¤ Acht Und Dreißig Kapitel ¤

23 14 0
                                    

Update!
Happy reading
Dont forget to vote and coment

Matahari perlahan menampakkan sinar nya dari ufuk timur, sesuai tujuan mereka dari awal yaitu  untuk mengobati Via, mereka harus bersiap akan masalah yang menunggu mereka setelah mereka bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari perlahan menampakkan sinar nya dari ufuk timur, sesuai tujuan mereka dari awal yaitu  untuk mengobati Via, mereka harus bersiap akan masalah yang menunggu mereka setelah mereka bangun.

Satu manusia tersadar dari tidurnya dan mulai melihat keadaan sekitar yang masih sangat sepi tanpa ada suara karena memang belum ada yang bangun.

kalo semisal kita selamat? Apa kita bisa seperti ini?, batin Aska.

Mencoba membangun kan Aksa yang masih sibuk dengan alam bawah sadarnya yang sangat indah seperti nya, lihatlah pemuda itu tidak berhenti tersenyum.

"Apaan?? Ganggu orang tidur aja lo anj,"ujar Aksa menepis tangan kembaran nya itu dari bahu nya.

Baru saja Aska ingin melanjutkan perkataan tiba-tiba saja kaca belakang dari mobil itu pecah akibat dorongan beberapa zombie, sebegitu kuat kah mereka?.

Sontak pemuda itu langsung menarik Putri dan Reva yang tidur paling belakang dekat dengan kaca yang pecah dan hampir saja terkena gigitan zombie.

Semua terbangun tanpa aba-aba bahkan seluruh penghuni mobil tersebut langsung mengambil senjata dan menembak zombie yang ingin memaksa masuk kedalam mobil.

Pagi yang dingin, dihiasi rintik hujan diluaran yang seharusnya mereka menikmati pagi dengan baik, tapi malah bersiap menghadapi zombie yang membuang waktu dan tenaga mereka.

Disaat seluruh zombie telah habis, akhirnya Jiian memilih keluar dan berlari cepat kearah rumah sakit juga menghindari air hujan yang turun semakin deras.

Diikuti oleh temannya yang lain, Tak lupa dengan Aksa yang menggendong Via di punggungnya padahal gadis itu sudah menyarankan agar memapahnya saja karena ia ingin berjalan. Memang gadis aneh padahal sekarang sedang hujan tapi memaksa.

/CRAANG!

Suara itu berasal dari seorang gadis yang memaksa masuk dengan memecahkan pintu kaca rumah sakit mengunakan tongkat bisbol nya dan tentu saja membuat dia terluka.

"Dek! Jangan gegabah gini, lihat tangan lo luka karena ini,"ucap Reyhan.

Tanpa pikir panjang pun Reyhan menarik tubuh gadis yang baru saja menjadi kekasih nya itu kedalam rumah sakit dan diikuti yang lain dari arah belakang.

"Tidurin Via disini, brankar ini cukup bersih!"perintah Putri yang langsung di lakukan oleh Aksa meski sedikit mengundang tanya bagi gadis itu sendiri.

"Hei, otak lo ketinggalan ya di mobil?"tanya Putri lagi saat melihat posisi Via dan Aksa yang saling tindih, tidak benar dan tidak dapat dibenarkan 

"Bodo amat, lo yang nyuruh tadi."Aksa kembali ke posisi semula tanpa ada rasa bersalah! Heii, lihat pacar mu itu teman! Dia sudah sangat malu karena ulah mu!.

Hav Av Blod ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang