Selamat membaca!
.
.
.
.
.
Suara dentuman musik menggema memenuhi lapisan telinga setiap orang yang menginjakkan kaki di bar. Banyak orang menikmati waktu dengan menari tarian aneh akibat mabuk, bercengkrama hingga menuju ke hal negatif seperti bersentuhan atau yang lebih parah hingga berpindah tempat ke kamar hotel, ada juga yang duduk diam sembari menikmati minuman dengan tenang seperti Xiao Zhan.
Mata hazel itu tidak pernah kehilangan fokus dari meja paling ujung. Memperhatikan setiap gelagat yang dilakukan oleh mangsanya. Kedua sudut bibir akan terangkat ketika menangkap senyum langka dari sang pemilik. Namun, ketika lelaki itu balas menatap ke arahnya, Xiao Zhan dengan cepat akan mengalihkan pandangan dan bertingkah seolah dia tidak pernah menyadari kehadiran lelaki itu.
Sama seperti sekarang, Xiao Zhan tengah mengaduk jus jeruk yang menjadi teman mabuknya malam ini. Meneguk dengan lembut demi menyamarkan beragam kepanikan yang terbit pada dirinya. Meski dia tengah berada di bar, dia sama sekali tidak ingin memesan minuman keras sebab tidak memiliki toleransi tinggi terhadap alkohol. Selain itu, demi mencegah adanya hal buruk yang terjadi, Xiao Zhan lebih memilih memesan minuman yang aman dan menerima setiap cibiran remeh dengan lapang dada alih-alih memaksa bertingkah sok keren.
"Zhan!"
Ketika namanya dipanggil, dia menengok ke kursi sebelah. Penunggu kursi itu baru kembali dari toilet. Diam-diam Xiao Zhan berterima kasih atas kehadiran sosok itu sebab dapat membantunya mengurangi rasa panik akibat terus menerus mendapatkan tatapan intens dari lelaki yang berada di ujung meja.
"Mungkin acara ini akan selesai lama, apa kamu ingin pulang terlebih dahulu?" Sambung Sehun. Lelaki itu adalah teman dekat Xiao Zhan di kampus. Kedekatan mereka sudah menjadi rahasia publik, bahkan beberapa orang mempercayai bahwa keduanya tengah berada dalam suatu hubungan. Tetapi itu hanyalah pikiran belaka. Xiao Zhan sama sekali tidak pernah menjalin hubungan apapun meski dulu sempat menyukai Sehun.
Seminggu yang lalu Sehun meminta Xiao Zhan untuk menemaninya menghadiri acara perpisahan club basket di Universitas Gusu. Bulan ini para senior telah dinyatakan lulus, semua anggota club basket memanfaatkan waktu untuk membuat acara perpisahan dengan para senior. Xiao Zhan sendiri bukan anggota dari club basket, dia berada dalam club seni. Jujur saja dia merasa enggan menginjakkan kaki di bar, tetapi mengingat targetnya berada dalam club basket, dengan senang hati dia menerima ajakan Sehun.
Mengembangkan senyum tipis, Xiao Zhan menjawab. "Tidak masalah, aku akan menunggu sampai acara selesai."
Setelah itu Xiao Zhan berpamitan untuk pergi ke kamar mandi. Semakin lama mendengar musik bising itu, kepalanya terasa berdenyut. Ingin mengistirahatkan diri sejenak di dalam kamar mandi. Tetapi, tanpa pernah diduga sebelumnya, seseorang telah mengikutinya. Di depan cermin Xiao Zhan terkesiap ketika menangkap bayangan yang dipantulkan, menampilkan sosok lelaki tampan yang selama setahun mengisi kekosongan hati dan pikirannya. Dengan cepat menghadap ke belakang dan membuat pandangan mereka bertemu.
Wang Yibo melihat Xiao Zhan dengan pandangan yang sulit diartikan, meski begitu segera menambahkan senyum tipis demi mencegah perasaan tidak nyaman pada pihak lain. Dia datang ke kamar mandi bukan sepenuhnya karena Xiao Zhan, gejolak pada perut yang sudah lama ditahan semakin berdesakan ingin keluar.
Setelah memuntahkan segala isi perut, Wang Yibo keluar dari bilik, menuju wastafel untuk membersihkan tangan dan juga bibir. Tidak sengaja pandangan jatuh pada sosok yang masih betah berdiam diri di depan cermin, entah apa yang sedang lelaki manis itu lakukan, yang jelas pandangan mata itu selalu membuat Wang Yibo risih dan tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROSTY WINTER (YIZHAN) ✔
FanfictionDi malam yang dingin itu, bumi dipenuhi oleh salju yang membuat seluruh isinya membeku. Seolah salju dapat menyentuh bagian terdalam dari diri Xiao Zhan, perlahan tapi pasti kebekuan mulai merengkuh lapisan hati. Titik kehangatan yang selama ini sel...