FW 30

1.1K 126 88
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Pagi ini Xiao Zhan dan Johnny pergi ke kampus bersama. Mereka tampak seperti anak kecil yang membawa kotak bekal atas paksaan Renjun. Menjadi pusat perhatian orang-orang yang berpapasan hanya karena menggenggam kotak makan dengan gambar imut bukanlah masalah yang besar bagi Xiao Zhan. Berbeda halnya dengan Johnny yang berusaha mati-matian menutupi karakter Hello Kitty yang begitu jelas menonjol dari kotak bekalnya.

Bayangkan saja betapa indahnya seorang lelaki tulen bertubuh kekar kini menggenggam kotak makan yang feminin. Ingin sekali Johnny meninggalkan kotak bekal itu di mobil, tetapi tidak jadi dilakukan ketika mengingat perjuangan Renjun yang harus bangun dua jam lebih awal demi menyiapkan bekal khusus untuknya. Pada akhirnya, dia meletakkan rasa malu untuk sejenak dan berjalan cepat menuju ruang kelas Xiao Zhan sebelum berlari ke ruang kelasnya sendiri. Mengenai Johnny yang mengantar Xiao Zhan sampai di depan pintu kelas, itu murni paksaan dari Renjun. Lelaki kecil itu tidak ingin sesuatu buruk terjadi kepada kakak angkatnya sehingga dia menugaskan Johnny untuk menjadi pengawal pribadi Xiao Zhan.

Ketika akan tiba di ruang kelas Xiao Zhan, Johnny melihat Wang Yibo yang segera bangkit dari duduk dan berjalan cepat menghampiri mereka. Dengan sigap Johnny berdiri di hadapan Xiao Zhan dan menjadikan dirinya tameng dari serangan Wang Yibo. Mengingat kembali perintah dari Renjun, dia baru saja akan mencegah Wang Yibo bertatap muka dengan Xiao Zhan ketika sebuah suara menggema.

"John, aku yang memintanya datang," ujar Xiao Zhan dengan penuh hati-hati berharap pihak lain berhenti menjadi pelindungnya. Kemudian, kembali berkata ketika badan Johnny berputar ke arahnya. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Terima kasih sudah mau mengantarku, sekarang kamu boleh pergi ke kelasmu."

Johnny hanya mengangguk ringan sebagai jawaban, sebelum benar-benar enyah dari hadapan sepasang kekasih itu. Dia menepuk-nepuk pundak Wang Yibo sembari memberikan sedikit tekanan tajam dan berkata, "Jangan menambah masalah jika tidak ingin kekasihku membakarmu hidup-hidup."

Itu bukan sebuah ancaman, melainkan saran terbaik untuk keselamatan diri pihak lain dari keganasan seorang Renjun.

Wang Yibo tidak dapat mencerna dengan baik perkataan Johnny sebab titik fokusnya masih terpaku pada sosok lelaki manis yang sangat dia rindukan hanya dalam waktu semalam tidak bertemu. Dia mendekat dan berusaha meraih pundak Xiao Zhan untuk dirangkul. Namun, pihak lain menolak tanpa sengaja.

Xiao Zhan sendiri sangat terkejut ketika menyadari tubuhnya bergerak sendiri untuk menghindar dari sentuhan Wang Yibo. Rasa bersalah mulai singgah di hati, terlebih lagi ketika menangkap gurat kesedihan pada mata sang kekasih. Secara perlahan dia mendekatkan diri kepada Wang Yibo untuk memberi pesan tersembunyi bahwa dia sudah siap dirangkul. Kemudian berkata lirih, "Maafkan aku, aku tidak sadar ketika menghindar."

Wang Yibo segera mengubah ekspresi sedih menjadi penuh senyum kelembutan. Pada akhirnya, dia menjatuhkan salah satu tangan di pinggang Xiao Zhan dan mengajak lelaki manis itu menuju ke toilet untuk berganti pakaian. Dengan sabar Wang Yibo membantu Xiao Zhan berganti pakaian meski tidak membantu secara langsung. Dia hanya menyodorkan pakaian bersih dan menerima pakaian kotor untuk dilipat dan dimasukkan ke dalam tas kertas.

Ketika Xiao Zhan datang dengan penampilan rapi, Wang Yibo menyodorkan kembali kotak bekal lelaki manis itu, lalu mengeluarkan perkataan basa-basi untuk meminimalisir kecanggungan di antara mereka, "Apa kamu sudah makan?"

Xiao Zhan menerima kotak makan dan menggeleng. Kemudian menyuarakan pertanyaan yang sama, "Kamu sudah makan?"

Gelengan serupa dipertontonkan sebelum menggenggam tangan Xiao Zhan dan berjalan keluar dari toilet. Ketika akan berbelok ke dalam kelas, Xiao Zhan menghentikan langkah secara tiba-tiba membuat langkah Wang Yibo tertahan. Tanpa menghiraukan pertanyaan bingung dari pihak lain, Xiao Zhan segera berputar arah menuju taman fakultas seni sembari menarik tangan Wang Yibo, berusaha memimpin jalan.

FROSTY WINTER (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang