Update!
Happy reading
Dont forget to vote and coment!
"Tuan, kau lihat ini?"ujar Via sembari membuka rompi sekolah nya dan satu kancing baju yang memperlihatkan sesuatu seperti luka bekas jahitan pada dada bagian atas nya,"Jika saja mommy tidak datang dengan polisi, mungkin saya sudah tidak ada lagi di hadapan anda saat ini.""Anak k.."belum sempat pria itu menyelesaikan ucapan nya, via sudah menutup mulut makhluk dihadapan nya itu dengan ujung tongkat bisbol.
"Stt diam! Saya bukan anak anda lagi! Saya tidak pernah punya orang tua seperti anda, saya benci! Jika saja darah anda yang mengalir di tubuh saya bisa saya buang mungkin itu akan lebih baik."yang lain hanya mematung melihat Via yang sepertinya itu bukan diri nya.
"Ay, lo liat si via deh, kesambet apa tu bocah? Kejam njir, gak ada yang mau nolong bapak itu?"ujar Reva menyenggol lengan Aya yang masih sibuk memperhatikan pertunjukan di depan mata nya.
"Gue ga mau ikut campur urusan dia sama bokap nya, kek nya banyak banget tuh dendam nya. Takutnya malah ke gue dibalasin kalo gue beneran nolong dia,"balas Aya melihat kearah Reva dan begitu pun sebaliknya.
"Gue baru tau, di dada si via ada bekas jahitan. Padahal kita udah lumayan lama bareng."tiba-tiba saja Putri berdiri antara Reva dan Aya berniat ikut menggibah.
Ternyata alasan dibalik baju yang tertutup seorang Via menyembunyikan sebuah luka, bahkan semua orang kaget saat mengetahui kenyataan itu.
"Dada crush gue ter ekspos ka,"bisik Aksa pada kembaran di sebelah nya itu,"Malah fokus ke sana lo, itu ga niat nenangin dia?"balas Aska mencoba mendekat kearah Via, namun terhenti saat darah segar sudah mengalir deras di kaki nya.
Via menusuk mata pria tersebut menggunakan pisau yang sempat tadi ia ambil dari ransel Reva. darah segar mengalir dan dengan santai nya, ia menyeret kaki pria itu kearah luar saat dirasa sudah jauh ia berhenti dan melemparkan batu pada tubuh daddy nya itu agar para zombie memakan tubuh pria itu.
Kejam, sungguh bahkan ia tidak berniat langsung membunuh tapi hanya menyiksa dan langsung membuang tubuh itu tanpa perasaan.
"Andai anda tau bagaimana perjuangan saya mengembalikan mental saya, anda tidak akan pernah tau apa yang saya rasakan. Maafkan aku mommy, aku gagal dalam menahan dendam,"Via terduduk dengan pakaian penuh darah segar dari daddy nya, membenturkan kepala nya kedinding melepaskan semua dendam yang dia punya.
Luka yang masih belum sepenuhnya kering itu kembali terluka dan bertambah parah, ia pembunuh! Semua akan menjauhi nya.
Beberapa orang mencari toilet karena melihat kejadian penuh darah itu, bukan karena darah nya tapi karena penyiksaan nya yang begitu kejam.
Hanya satu orang yang masih setia menemani nya di ruang keluar penuh darah itu bahkan suara gemuruh akibat puluhan zombie mendekat kearah mayat yang di siksa Via pun masih terdengar.
"Stop dek."Aksa menarik tubuh Via kedalam dekapan nya agar gadis itu berhenti membenturkan kepala nya,"Jangan sakitin diri sendiri, lepaskan semua nya ke kakak aja Jangan ke kamu."
Via masih belum bisa tenang, memory masa lalu nya kembali berputar di otak nya. Terlahir di keluarga yang kaya belum tentu menjamin hidup kita bahagia, jika bisa memilih ia pasti memilih lahir dari keluarga berkekurangan.
Agar ia terhindar dari masa kecil nya yang penuh dengan rasa sakit! Pertengkaran hebat kedua orang tua nya, amarah daddy nya yang selalu dilampiaskan pada dirinya, dan fakta bahwa dirinya dijual oleh daddy nya sendiri.
