Selamat membaca!
.
.
.
.
.
Di malam yang semakin gelap itu, Xiao Zhan dapat mendengar suara langkah kaki berat yang semakin lama terdengar semakin dekat. Kemudian berhenti pada posisi sejajar dengannya meski ada banyak jarak menghalangi di tengah-tengah mereka. Dari keheningan yang tercipta, Xiao Zhan jelas mengetahui siapa sosok yang berdiri di sekitarnya tanpa perlu menatap langsung ke arah sosok tersebut. Itu adalah Wang Yibo, kekasihnya. Kekasih yang sangat dicintai sekaligus kekasih yang baru saja memberikan rasa kecewa yang tak terduga pada diri Xiao Zhan.
"Apa yang kamu lakukan?" Xiao Zhan berkata dengan pandangan lurus ke depan, masih tetap tidak berniat untuk menatap langsung ke arah lawan bicaranya.
Helaan nafas berat dihembuskan dengan sangat lambat sebelum jawaban singkat diluncurkan. Wang Yibo menjawab dengan nada datar, sama seperti tadi di dalam bar saat dia menolak ajakan bicara Xiao Zhan. "Aku bekerja."
"Pekerjaan macam apa yang kamu lakukan?" Tanya Xiao Zhan. Tetapi dalam waktu yang cukup lama, pertanyaan tidak kunjung mendapatkan jawaban, dia tidak bisa terus bersabar sehingga memutuskan untuk berkata lebih berani. "Sudah sejauh apa kamu melakukannya?"
"Berpelukan? Berciuman? Atau …" Xiao Zhan kembali memberi jeda, menelan ludah untuk melancarkan sesuatu yang nyaris tercekat di tenggorokan sebelum melanjutkan kalimatnya. "Bersetubuh?"
"PERHATIKAN KATA-KATAMU, XIAO ZHAN!" Wang Yibo menjadi berang atas tuduhan Xiao Zhan kepada dirinya. Meski dia memutuskan untuk mendapatkan banyak uang dengan cara yang tidak benar, setidaknya dia tidak pernah melakukan hal kotor semacam yang dituduhkan oleh Xiao Zhan.
Tidak dapat dipungkiri, Xiao Zhan sangat terkejut akibat bentakan yang tidak pernah diduga sebelumnya akan mengalir bebas dari bibir Wang Yibo. Namun keterkejutan itu segera dibuang jauh-jauh dan digantikan oleh raut wajah normal dengan menambahkan senyum tipis yang jelas-jelas ditunjukkan secara paksa. Xiao Zhan berkata dengan nada dingin. "Apa aku salah?"
Bukannya menjawab untuk sekedar memberikan pembelaan pada dirinya sendiri, dengan cepat Wang Yibo justru melayangkan pertanyaan. "Kamu meragukan kesetiaanku?"
"Setia?" Xiao Zhan terkekeh sambil menggelengkan kepala, tidak percaya dengan perkataan Wang Yibo. Tidak lama kemudian, kekehan itu berubah dalam sekejap. Raut bersahabat telah diubah dengan raut permusuhan. Senyum yang menggantung telah sirna ditelan oleh amarah yang memuncak pada diri Xiao Zhan. "Sejak kamu menerima uang itu, kesetiaanmu sudah lenyap."
Xiao Zhan menunjuk amplop coklat yang sedang digenggam erat oleh Wang Yibo. Sementara Wang Yibo semakin marah, tanpa sadar tangan mengayun kuat ke arah Xiao Zhan. Melemparkan amplop hingga mengenai pipi Xiao Zhan. Kemudian Wang Yibo berkata dengan kasar dan penuh penekanan. "Aku melakukan ini semua untukmu! Kamu bosan dengan lelaki miskin sehingga bermain-main dengan lelaki kaya, bukan? Kenapa kamu bersikap murahan?!"
Mendengar dirinya dihina untuk yang pertama kali, Xiao Zhan menjadi murka. Akal sehat seolah terkunci rapat-rapat di bagian terdalam otak, dia berteriak hingga urat-urat leher saling berlomba menampakkan diri. "KAMU YANG MURAHAN, BAJINGAN! AKU MEMBENCIMU!"
Wang Yibo terkejut dengan kalimat terakhir yang dikatakan oleh Xiao Zhan. Kalimat mengerikan yang sampai kapan pun tidak pernah ingin dia dengar kini meluncur dengan lancar dari bibir ranum sang kekasih. Cukup lama dia terkejut hingga tanpa sadar sosok yang berada di hadapannya telah menghilang dari jangkauan pandangnya. Meski demikian, amarah lebih mendominasi segala perasaan Wang Yibo, begitu pula dengan Xiao Zhan. Pada akhirnya, mereka berpisah tanpa ada niatan kembali bertemu untuk sekedar meluruskan permasalahan yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROSTY WINTER (YIZHAN) ✔
FanfictionDi malam yang dingin itu, bumi dipenuhi oleh salju yang membuat seluruh isinya membeku. Seolah salju dapat menyentuh bagian terdalam dari diri Xiao Zhan, perlahan tapi pasti kebekuan mulai merengkuh lapisan hati. Titik kehangatan yang selama ini sel...