Selamat membaca!
.
.
.
.
.
Setelah banyak merenungkan perkataan Johnny, Wang Yibo bergegas pergi meninggalkan ruang ganti. Dia ingin segera menjemput Xiao Zhan untuk memenuhi janjinya, juga untuk mengalihkan sedikit pikiran rumit yang semakin berkembang pesat seiring berjalannya waktu. Ketika membuka pintu, dia terkejut mendapati pihak lain berada di depan pintu dengan menampilkan senyuman yang khas.
Tidak lama setelah itu, seutas kalimat mengalun indah memenuhi setiap sudut telinga Wang Yibo. "Yibo, antarkan aku pulang. Sopirku sedang cuti hari ini."
Wang Yibo memandang Baekhyun dengan pandangan yang sulit diartikan. Beragam perasaan telah bercampur menjadi satu kesatuan pada inti hati. Masih ada sedikit ketidakberdayaan dalam membantah keinginan Baekhyun, namun di lain sisi dia tidak ingin mengingkari janjinya kepada Xiao Zhan. Pada akhirnya Wang Yibo memilih tindakan untuk tidak membuat salah satu dari kedua lelaki itu kecewa.
Langkah awal yang akan dilakukan adalah dia akan mengantar Baekhyun terlebih dahulu. Sementara Xiao Zhan akan dibiarkan menunggu lebih lama dan akan memberi alasan bahwa waktu latihan basket ditambah secara tiba-tiba. Wang Yibo terpaksa berbohong.
Namun sayangnya, kebohongan itu sudah tercium meski belum dilakukan.
Seusai kelas, Xiao Zhan memutuskan untuk pergi ke bioskop menggunakan taksi. Dia ingin mengajak Wang Yibo untuk menonton film keluaran terbaru. Demi menghindar dari acara kehabisan tiket, dia memutuskan untuk pergi membeli tiket dan berusaha sekeras mungkin untuk kembali sebelum Wang Yibo menyelesaikan kegiatan basketnya.
Xiao Zhan berjalan dengan riang sembari tiada henti menatap ke arah dua tiket bioskop yang baru dia beli. Berjalan tanpa sadar menuju ke arah parkiran motor, dia sedikit lupa bahwa Wang Yibo akan menjemputnya di ruang seni.
Keceriaan itu tidak lama dirasakan sebab digantikan oleh serangan rasa kecewa yang masuk ke dalam diri Xiao Zhan ketika mendapati pemandangan dimana Wang Yibo berdiri di samping motornya dengan tangan menyerahkan helm ke arah Baekhyun. Kemarahan tidak terelakkan. Xiao Zhan benar-benar marah meski sekarang perasaan sedih lebih mendominasi. Tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan mata Wang Yibo. Dia dapat mengetahui meski tidak dapat mendengar dengan jelas ketika Wang Yibo menggerakkan bibir untuk memanggil namanya. Wajah Xiao Zhan menjadi gelap, tangan bergerak untuk merobek dua tiket hingga menjadi bagian-bagian kecil. Setelah itu, tanpa pikir panjang segera melemparkan tiket bioskop yang sudah hancur ke sembarang tempat.
Berjalan menghampiri Wang Yibo dan Baekhyun tanpa bersuara, dia meraih helm yang sedetik lagi akan digunakan sempurna oleh lelaki cantik itu. Begitu besar rasa tidak rela jika helmnya dipakai oleh Baekhyun dan juga tidak rela motornya digunakan Wang Yibo untuk mengantarkan orang lain selain dia.
Berbalik badan dengan mantap, kemudian pergi meninggalkan dua manusia yang menjadi penyebab utama keributan di hatinya. Tidak seharusnya dia mempercayai Wang Yibo begitu saja. Pada dasarnya, lelaki tampan itu tidak pernah memiliki perasaan apa pun kepadanya. Wang Yibo mau menerima segala pendekatan yang Xiao Zhan lakukan hanya untuk memanfaatkannya, tidak ada bedanya dengan lelaki lain, pikir Xiao Zhan.
Wang Yibo sangat bingung memikirkan tindakan apa yang harus dilakukan saat ini. Yang jelas dia memiliki keinginan besar untuk menyusul kepergian Xiao Zhan dan menjelaskan semua yang terjadi agar kesalahpahaman tidak semakin berkembang.
Beruntungnya, seseorang yang dia kenal melintas di hadapannya. Dengan cepat membawa Baekhyun ke hadapan orang itu dan mulai berseru dengan penuh kepanikan. "Maaf, aku tidak bisa mengantarkanmu karena ada urusan penting yang harus aku selesaikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
FROSTY WINTER (YIZHAN) ✔
FanfictionDi malam yang dingin itu, bumi dipenuhi oleh salju yang membuat seluruh isinya membeku. Seolah salju dapat menyentuh bagian terdalam dari diri Xiao Zhan, perlahan tapi pasti kebekuan mulai merengkuh lapisan hati. Titik kehangatan yang selama ini sel...