FW 46

889 120 76
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Wang Yibo bangun dengan perasaan yang lebih cerah daripada tadi malam. Meski keadaan mata tampak cukup buruk akibat bengkak, dia menyadari bahwa tidak ada lagi sesuatu transparan yang menghantam keras dadanya setelah meyakinkan diri untuk terus berjuang. Di masa lalu, Xiao Zhan tidak pernah sedikit pun berniat untuk menyerah sekeras apa pun Wang Yibo menolak cintanya. Dengan begitu, dia juga tidak akan menyerah hanya karena satu sayat luka di permukaan hati. Itu sama sekali tidak sebanding dengan ribuan luka yang dia berikan kepada Xiao Zhan.

Wang Yibo datang ke kantor lebih pagi. Berpikir di pagi hari dia bisa melakukan pendekatan dengan leluasa sebab tidak akan ada Huang Jingyu di sekitar sang terkasih. Dia menjadi begitu lengket kepada Xiao Zhan, bahkan lift khusus pemimpin perusahaan yang selama ini tidak pernah diinjak oleh kaki para pegawai, hari itu Wang Yibo memecahkan rekor. Berdiri di samping Xiao Zhan dengan tenang sembari menunggu lelaki manis itu menekan tombol.

Ekor mata Xiao Zhan melirik ke arah Wang Yibo yang sedang menatap lurus ke depan, berpura-pura tidak menyadari bahwa dia sedang ditatap. Lelaki tampan itu baru memberikan sedikit atensi ketika pihak lain secara terang-terangan menatap ke arahnya dengan tatapan yang penuh arti.

"Lift ini hanya akan mencapai lantai ruanganku. Sebaiknya kamu segera keluar." Xiao Zhan pun segera kembali ke posisi semula setelah memberi informasi tanpa basa-basi.

Wang Yibo tersenyum di kala mendengarkan suara dingin Xiao Zhan yang tetap terdengar manis di telinganya. Suara itu berhasil membangun rasa semangat bekerja Wang Yibo yang lebih kuat. Dia pun menjawab dengan penuh sukacita, "Tidak masalah. Aku bisa bekerja di ruanganmu."

Tas di tangan Wang Yibo terangkat, kemudian dia melirik ke arah tas tersebut sebelum mulai mengerahkan seluruh atensi untuk Xiao Zhan seorang.

Xiao Zhan merasa terganggu dengan sikap lengket Wang Yibo, dia menjadi berang meski tidak mengekspresikan emosi secara langsung, raut wajah tetap terjaga datar. Namun, amarah yang mengakar pada suaranya tidak dapat ditahan, mengalir begitu saja. "Keluar!"

Wang Yibo tersentak untuk beberapa saat dan berkata, "Aku tidak benar-benar akan bekerja di ruanganmu. Aku hanya akan mengantarmu ke ruangan, setelah itu aku akan pergi."

"Untuk apa? Jangan melakukan hal yang tidak penting." Xiao Zhan benar-benar tidak habis pikir dengan pemikiran Wang Yibo. Kenapa lelaki tampan itu suka sekali mempersulit hidup?

Wang Yibo tidak terima ketika Xiao Zhan mengatakan bahwa dia melakukan hal yang tidak penting. Baginya itu sangat penting. Di masa lalu, Xiao Zhan jauh lebih bersemangat belajar ketika dia mengantarkan sampai ke depan pintu kelas, kali ini Wang Yibo juga ingin melakukan hal tersebut. "Ini sudah menjadi kebiasaan kita di masa lalu."

Xiao Zhan jelas tahu ke mana arah pembicaraan Wang Yibo. Selalu membahas tentang masa lalu ketika dia memutuskan untuk lepas dari masa lalu. Dia merasa muak sehingga hanya dengan satu kali tarikan nafas, dia memuntahkan kalimat yang menegaskan kembali hubungan mereka di masa sekarang, "Kita sudah lama berakhir."

"Itu keinginanmu, aku tidak pernah menyetujuinya," timpal Wang Yibo dengan santai. Berhasil meningkatkan kadar kemarahan pada diri pihak lain.

Kemarahan Xiao Zhan tidak lagi dapat bersembunyi di balik raut wajah datar. Terlihat jelas dalam pandangan Wang Yibo bagaimana sepasang alis yang menukik tajam, kening mengerut, gelora api yang berkobar di mata lelaki manis itu, bahkan dia juga menyadari pergerakan tiba-tiba Xiao Zhan yang akan mendorongnya keluar dengan kasar. Wang Yibo memahami semua yang terjadi, tetapi dia tetap bergeming di tempat agar dapat mengutarakan isi hati yang selama ini ditahan. "Bagiku kamu tetaplah kekasihku."

FROSTY WINTER (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang