40. Begging

1K 120 2
                                    

Kemarin, Loyd dan hantu perempuan yang ditemui Lucifer-Reyna-bertemu.

Mereka jelas memiliki cerita yang sama kacaunya. Reyna, secara singkat adalah korban kekerasan rumah tangga sampai akhir hayatnya.

Dia dilahirkan dengan fisik yang semula cantik. Namun setelah insiden kecelakaan yang disengajai oleh sepupu yang menyimpan rasa iri terhadapnya, semua keberuntungan Reyna lantas sirna.

Puja damba yang selama ini menghantuinya kini bertukar dengan tragedi. Siapa saja yang melirik Reyna jijik akan wujud buruknya.

Luka bakar di sekujur tubuh dengan kaki yang lumpuh, Reyna dengan keyakinan penuh akan menolak hanya untuk melihat punggung tangannya dengan kulit rusak.

Ketidakmampuan itu mengundang khalayak untuk mencerca Reyna, melampiaskan emosi dan beban yang seharusnya mereka tahan demi dunia kepada perempuan muda ini.

Menyiksa sepuasnya tidak akan ada yang tahu, terlebih bila orangtua anak itu sendiri tidak memikirkannya terlalu banyak.

Reyna hampir berakhir gugur dengan kepuasan, di mana dia hampir menerima ketenangan yang dia dambakan.

Akan tetapi, gadis itu telah berkembang sebagai sosok mangsa idaman para iblis. Di tengah proses kematiannya, dia tergoda sebab bisikan sayup di telinganya.

Mengenai rahasia yang tak diketahui oleh sisi bumi dia berpijak. Dibalik kematian, tidak ada namanya ketenangan. Dia masih harus menebus semua perbuatannya, dan hilang tanpa arah yang jelas setelahnya.

Namun itu berbeda bila Reyna mengambil uluran tangan dari bencana yang datang. Dia akan diberi kesempatan untuk bahagia. Kembali mendapatkan kedamaian yang dia miliki sebelum awal mula kemalangan yang menimpanya.

Kecantikan dan kekuatan yang telah lama pergi darinya, akan datang kembali berlipat ganda. Tidak akan ada yang berani menyakiti Reyna lagi.

Penawaran seperti itu, siapa yang akan menolak? Terlebih Reyna yang mengalami pengalaman itu sendiri.

Reyna akhirnya menerima uluran tangan sang iblis, menjadi salah satu bagian dari mereka, tanpa kejelasan atas tujuan hidupnya. Selayaknya yang diketahui manusia, mereka gentayangan tanpa alasan yang jelas. Berlutut pada atasan mereka, datang dan menjilat sebagai budak.

Sejak awal pertemanan Loyd dan Reyna, mereka sudah menumbuhkan empati kepada satu sama lain. Maka dari itu, Loyd menawarkan rencana yang tidak akan pernah terpikirkan oleh si penakut Reyna.

Dia berbeda dengan Loyd yang menerima kontrak dengan para iblis. Reyna tidak pernah mendapatkan kesempatan menebus keinginannya dengan segenap kemampuan yang dia miliki.

Jadi cobalah untuk merayu sang raja. Yang telah dirumorkan bertekuk lutut, sehingga mengabulkan beberapa permohonan sepeleh tak akan menyusahkannya.

Lucifer mengetahui semua isi percakapan ini dengan kedudukannya. Melihat Reyna tidak mempunyai cukup banyak keberanian, dia yakin hantu perempuan itu tidak akan menjadi ancaman lalu Lucifer yakin untuk melepaskannya.

Selain Reyna yang ketakutan, akan lebih masuk akal jika Lucifer membersihkan akar dari permasalahan ini sendiri. Dan dia memang sedang melaksanakannya.

Ketika Lucifer tiba di depan rumah yang menggunakan batang pohon tua sebagai bangunannya, dia tidak perlu melakukan observasi lebih lanjut untuk memastikan kepemilikan kediaman itu.

Pohon itu membutuhkan sepuluh orang dewasa untuk memeluknya. Tinggi menjulang sekitar lima puluh kaki, bahkan dahan yang mengelilinginya tampak kokoh. Di bagian depan telah diberi pintu kayu dengan sepasang jendela di masing-masing sisinya. Sejujurnya, rumah pohon ini tampak nyaman. Bahkan Lucifer mengira Diana pasti akan menyukai tempat ini.

Namun orang-orang yang tinggal di dalam sana ialah yang menerima kebencian Lucifer. Jika saja bukan, pria itu akan menendang semua orang keluar dan menyebut rumah itu sebagai miliknya di depan Diana.

Kali ini, dia tidak sudi merebut wilayah seorang pembunuh keji kekasihnya.

Tempat itu kotor. Dia lebih baik membuat satu dengan tangannya sendiri.

Lucifer tidak mendobrak masuk. Alih-alih, dia akan menyeret semua orang dengan sendirinya bersujud di hadapannya.

Dia tidak menerima gelar raja tanpa alasan apa pun, Lucifer sungguh mampu menekan setiap makhluk terkecuali Dewa tanpa berkedip sedikit pun.

Saat tekanan gravitasi di area rumah pohon naik hingga seribu pon, ranting-ranting telah menjadi selemah kertas yang ditarik paksa ke pusat bumi. Tekanan itu disebut aura, setiap petinggi dari sebuah ras penduduk alam abadi pasti memilikinya.

Aura dapat dikembangkan dalam latihan. Pada tingkat tertentu, pemilik aura mampu memakainya sesuka hati. Termasuk mengarahkannya seperti sebuah benda, atau memusatkannya pada wilayah yang ditentukan selayaknya seorang penindas.

Kali ini Lucifer hendak menghabisi Loyd dan Ayah tercinta yang disembunyikannya di dalam sana secara perlahan. Mengingat sekarang mereka tidak akan bernapas dengan mudah, apa lagi merangkak keluar. Lucifer akan menunggu sebentar sebelum meningkatkan konsentrasi auranya.

Satu kali perputaran jam pasir berlalu, pria itu sekali lagi menaikkan auranya hingga dua ribu pon. Namun masih belum ada yang keluar dari rumah itu.

Dia sebenarnya telah ditantang. Alhasil Lucifer mendobrak pintu kayu dengan tendangannya seolah itu adalah sebuah bola.

Menemukan dua pria, tua dan muda tengah meringkuk bersama di atas lantai membuat Lucifer tergelak konyol. Seharusnya anak iblis pria tua ini tahu bahwa tidak akan ada lagi kesempatan untuk hidup. Lantas mengapa berusaha sekeras itu untuk bertahan?

"Paman Jack," panggil Lucifer yang mengubah penampilannya. Suara susu yang dirindukan semua orang telah kembali.

Bocah itu menunduk dengan kedua tangan di masing-masing kantung celana. "Kau ingat aku?"

Jiwa Jack yang memeluk putranya kesusahan untuk menoleh guna melihat Lucifer. Bibirnya bergetar, seperti ingin berbicara tapi terhalang sesuatu.

"Mengapa kau berbuat begitu terhadap Diana? Tega sekali. Meski dia sangat menghormatimu."

"Memang apa keuntungan bagimu? Bagaimana rencanamu dengan melakukan semua ini? Bersembunyi selamanya, di dalam kayu ini sampai menjadi pakan bagi rayap?"

"Padahal kedua putramu telah saling membunuh. Mengapa kau menjadikan Diana sebagai kambing hitam? Padahal adalah dirimu yang tidak mampu menerima kenyataan. Atau, kau hanya takut merasakan pembunuhan?"

Lucifer usai mengoceh sendiri selama beberapa waktu. Dia akhirnya membuat kedua pria itu menaruh kepala mereka kepada tanah sementara Lucifer melayani dirinya sendiri.

Membawa kursi kayu sebagai singgasananya tepat di depan sepasang kepala yang bergetar dibuat aura miliknya. Karena tubuhnya yang kecil dan pendek, Lucifer membuat kepala-kepala itu sebagai tangga untuk memanjat kursi dengan nyaman.

Menempati kursi kayu itu dengan gerak tubuh yang gagah, tubuh kecilnya masih layak disegani. Lucifer menunduk dengan kedua lengan di atas masing-masing lututnya. Menyeringai membalas tatap penuh kebencian yang dilayangkan kedua pihak lawan.

"Ingat baik-baik posisi ini."

"Sebab kalian harus melakukan hal yang sama kepada gadisku."

4th June 2022

[END] LUCIFER (5 Cents Of Love) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang