Kutukan

149 28 0
                                    

"Kau beruntung kak" ucap Pangeran Anggara.

Mendengar itu, Raja Andrian sedikit kebingungan "Beruntung apanya?" ucapnya.

"Kau direbuti semua wanita."

"Hey itu bukanlah sebuah keberuntungan Angga, tapi rasanya seperti sebuah kutukan dan masalah bagiku."

"Kenapa demikian? Bukankah menjadi suatu kebanggaan tersendiri ketika kita diperebutkan para wanita kak?"

"Tidak semuanya mulus seperti apa yang kau pikirkan Angga, ketampanan yang berlebihan juga akan menjadi sebuah malapetaka jika semua orang menyukainya. Hal itu akan membuat banyak hati tersakiti ketika tertolak oleh ketampanan itu sendiri."

"Tapi bukankah sudah menjadi hak kita untuk memilih pasangan kita sendiri kak? Lalu bagaimana mungkin kita akan menyakiti mereka?"

"Sekarang coba katakan padaku Angga, ketika cintamu ditolak oleh seorang gadis, apa itu menyakitkan?"

"Hmm, tentu."

"Maka sama seperti itu pula, ketika ada seorang gadis yang menyukaiku tapi aku tidak membalas perasaannya itu, maka hal itu akan menyebabkan rasa yang sangat menyakitkan bagi gadis itu Angga. Karena itulah selama ini aku jarang berinteraksi dengan mereka, aku takut jika nantinya mereka berharap akan diriku dan aku tidak bisa menjadi seperti apa yang mereka harapkan. Bukannya aku sombong karena ketampanan ini, tapi aku melakukan itu semua semata-mata karena aku tidak ingin ada seseorang yang tersakiti karena aku. Namun sayangnya, masih ada seorang gadis yang tersakiti olehku. Kuharap gadis itu bisa tenang di alam sana, semoga saja."

"Siapa nama gadis itu kak?"

"Maliska"

•••••

Sesampainya di Kerajaan Ambarawa, semua orang bahagia ketika mengetahui bahwa kedua kebanggaan kerajaan sudah kembali bersatu. Ratu Andira dan Putri Akira saling berpelukan ketika mengetahui bahwa kedua suaminya sudah saling akur. Kini keduanya berada di ruangan mereka masing-masing untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Aku sangat bahagia ketika mendengar bahwa Pangeran Anggara sudah bisa menerimamu kembali, tapi ini kenapa bisa banyak luka di tubuhmu? Kau melanggar janji?" ucap Ratu Andira seraya meniupi luka dari Raja Andrian.

"Ini karena Raja Branata, dia hampir saja menusukku dengan pedangnya, tapi untung saja Angga datang dan membantuku. Sejak saat itulah aku dengannya mulai berbaikan." ucap Raja Andrian.

"Tapi kau baik-baik saja kan? Apa aku panggilkan tabib? Aku tidak bisa melihat kondisimu yang seperti ini, aku takut jika nantinya ka-"

"Sttt tidak akan terjadi apa-apa Dira, semuanya akan baik-baik saja."

"Hmm baiklah, sekarang ceritakan apa yang sebenarnya terjadi disana? Apa yang membuat Kerajaan Malaka menyerang Ambarawa?"

"Aku tidak bisa menceritakan itu padamu."

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa."

"Sejak kapan suamiku tidak mau cerita padaku? Ayo katakan ada apa?"

"Tapi janji tidak akan marah?"

Mendengar itu Ratu Andira sedikit kebingungan, dia tidak mengerti apa yang dimaksud suaminya.

AMBARAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang