Selamat membaca!
.
.
.
.
.
Xiao Zhan akhirnya mengabulkan keinginan Wang Yibo untuk belajar memasak. Sudah banyak dia menolak sebab merasa prihatin dengan nasib dapur yang tak berdosa. Pada bujukan yang terakhir, Wang Yibo sengaja mengungkapkan alasan di balik keinginan belajar memasak menggunakan ekspresi yang sangat menyedihkan, yaitu dia ingin lebih berguna di masa depan. Jika Xiao Zhan sakit, dia akan mengambil alih seluruh pekerjaan rumah, termasuk memasak. Juga agar dia bisa merawat diri sendiri jika mereka diharuskan bekerja di tempat yang terpisah lagi. Xiao Zhan yang merasa begitu bangga dan terharu akan usaha pihak lain yang tidak bisa diremehkan pun setuju untuk memberikan beberapa pelatihan.
Pada latihan pertama, Xiao Zhan tidak memberi teori apa pun. Dia langsung memberikan satu ekor ayam utuh kepada Wang Yibo dan bertanya, "Ketika kamu melihat ayam, masakan apa yang terlintas di pikiranmu?"
Wang Yibo pun mengingat nama masakan yang menurutnya paling sederhana---sup ayam. Kemudian, Xiao Zhan kembali bertanya, "Apakah kamu mengetahui bumbu dapur dengan baik?"
Wang Yibo jelas mengetahui, hanya saja tidak tahu cara meraciknya. Dengan demikian, Xiao Zhan segera memberi perintah dan informasi tambahan, "Rebus ayamnya sekitar 30 menit. Lalu, masukkan potongan wortel dan bahan lainnya. Jangan lupa berikan bumbu dapur sederhana seperti garam, penyedap rasa, sedikit bubuk cabai. Aku akan menunggu di ruang tamu."
Xiao Zhan sengaja ingin melihat Wang Yibo mengerjakan sebisanya dulu, berkreasi sesuai insting sendiri. Namun, siapa sangka ketika lelaki tampan itu berteriak bahwa masakan sudah siap, seekor ayam utuh menyapanya dari dalam mangkuk besar. Tubuh ayam itu diselimuti oleh kuah panas, terlihat sangat mengerikan. Ternyata Wang Yibo membuat sup ayam utuh.
Xiao Zhan bertanya dengan ketakutan yang begitu kental dirasa, "Kenapa tidak dipotong?"
Wang Yibo menjawab tanpa beban, "Sangat susah memisahkan anggota badannya. Lagi pula, kamu tidak mengatakan bahwa aku harus memotongnya."
Selama ini, Xiao Zhan tidak memiliki kendala ketika memotong ayam. Dia sempat berpikir mungkin Wang Yibo memilih pisau yang salah sehingga lelaki tampan itu kesusahan memotong. Dia pun mulai mempertanyakan pisau mana yang digunakan, siapa tahu pihak lain menggunakan pisau kue yang sampai kapan pun tidak akan berhasil memotong ayam. Namun, jawaban yang diterima lebih luar biasa.
Wang Yibo membuka suara untuk sejenak. "Tidak menggunakan pisau." Kemudian, dia membuat gerakan seakan-akan tangan kiri memegang badan ayam, tangan kanan memegang kaki ayam, dan menariknya ke arah yang berlawanan.
Xiao Zhan menepuk kening dengan kuat. Tolong katakan, apakah selama ini dia hidup dengan seorang psikopat?
Hari ini mereka melakukan pelatihan yang ketiga. Tidak ada yang istimewa dengan pelatihan kedua sebab Wang Yibo telah memasak jauh lebih baik berkat arahan Xiao Zhan. Kali ini mereka memasak daging panggang atas kemauan lelaki tampan itu sendiri. Dia tampak seperti orang yang sedang mengidam sehingga Xiao Zhan tidak mampu menolak.
Xiao Zhan terkekeh ketika mengingat pikiran konyolnya beberapa menit yang lalu di mana Wang Yibo tengah mengandung bayi mereka. Faktanya, dia adalah pihak yang ditusuk ketika berhubungan seksual. Bagaimana bisa yang hamil adalah pihak yang menusuk? Lagi pula, mereka sama-sama lelaki yang sangat mustahil untuk melahirkan anak.
Pikiran Xiao Zhan terganggu akibat bunyi bel yang tiada henti ditekan oleh tamu. Dia menatap sejenak ke arah Wang Yibo yang tampak sangat imut menggunakan apron berwarna hijau cerah dan rambut diikat satu di tengah-tengah kepala oleh Xiao Zhan. Sebelum pergi membuka pintu, dia mengecup sekilas pipi sang suami dan bertanya, "Kamu bisa melanjutkan sendiri, 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FROSTY WINTER (YIZHAN) ✔
FanfictionDi malam yang dingin itu, bumi dipenuhi oleh salju yang membuat seluruh isinya membeku. Seolah salju dapat menyentuh bagian terdalam dari diri Xiao Zhan, perlahan tapi pasti kebekuan mulai merengkuh lapisan hati. Titik kehangatan yang selama ini sel...