"Semua akan menjauhkan aku ya kak?"Via berujar setelah satu jam lebih menangis didekapan Aksa, "Ga ada yang akan menjauhi dari kamu dek."jawab singkat Aksa.
"Vi, tenang ya. Kami ga akan menjauh hanya karena masalah ini,"ujar Reva sembari mendekat kearah Via dan mengelus punggung gadis itu supaya tenang.
"Lo itu kuat, masih bertahan sampe sekarang udah membuktikan kalo lo itu kuat!"Aya pun sekarang ikut mendekat di iringi dengan yang lain mencoba memberi kekuatan pada Via.
"Lo bisa cerita apapun ke kita semua, jangan sungkan oke?"Putri berujar dengan senyuman nya.
"Tapi apa alasan sampe lo rela bunuh bokap lo itu?"tanya Jiian yang masih belum mengetahui dendam apa yang ada dihati gadis di depannya ini.
"Dendam? Ya dendam pada saat aku melihat malaikat aku di pukul dan disiksa, dendam saat aku hanya dijadikan sebagai pelampias emosi nya, dendam pada saat dia lebih memilih anak tiri nya, dan dendam saat tau jika aku dijual ke pasar gelap."Via berujar dengan gemetaran dan semakin mempererat pelukan nya pada Aksa.
Mendengar itu semua orang paham alasan mengapa gadis itu begitu dendam terhadap sosok ayah pada hidupnya.
"Tenangin diri lo dulu, gue ama rey mau ke toko sebelah cari makanan karena dirumah ini ga ada makanan yang bisa kita makan lagi."Aska berdiri lalu menarik tangan Rey namun ditahan oleh Reva.
"Jangan! Berdua ga aman,"ujar Reva
"Kalian pergi aja biar gue yang jaga via bareng aksa,"final Jiian lalu duduk di sofa, dan mereka semua keluar menuju toko yang tak jauh dari rumah itu.
Aksa mengendong tubuh itu kearah sofa panjang sebelah Jiian lalu mendudukan diri nya dan gadis itu, "Tidur aja dek, kamu pasti kelelahan."
Bahkan sebelum Aksa berkata demikian, Via sudah duluan tertidur dalam dekapannya. Jiian hanya memperhatikan dua sejoli yang sibuk bermesraan di depan orang yang baru saja kehilangan kekasih itu.
"Lo suka dia sa?"tanya Jiian memecah keheningan antara mereka berdua yang ditanya pun sontak melihat kearah Jiian.
"Ga,"singkat Aksa sembari memejamkan mata mencoba untuk tidur,"Sikap lo gabisa bohong sa, gue tau lo suka sama dia,"ujar Jiian.
"Iya, gue suka dia! Lo ingat saat PLS dulu? Itu pertama kalinya gue liat cewe kayak dia."akhirnya Aksa tidak punya pilihan lain selain jujur dan mengatakan yang sebenarnya pada Jiian,"Tapi jangan ada yang tau selain kita bertiga, gue gamau via menjauh hanya karna ini,"sambung nya.
"Gue rasa via juga suka sama lo, tapi gue juga gatau sih. Ingat! Mending lo kasih tau dia sebelum terlambat."Jiian memukul punggung Aksa dengan pelan bertujuan memberi simpati.
"Gue rasa via gasuka gue dan tenang aja cepat atau lambat gue akan jujur ke dia,"jika boleh jujur Jiian bingung jika sudah dihadapkan dengan cinta-cintaan seperti ini.
"Satu lagi ingat nama cewe-cewe teman nya via itu, yang duduk sama gua itu anaya, yang sama kembaran lo itu putri kalo ga salah, dan yang sama rey itu reva."
"Ya akan gue ingat."
Guys! Bagaimana ceritanya? Udah mulai menurun nih semangat nulis nya gatau kenapa hehehe.
Yaudah kalo ada apa-apa bilang di komen ya!
Thanks for your coment and vote!Papay
Senin, 20 juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Hav Av Blod ✔
RandomCAST S1 ADA DI S2 NYA! DENGAN JUDUL : A.G.A.I.N? JADI YANG KEPO DENGAN CAST NYA SILAHKAN LIAT DI S2! "gue suka lo, dan itu suatu fakta bukan kebohongan." "what suka sama gue! Bisa mikir ga? kata-kata lo konyol. Kita aja belum tentu hidup atau mati...