¹⁵¤ Fünfzehn Kapitel ¤

36 24 0
                                    

Update!
Happy reading
Dont forget to vote and coment!

"Yang tadi si via kan?"ujar Reva sembari memilih makanan yang mungkin masih bisa dimakan dan tidak butuh waktu lama dalam pembuatan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang tadi si via kan?"ujar Reva sembari memilih makanan yang mungkin masih bisa dimakan dan tidak butuh waktu lama dalam pembuatan nya.

"Jelmaan dia kali, beneran kayak bukan dia gitu."balas Putri

"Cepat oi jangan gibah terus kalian!"teriak Rey dari pintu masuk bertujuan menjaga keamanan para gadis yang sedang memilih makanan itu.

"Sabar,"singkat Aya berlalu mengambil beberapa minuman dan menuju ke lokasi dimana Aska dan Rey berada,"Gue beres,"sambung nya.

Setelah Anaya sampai bisa di lihat segerombolan zombie mendekat ke arah rumah yang di dalam nya ada Aksa, Jiian, dan Via.

Sesaat setelah mengetahui bahwa ada zombie yang menyerang tempat beristirahat mereka, lima orang yang tadi sibuk berbelanja sekarang berlari kearah rumah itu secepat tenaga mereka.

Tepat saat mereka sampai di depan rumah, ternyata pintu rumah yang rusak memudahkan para zombie untuk masuk dan menyerang siapa saja yang tadi dirumah itu.

Tersudutkan! Lagi-lagi mereka kalah banyak 2 vs 10 zombie? Itu bukan sesuatu yang mudah, mereka berdua benar-benar butuh bantuan sekarang.

Beruntung saja kelima teman nya itu datang tepat waktu dan membantu mereka berdua dalam peperangan hidup dan mati itu.

7 vs 10? Setidaknya itu lebih baik dari pada tadi, walau mereka kalah jumlah tapi mereka tidak akan kalah dalam hal kekuatan.

Tidak butuh waktu lama, para zombie telah tumbang dan ditaklukan. Kecuali satu zombie yang tidak diketahui kemana pergi nya itu, yang membuat semua orang sibuk mencari keberadaan nya.

"Anjir perasaan ada 10 zombie cok."ucap Aska membanting sapu yang ia pegang untuk melawan zombie barusan.

"Kabur kali yang satu lagi karna takut,"sarkas Reva sembari duduk melepas letih sehabis melawan zombie.

"Zombie ga bisa mikir bego."Putri pun ikut duduk disebelah Reva. Namun tidak bagi Aksa, ia merasa ada yang tak beres atau mungkin akan ada sesuatu yang terjadi.

"Lima, enam, tujuh. Satu lagi mana? Via mana? Cepat ketempat Via!"Anaya tiba-tiba berucap sedemikian yang membuat siapa saja di rumah itu ikut panik dan berlari mengikuti Aksa.

"Ga! Dia pasti aman!"itu lah pikiran Aksa sepanjang perjalanan menuju tempat ia meletakkan gadis yang ia cintai itu.

Ucapan Jiian kembali terlintas di benaknya, ia terlambat? Pujaan hati nya berubah? Apa benar? Tidak itu tidak akan terjadi! Tidak ada yang akan pergi lagi.

Benar saja saat ia sampai, satu zombie sudah bersiap menyerang Via yang masih tertidur nyenyak tanpa merasa terganggu oleh apapun.

Tepat saat wajah zombie itu mendekat kearah pujaan hati nya, Aksa melemparkan sebuah vas bunga mengenai kepala zombie tersebut hingga kepala nya pecah.

Hav Av Blod ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang