¤ Drei Und Dreißig Kapitel ¤

24 13 7
                                    

Update!
Happy reading
Dont forget to vote and coment

Matahari telah tenggelam beberapa saat yang lalu digantikan oleh cahaya rembulan, mereka sedikit bersyukur hari ini cahaya bulan sangat terang menyinari malam mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari telah tenggelam beberapa saat yang lalu digantikan oleh cahaya rembulan, mereka sedikit bersyukur hari ini cahaya bulan sangat terang menyinari malam mereka.

Mereka semua telah duduk di tepi api unggun, satu-satunya penghangat dimalam yang dingin ini. Membakar ikan hasil tangkapan para cowo dan diselangi candaan antara mereka tanpa membedakan siapa pun.

"Yey, ikannn bakar,"seru Via dengan mata berbinar melihat beberapa ikan yang sudah hampir matang, Aksa mengelus puncak kepala Via karena gemas dengan tingkah laku kekasih nya itu.

"Sumpah deh, lama-lama gua bosan liat orang pacaran,"ucap Reva yang masih setia membakar ikan yang baru saja mereka tangkap tadi.

"Iri ya, kenapa lo ga pacaran aja sama Rey"jawab Aksa dengan ekspresi ngeselin.

Bukannya menjawab Reva malah tersenyum paksa yang menyebabkan perubahan ekspresi 180 derajat dari Reyhan.

"Gue sih mau pacaran, tapi si Putri kagak mau gimana dong?"ujar Aska sembari melihat kearah Putri yang masih sibuk memanggang ikan bersama Reva dan Anaya.

"Udah mateng nih, kuy makan,"Putri mengangkat ikan yang ia panggang seolah mengalihkan arah pembicaraan mereka.

Aska hanya tersenyum pilu karena ia tau jika Putri sengaja mengalihkan arah pembicaraan mereka, dengan artian dia tidak suka jika arah pembicaraan itu tentang dirinya dan kakak kelas nya itu.

Mereka semua makan dengan sangat lahap dan penuh semangat, nyata nya ini adalah makanan pertama mereka hari ini! Dari pagi hingga malam mereka hanya minum tidak ada makanan yang bisa mereka makan.

"Besok pagi? Langsung jalan?"tanya Jiian di sela-sela makan nya.

"Mandi sama makan dulu ga sih? Biar ga mati kelaparan kita, lagian persediaan makanan kita tinggal dikit,"jawab Putri.

"Iya, aku berpikir jika kita harus makan terlebih dahulu sebelum pergi dari sini."Via ikut serta dalam percakapan singkat ini setelah ia selesai dengan makanan nya.

Ada yang aneh disini! Pasalnya dari selesai menangkap ikan tadi, tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Aksa bahkan ia tidak bereaksi apa-apa saat ditanya oleh teman-temannya.

Keheningan merajalela seketika setelah kegiatan makan mereka selesai, tapi aneh nya sebelum tidur tiba-tiba saja Aksa memulai kembali percakapan yang sedikit membuat mereka bingung.

"Virus zombie nih asalnya dari mana sih, kok tiba-tiba aja wabahnya menyerang,"satu pertanyaan keluar dari mulut Aksa yang pasti tidak aja jawaban pasti dari penyebab wabah zombie ini berasal.

"Gue rasa ini dari lab atau ga percobaan penelitian tapi gagal, gue sering liat yang kek gituan di drama yang gue tonton,"ucap Reva setelah sedikit berfikir sebelum ia merebahkan dirinya o di dedaunan

Hav Av Blod ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang