Khawatir

186 44 0
                                    

"Aksaraaaaa, kemarilah" teriak Pangeran Andrian seraya memanggil adiknya yang sedari tadi hanya duduk terdiam dibelakang semak belukar.

Kenapa Putri Aksara disana? Itu karena dia sangat takut dengan darah, dan itu membuatnya tidak mau melihat sosok gadis yang terkena anak panahnya. Jika dia takut darah, kenapa dia ingin membunuh anak rusa itu? Jawabannya karena dia suka memburu tapi tidak suka untuk melihat hasil buruannya, sangat aneh bukan?

"Apaa kakakkkkkkk" Putri Aksara kembali berteriak dari balik semak belukar.

"Ayolah cepat kesini."

"Tidak mau disitu banyak darah."

"Sudah ku obati dan darahnya sudah kubersihkan."

"Benarkah?"

"Iya"

"Baiklah, tunggu."

Putri Aksara pun turun dari kudanya dan berjalan menghampiri kakaknya, sesampainya disana ia terkejut ketika melihat seorang gadis tak sadarkan diri di pangkuan kakaknya.

"Siapa gadis itu?" ucapnya.

"Ini gadis yang terkena panahmu tadi bodoh, ayo cepat bantu aku untuk membuatnya kembali tersadar."

"Aku tidak bodoh."

"Iya kamu adik yang pintar, ayo bangunkan dia Aksara, jangan diam saja disitu."

"Tapi kenapa dia bisa tidak sadarkan diri kak? Karena terkena panahku?"

"Tidak, bukan karena itu."

"Lalu kenapa?"

"Entahlah aku juga tidak mengerti, sesaat setelah aku tersenyum dia malah tak sadarkan diri."

"Dia sangat cantik kak, boleh kujadikan dia sebagai kakak iparku?"

"Kau mau kubunuh disini Aksara?"

"Memangnya kakak berani membunuh aku?"

"Berani eh tidak-tidak."

"Kakakkkkkk" teriak Putri Aksara kesal.

"Jangan teriak-teriak Ya Tuhan, kau tidak melihatnya tak sadarkan diri? Sebaiknya bantu aku carikan air."

"Di hutan mana mungkin ada air."

"Terus bagaimana dengan gadis ini?"

"Kita bawa saja ke kerajaan, bagaimana?"

"Tidak, itu tidak mungkin."

"Kenapa?"

"Nanti aku antar dia ke kerajaannya saja."

"Kakak tahu dia dari kerajaan mana?"

"Tau"

"Dari mana?"

"Kerajaan Astrata"

"Dia seorang putri dari sana?"

"Iya, namanya Andira."

AMBARAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang