Jangan lupa Vote dan Komen 😍
Motor Abigail kini sudah terparkir dibaseman apartement, yang kemudian berlari menuju kearah lift menekan tombol menuju lantai yang ditempati apartement miliknya dengan perasaan campur aduk. Sesampainya didepan pintu apartement, Abigail segera membukanya dengan cepat dan segera berlari menuju kamar.
Disana, dalam sana Abigail sama sekali tak melihat keberadaan Ayyara yang membuat laki-laki itu berlari menyusuri setiap ruangan didalam sana. Namun nihil, Ayyara sama sekali tidak ada disana, membuat Abigail mengeluarkan handphone miliknya, mencari nomor gadis itu. Dan tak butuh waktu lama Abigail mendapatkannya, tapi lagi-lagi harapan laki-laki itu hancur saat melihat handphone milik Ayyara berada diatas nakas dan tengah berdering nyaring.
"Shit! Jangan bilang dia diculik!"
Laki-laki itu segera berlari keluar kamar, bertepatan dengan kedatangan Ayyara yang baru saja masuk kedalam rumah dengan membawa beberapa jajan kedua tangan gadis itu. Melihat Abigail yang berjalan terburu buru keluar dari kamar membuat Ayyara tersenyum lebar.
"Udah pulang, Bi?" tanya Ayyara sembari memasukkan cimol kedalam mulutnya, membuat Abigail yang sedang kalut itu mendongak menatap gadis didepannya itu tampak menatap nya dengan tatapan polos.
"Sialan! Darimana aja lo?!" teriak Abigail yang membuat Ayyara refleks melepaskan makanan yang ia pegang hingga jatuh diatas lantai. Sedangkan Abigail langsung berjalan mendekati Ayyara yang terdiam ditempatnya itu, mencoba merilekskan perasaannya yang campur aduk mendengar teriakan dari suaminya itu.
"Lo tau nggak, gue nyariin lo anjing?!"
Ayyara menundukkan kepalanya, meremas bagian ujung hoodie dari suaminya itu yang saat ia kenakan. Meski awalnya mencoba untuk biasa saja, tapi Ayyara tidak bisa perasaan menjadi campur aduk karena Abigail sendiri.
"Lo, kalau mu pergi bilang, sialan?! Gue kek orang gila nyariin, lo! Tau nggak?! Gue sampai ngira lo diculik!!" bentak Abigail yang membuat Ayyara semakin menundukkan kepalanya.
Mata gadis itu mulai berair mendengar bentakan dari suaminya itu, apalagi jajanan nya yang sudah berserakan diatas lantai tampak miris, dan ia masih belum menghabiskan semuanya. Entahlah Ayyara juga bingung dengan dirinya sendiri, dimana Ayyara yang dulu selalu menjawab setiap ucapan Abigail, dimana Ayyara yang dulu berani membentak Abigail?
Hilang sudah semua itu, kini hanya tersisa Ayyara yang cengeng sudah menangis diam ditempatnya dengan tangan yang tak berhenti meremas ujung hoodie yang ia kenakan. Sedangkan Abigail mengusap wajahnya kasar, tak seharusnya ia melampiaskan emosinya kepada Ayyara. Ia terlalu emosi hingga tak sadar, jika seorang gadis seperti Ayyara tak pantas untuk dibentak.
"Maaf," ucap Abigail yang seketika membuat tangisan Ayyara mengencang dan terlihat mengambil posisi jongkok menatap makanannya itu.
"Ih..., makanan gue! Udah..., udah kotor!" ucap gadis itu di sela-sela tangisannya, sedangkan Abigail yang berdiri di depannya Ayyara tampak mengerjakan matanya. Sedikit kaget dengan apa yang ia lihat saat ini, Ayyara sedang menangis? Suatu hal yang langkah untuk ditonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abigail Husband Is Dangerous √Sequel TDTM√ (SELESAI)
Novela JuvenilSAQUEL Terikat Dengan Tuan Muda Bagaimana jika dua orang dengan sifat bertolak belakang dijodohkan? Seperti halnya yang terjadi dengan Abigail dan Ayyara. Dua manusia berpribadian berbeda itu harus menerima perjodohan yang sudah diatur oleh kedua...