Jangan lupa Vote dan Komen😍
Pagi harinya, Abigail dan Ayyara kini sudah berada di dalam mobil yang melaju menuju sekolah mereka. Bisa Abigail lihat istrinya itu tengah melahap sebuah roti tawar dengan selai kacang kesukaan gadis itu.
"Kamu mau, Bi?" tanya Ayyara dengan mulut penuh membuat Abigail terkekeh sembari menggelengkan kepalanya.
"Nggak sayang, kamu makan aja!"
Ayyara menganggukkan kepalanya mengerti, "Nanti kamu nggak usah jemput aku yah Bi, aku mau ke gramedia sama Mora!"
Abigail menoleh sejenak, kemudian kembali menatap kedepan, "Kamu mau beli buku apa? Nggak mau aku temenin?" tanya Abigail yang merasa sangat khawatir dengan Ayyara, namun ia juga takut melarang istrinya untuk pergi, karena takut Ayyara merasa tertekan dengannya.
"Mau beli novel yang baru launcing beberapa minggu yang lalu! Aku nggak lama kok, janji deh!"
Mendengar hal tersebut membuat Abigail terdiam sejenak, kemudian menganggukkan kepalanya dan itu sukses membuat Ayyara memekik bahagia, sembari memeluk lengan kokoh Abigail.
"Makasih Abi!"
"Sama-sama sayang! Kamu harus hati-hati yah, kalau ada apa-apa telpon aku atau temen-temen aku, oke?"
"Oke, siap Bos!"
•••
Pembelajaran telah dimulai, kelas Abigail yang terlihat ramai karena guru mata pelajaran jam pertama sampai kedua dan jam ketiga dan keempat berhalangan hadir dengan alasan, acara keluarga yang tidak bisa mereka tinggal.
"Bi, gimana kita kerumah Gala sekarang! Gue jadi nggak enak pas tahu Gala nggak kesekolah! Takutnya terjadi apa-apa!" celetuk Geon yang membuat Abigail yang duduk dipojok itu terdiam sejenak.
"Iya Bos, mendingan kita ke rumahnya Gala. Lumayan lagi jamkos nih, jadi kita bebas perginya!" timpal Lana yang membuat Jino dan Batara hanya menganggukkan kepalanya.
"Yaudah ayo!"
Kelima laki-laki itu langsung bangkit dari duduknya, berjalan keluar dari kelas mereka secara beriringan yang membuat para siswi menatap kagum kearah mereka berlima, terutama Abigail yang memiliki aura berbeda di antara mereka semua.
Butuh beberapa menit hingga mereka kini tiba diparkiran, dimana kelas mereka memang berada di lantai tiga paling ujung, bersebrangan dengan kelas sebelas.
"Kalian pergi dulu, nanti gue nyusul! Gue mau pamit sama istri gue dulu!" ucap Abigail yang terlihat fokus pada benda pipih yang berada ditangan mereka.
"Ah nggak deh Bos, mendingan kita barengan. Lama kalau jalannya harus pisah-pisah!" jawab Lana yang membuat, Batara, Jino dan Geon mengangguk setuju.
"Yaudah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abigail Husband Is Dangerous √Sequel TDTM√ (SELESAI)
Fiksi RemajaSAQUEL Terikat Dengan Tuan Muda Bagaimana jika dua orang dengan sifat bertolak belakang dijodohkan? Seperti halnya yang terjadi dengan Abigail dan Ayyara. Dua manusia berpribadian berbeda itu harus menerima perjodohan yang sudah diatur oleh kedua...