Selamat membaca!
.
.
.
.
.
Rasa pening yang mendera kembali muncul ke permukaan, seolah-olah seperti otaknya berada di dalam komedi putar yang berputar dengan kecepatan maksimal. Pada akhirnya, Xiao Zhan membuka mata secara perlahan.
Hal pertama yang ditangkap oleh netra Xiao Zhan adalah langit-langit dan dinding berwarna putih. Aroma obat menyeruak menusuk ke dalam hidung. Hanya dengan dua petunjuk itu dia jelas mengetahui bahwa beberapa saat yang lalu dia tidak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit.
Kemudian, pandangan beralih ke sisi samping ranjang dan menemukan tangan wanita yang bertengger indah di bahu kekasihnya. Memberikan usapan lembut dan menenangkan, sementara kekasihnya tidak menolak sedikit pun justru menikmati setiap usapan menenangkan itu.
Xiao Zhan baru saja akan kembali berpura-pura tidur untuk menghindari pemandangan yang membuat matanya perih ketika Wang Yibo meraih tangannya dengan memberikan sedikit tekanan dan lelaki tampan itu berseru, "Selama ini kamu selalu memperhatikan kesehatanku, kenapa menjaga kesehatan sendiri tidak becus?"
Dokter mengatakan bahwa Xiao Zhan terlalu kelelahan serta perutnya sama sekali tidak menerima asupan makanan pada hari itu, menyebabkan lelaki manis itu merasa pusing, lelah, lemas, hingga berakhir dengan tidak sadarkan diri. Dengan demikian, Wang Yibo merasakan kekhawatiran yang berlebihan sebab tidak biasanya Xiao Zhan sakit hingga harus terbaring di rumah sakit. Sialnya lagi, dia tidak dapat menekan emosi negatif yang perlahan menguasai, dia marah kepada dirinya sendiri yang dianggap tidak bisa merawat Xiao Zhan dengan baik. Pikiran sehat tidak dapat bekerja dengan baik, Wang Yibo justru melampiaskan amarahnya kepada Xiao Zhan melalui perkataan dengan nada dingin yang menusuk.
Xiao Zhan membuka mata dengan berat dan kembali menemukan tangan Angela Baby masih berada di pundak Wang Yibo. Hati Xiao Zhan semakin direngkuh hawa gelap yang menyakitkan, berusaha keras menahan tangisannya agar tidak terlihat lemah di depan Wang Yibo. Dengan sekuat tenaga, dia berkata, "Bukan urusanmu."
Amarah Wang Yibo semakin menjadi-jadi setelah mendengarkan kalimat Xiao Zhan, tanpa sadar semakin meremas tangan yang dia genggam dan berseru dengan nada yang semakin tinggi, "Tentu itu urusanku! Kamu kekasihku!"
Semua orang yang berada di dalam ruangan pun terlonjak kaget dengan suara tinggi Wang Yibo. Mengetahui situasi sepasang kekasih itu mulai memanas, beberapa petugas dan Angela Baby segera membubarkan diri, mereka keluar dari ruang rawat Xiao Zhan demi memberi ruang agar kedua lelaki itu bisa menyelesaikan masalah pribadi dengan leluasa.
Xiao Zhan tersenyum kecut, matanya yang berair diajak memandang ke arah lain. "Ternyata masih menganggapku kekasih."
Nada yang digunakan cukup rendah, tetapi masih bisa ditangkap dengan jelas oleh pihak lain. Wang Yibo menyadari bahwa tindakannya semakin melukai Xiao Zhan. Amarah melunak bersamaan dengan otot-otot tegang yang melembut secara perlahan, mengubah tekanan pada tangan sang kekasih dengan usapan lembut. Wang Yibo membawa tangan yang lain untuk mengusap kepala Xiao Zhan dan berkata dengan lembut, "Maafkan aku, aku hanya khawatir kepadamu."
Xiao Zhan benar-benar tidak ingin disentuh lebih jauh oleh Wang Yibo, menjauhkan kepalanya dari jangkauan tangan kekar sekaligus melepaskan genggaman tangan mereka. Dia mengubah posisi menghadap ke samping dan membelakangi Wang Yibo. "Aku tidak butuh dikhawatirkan."
Wang Yibo menatap punggung Xiao Zhan dengan tatapan nanar. Setelah itu dia tidak menjawab apa pun lagi, dia hanya menarik selimut untuk menutupi tubuh Xiao Zhan. Kemudian kembali duduk dan menemani lelaki manis itu dalam kesunyian.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROSTY WINTER (YIZHAN) ✔
FanfictionDi malam yang dingin itu, bumi dipenuhi oleh salju yang membuat seluruh isinya membeku. Seolah salju dapat menyentuh bagian terdalam dari diri Xiao Zhan, perlahan tapi pasti kebekuan mulai merengkuh lapisan hati. Titik kehangatan yang selama ini sel...