Pertemuan Pertama

126 19 4
                                    

"Kau sedang mencari sesuatu?" tanya Aryana kepada seorang pria yang tengah menunduk seraya mencari sesuatu di tanah.

"Iya, aku mencari sebuah kalung permata milik Bunda." ucap pria itu yang tak lain adalah Pangeran Elbrata.

Sebuah kalung permata yang ibundanya suruh untuk diantarkan ke pasar lepas dari genggaman tangannya, ia merasa cemas dan harus segera menemukan kalung permata itu untuk ibundanya.

"Aku menemukannya." ucap Aryana.

Mendengar itu, Pangeran Baskara langsung berdiri dan menatap sosok gadis di depannya. Sesaat kedua mata mereka saling bertatapan satu sama lain.

Melihat wajah dari Pangeran Elbrata membuat Aryana jatuh pingsan dan tak sadarkan diri. Melihat itu, segera Pangeran Elbrata menangkap tubuh dari gadis di hadapannya. Dibukanya cadar dari wajah Aryana sedikit demi sedikit, dan akhirnya Pangeran Elbrata melihat dengan jelas wajah gadis dihadapannya yang tak lain adalah seorang gadis yang selama ini selalu ada dalam mimpinya. Tanpa aba-aba, Pangeran Elbrata langsung memeluk tubuh gadis itu, ia tidak mengerti kenapa ia langsung memeluknya padahal ia tidak menginginkannya. Pangeran Elbrata merasa kalau saat ini ada yang sedang mengendalikan tubuhnya.

'Bangun, bangunlah Adisti. Kita sudah bertemu lagi, kau tidak ingin menatap wajahku? Kau tidak merindukanku? Aku sudah ada di hadapanmu, ayo bangunlah.'

Suara itu berhasil membangunkan Aryana, ia kembali sadar dan langsung kembali menatap wajah pria yang saat ini sedang memeluknya.

"Maaf karena aku memelukmu." ucap Pangeran Elbrata.

"Tidak apa-apa." ucap Aryana.

"Boleh kutanya sesuatu padamu?"

"Aku juga ingin bertanya sesuatu padamu."

"Apa?"

"Siapa dirimu sebenarnya? Kenapa kau selalu hadir dalam mimpiku?"

"Hey aku juga ingin bertanya hal yang sama padamu, kau selalu ada dalam mimpiku, kenapa? Siapa dirimu?"

Mendengar itu Aryana makin kebingungan dengan apa yang saat ini ia alami, begitupun dengan Pangeran Elbrata.

"Benarkah?" tanya Aryana.

"Iya, aku selalu memimpikanmu. Kau selalu memanggilku dengan sebutan Adikara, padahal namaku bukanlah Adikara."

"Kau juga sama, kau memanggilku Adisti padahal namaku bukanlah Adisti. Apa maksud dari semua ini?"

"Kau tau kisah dari Pangeran Adikara dan Putri Adisti?"

"Iya, aku tau."

"Kau pernah berpikir bahwa kita adalah mereka yang terlahir kembali?"

"Pernah, dan aku yakin ini bukan sebuah kebetulan biasa."

"Apa yang akan kita lakukan?"

"Aku tidak tau."

"Kenapa kau kemari? Kau dari Kerajaan Adyapura kan?"

"Aku tidak tau kenapa aku kemari, aku hanya ingin menemui sosok pria yang selalu ku mimpikan, hanya itu."

"Benarkah? Kau kemari hanya untuk menemuiku?"

AMBARAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang