudah dibawa oleh salah supir Kevan atas permintaan gadis itu, demi menghindari masalah yang lebih rumit nantinya. Apalagi gosipnya dengan Abigail belum sepenuhnya selesai, maka dari itu Ayyara memutuskan untuk tidak bersama dengan Abigail dalam kondisi seperti saat ini.

"Eh bukannya itu Mora?" tanya Ayyara pada dirinya sendiri yang membuat gadis itu urung menepikan mobilnya hingga membuat gadis yang berada di trotoar jalan itu mendongak.

Setelah merasa aman, Ayyara langsung berjalan turun dari mobilnya menghampiri gadis yang ia duga sebagai teman barunya itu yang terlihat mendongak menatap Ayyara.

"Mora?! Lo ngapain disini? Bolos yah, lo?"

Gadis itu menggeleng pelan, membuat Ayyara mengerutkan keningnya yang kemudian perlahan mengulurkan tangannya kearah gadis itu. "Ayo, kita ke sekolah barengan!" ajak Ayyara yang membuat Mora terdiam sejenak, namun detik kemudian gadis itu menganggukkan kepalanya, mengiyakan ajakan Ayyara yang kini tersenyum manis kearah gadis itu.

Abigail Husband Is Dangerous √Sequel  TDTM√ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang