BAB 2: TERKENA HUKUMAN

17.7K 1K 34
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen😍

Ayyara saat ini terlihat berlarian kesana kemari di dalam kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayyara saat ini terlihat berlarian kesana kemari di dalam kamarnya. Hari ini gadis itu lagi-lagi terlambat bangun karena semalaman hanya ia habiskan menangis meratapi nasibnya. Dan ia lupa jika hari ini adalah hari senin, yang artinya gerbang sekolah akan tertutup lebih awal, mengingat akan dilaksanakan upacara bendera setiap hari seninnya.

"Ayyara! Kamu kenapa belum bangun?!" teriak Kenzi dari balik pintu kamar putri sulungnya itu yang masih tampak tertutup rapat.

"Ini mau berangkat kok, Bu!"

Garis itu segera membuka pintu kamar miliknya, meraih tangan Kenzi dan memberikan ciuman pada punggung tangan Ibunya itu. Sedangkan Kenzi yang melihat tingkah putrinya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Meski sudah beranjak dewasa, sifat malas Ayyara sama sekali tidak hilang, dan sampai sekarang ini gadis itu masih saja telat bangun meski sudah memasang sebuah alarm sekalipun.

"Kamu nggak sarapan Ayya?!" teriak Kenzi saat dirinya lagi-lagi melihat putrinya itu berlari keluar dari rumah setelah memberikan kecupan pada punggung tangan Kevan yang tengah menikmati sarapannya.

"Nggak Bu! Ayyara udah terlambat! Nggak sempet makan, nanti keburu gerbang sekolah ditutup!"

Kevan yang melihat tingkah putrinya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, sembari menghela nafas. Semoga dengan menikahkan Ayyara dengan Abigail adalah jalanan terbaik mengubah sikap malas dari putri sulungnya itu.

Mobil Ayyara melaju meninggalkan halaman rumah, dan semua itu tak luput dari perhatian Kevan dan Kenzi yang melihat keberangkatan putrinya itu.

"Ya, Kak Yara udah berangkat! Terus Ainun sama siapa dong berangkatnya?" tanya seorang gadis berumur 13 tahun yang duduk tepat disamping Kevan itu dengan perasaan dongkol.

"Ainun berangkat bareng Ayah aja!" ucap Kevan dengan tersenyum tipis, yang membuat gadis bernama lengkap Ainun Saqila Putri adik kandung dari Ayyara yang memiliki tingkah jauh dan berbeda dari sang Kakak.

Ainun tipikal gadis yang selalu dekat dengan buku, karena baginya membaca sudah menjadi kewajibannya setiap saat. Bahkan gadis itu tak segan-segan meminta Kevan agar membeli buku baru untuknya, sedangkan buku lama ia masukkan kedalam perpustakaan miliknya yang sudah Kevan buatkan khusus untuk putri bungsungnya itu. Sedangkan Ayyara adalah gadis dengan tipe tidak suka membaca.

"Yeah! Makasih Ayah!"

"Sama-sama cantiknya, Ayah!"

•••

Mobil yang dikendarai Ayyara sudah sampai didepan gerbang sekolah yang tampak sudah tertutup rapat. Jangan lupa beberapa anggota OSIS terlihat berdiri didepan gerbang dengan almamater berwana whitecap gray dengan lambang sekolah yang berada di sebelah kiri.

Gadis itu tampak terdiam sejenak di dalam mobilnya, melihat wajah dari anggota OSIS yang sebagian merupakan Kakak kelasnya itu membuat nyali Ayyara menjadi ciut. Apalagi gadis itu bisa lihat jika sendari tadi Abigail yang juga berdiri disana sedang menatap kearah mobilnya.

Abigail Husband Is Dangerous √Sequel  TDTM√ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang