Selamat membaca!
.
.
.
.
.
Sebuah lahan luas diselimuti oleh kegelapan. Setitik cahaya berpendar dari kejauhan, menampilkan siluet samar yang diyakini adalah penjaga lahan tersebut oleh Xiao Zhan. Pandangan menerobos ke segala arah, ada sedikit pemikiran bahwa mereka sedang berada di lapangan sepak bola. Xiao Zhan berpikir lebih dalam bahwa sebenarnya Wang Yibo ingin mengajaknya bermain sepak bola alih-alih berkencan.
Merasakan kepalanya ditarik lembut, Xiao Zhan menghadap ke arah sang pelaku dan dengan santai mendongakkan kepala ketika tangan kekar bekerja melepaskan helm yang masih tersangkut di kepalanya. Wang Yibo dengan sedikit menunduk, berusaha melepaskan kaitan helm Xiao Zhan yang jauh lebih susah dibuka di tengah kegelapan.
Wang Yibo segera membawa Xiao Zhan ke tempat tujuan kencannya kali ini. Berjalan berdampingan dengan tangan yang saling melilit. Diam-diam mengulas senyum di kala melihat lilitan tangan mereka. Wang Yibo merasakan kehangatan yang tersalur ke dalam inti hati setiap kali bersentuhan dengan Xiao Zhan, sehingga tidak ada alasan baginya untuk tidak ingin melakukan itu lagi dan lagi.
Senyum yang mengembang di wajah Wang Yibo tidak bertahan lama, suara lembut menginterupsi dan tanpa sadar ekspresi berubah menjadi terkejut.
"Kita tidak akan bermain bola, bukan?" Tanya Xiao Zhan dengan tatapan wajah polos dan murni.
"Bola?" Wang Yibo membeo. Dia mengikuti tindakan Xiao Zhan yang sedang mengedarkan pandangan. Dengan cepat menyadari dari mana pemikiran itu berasal. Wang Yibo tersenyum geli dibuatnya. "Tidak mungkin kita bermain bola di tempat parkir."
Kalimat itu seolah membuka pandangan baru bagi Xiao Zhan. Benar saja, mereka tengah berada di tengah-tengah lautan motor. Lahan seluas lapangan itu ternyata tempat parkir. Xiao Zhan merasa bodoh sebab tidak menyadari hal sekecil itu dari awal. Namun, dia tidak sepenuhnya bersalah di sini. Satu-satunya orang yang patut disalahkan adalah pencipta tempat parkir yang tidak memberikan fasilitas penerangan yang cukup memadai.
"Lalu kemana kita akan pergi?" Tanya Xiao Zhan, tidak sanggup menahan rasa penasaran lebih lama. Berharap Wang Yibo memberi tahu dengan pasti meski pada akhirnya tidak sesuai dengan harapan.
Wang Yibo mendengus ringan sebelum menjawab. "Kamu akan tahu nanti."
Begitu besar rasa ketidakpuasan mengotori hatinya. Di samping itu, Xiao Zhan memiliki praduga bahwa Wang Yibo sedang menyiapkan suatu kejutan. Dia bertanya dengan jelas. "Apa kamu berniat memberi kejutan?"
Salah satu alis Wang Yibo terangkat, dia tidak yakin dengan kebenaran pertanyaan tersebut. Mungkin bagi Xiao Zhan, itu adalah hal yang sangat biasa sehingga dia pun memberikan jawaban yang tidak pasti. "Aku tidak yakin kamu akan terkejut."
"Aku akan berpura-pura terkejut." Sahut Xiao Zhan pada akhirnya sebelum melepaskan ikatan pada tangan mereka. Maju beberapa langkah lebih depan, berdiri membelakangi Wang Yibo dan mulai menarik kedua tangan kekar untuk menutupi daerah matanya. Kemudian memerintah. "Tutup mataku."
Perintah Xiao Zhan segera mendapatkan kepatuhan dari pihak lain. Wang Yibo dengan hati-hati menuntun langkah Xiao Zhan semakin maju hingga tiba di tempat tujuan.
Di pertengahan jalan, Wang Yibo berbisik. "Maaf jika tidak sesuai dengan harapanmu."
Xiao Zhan tidak menanggapi. Dia tidak berminat melakukan apa pun kecuali melangkah dengan hati-hati sembari menebak dalam hati, ke tempat seperti apa kira-kira dia dibawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROSTY WINTER (YIZHAN) ✔
FanfictionDi malam yang dingin itu, bumi dipenuhi oleh salju yang membuat seluruh isinya membeku. Seolah salju dapat menyentuh bagian terdalam dari diri Xiao Zhan, perlahan tapi pasti kebekuan mulai merengkuh lapisan hati. Titik kehangatan yang selama ini sel...