²³¤ Drei Und Zwanzig Kapitel ¤

30 16 1
                                    

Update!
Happy reading
Dont forget to vote and coment!

"Aksa masih belum datang?"Anaya bertanya saat melihat anggota tim mereka kurang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aksa masih belum datang?"Anaya bertanya saat melihat anggota tim mereka kurang.

"Lah iya anjir, gue kira udah ada."Aska berujar panik saat ia tidak dapat menemukan sosok kembaran nya itu.

"Biarkan aku memanggil dia."Via mengambil payung bertujuan untuk menjemput Aksa, namun tiba-tiba saja ada suara dari arah belakang.

"Gausah,"singkatnya lalu masuk kedalam mobil dan di ikuti oleh yang lain nya.

Apa benar aku harus melupakan perasaan ini? Kakak membenci ku? Apa hanya aku yang terlalu percaya diri jika kakak menyukai aku juga? Nyatanya tidak, batin Via.

Hubungan mereka renggang hanya karena kesalah pahaman yang terjadi? Hubungan mereka yang sedekat minggu ke senin, sekarang malah sejauh senin ke minggu.

Hubungan mereka renggang hanya karena kesalah pahaman yang terjadi? Hubungan mereka yang sedekat minggu ke senin, sekarang malah sejauh senin ke minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aha makan ramyeon,"ucap Reva dengan mata berbinar melihat mie cup ditangan nya.

"Itu cuma mie biasa bego!"ujar Putri kesal dengan reaksi sepupunya yang seperti tidak pernah makan mie.

"Lo yang bego, bahasa korea mie kan emang ramyeon, wleeee,"ejek Reva yang hanya dapat tatapan mematikan dari Putri.

Reyhan tersenyum pasalnya gemas akan reaksi Reva hanya karna mie, padahal jika di pikir ulang. Manusia mana yang tidak pernah makan mie? Sikap Reva seperti menunjukkan bahwa ia tidak pernah makan mie saja.

"Sudah lah, kapan kalian akan akur," tengah Via yang sepertinya sudah terbiasa dengan dua orang sedarah ini.

"Yang salah bukan gue loh ya."Reva merebus air dan menyeduhkan nya ke mie cup lalu memberikan nya pada teman-teman nya.

"Tujuan kita setelah ini apa?"tanya Aska mengangkat pembicaraan sebelum menyantap mienya juga menunggu mie itu sedikit dingin.

"Sesuai strategi awal kita, kita akan ke kota lain mencari bantuan,"jawab Anaya sesekali meniup mie sebelum memasukan ke dalam mulut nya.

"Iya kita sudah tidak punya pilihan lain"sahut Reyhan yang tiba-tiba saja duduk di samping Reva.

Via menyeruput mie tersebut terburu-buru tanpa peduli jika mie itu masih sangat panas, pikiran nya tidak sedang disini.

Hav Av Blod ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang