¤ Ein Und Dreißig Kapitel ¤

28 14 2
                                    

Update
Happy reading
Dont forget to vote and coment!

Setelah mencuci baju sekolah, mereka memilih duduk dan sekedar bercerita tentang masa dimana mereka masih bersekolah dan melakukan aktivitas normal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mencuci baju sekolah, mereka memilih duduk dan sekedar bercerita tentang masa dimana mereka masih bersekolah dan melakukan aktivitas normal.

"Foto masa PLS kita yang sengaja ditanam gabisa lagi diambil,"celetuk Putri mengingat dahulu mereka sempat menanam suatu foto kenangan-kenangan mengenakan botol kaca dan box besi.

"Setelah kita selamat, kita kembali kesana dan membuka nya bersama. Meski hampir semua telah berubah,"ujar Aksa sambil menatap sendu kearah awan dan masih menikmati elusan yang sempat terhenti akibat harus mencuci.

Namun pemuda itu kembali dibuat bingung saat melihat perubahan raut wajah Via,"Sedang memikirkan Kara ya kak?"ucap gadis itu.

"Kara? Kok bawa si kembar?"ucap Aya bingung akibat perkataan singkat Via dan juga sedikit rasa bersalah karena tidak dapat menyelamatkan sahabatnya itu.

"Pfft, pasti lo masih mikir kalo pacar lo ini suka Kara?"Aska sudah tidak tahan menahan geli diperut nya akibat ucapan Via.

"Eh kita juga mikir kalo Aksa jadiin Via buat bahan biar dia bisa move on dari Kara,"ujar Reva jujur tanpa memikirkan perasaan dari orang yang ia omongkan.

Melihat perubahan raut wajah Via yang sudah ingin menangis, Aska angkat bicara dan berucap,"Asal kalian tau, Kara dijadiin pengalihan isu sama ni bocah."

"Maksud?"Jiian juga ikut penasaran atas percakapan itu.

"Dia suka sama si Via tapi dia kayak bilang kalo dia suka ke Kara biar pas PLS si Via nih ga risih anjir, kayak sebenarnya dari awal dia cerita ke gue kalo dia suka ke Via."Aska juga ikut tidur dipaha Putri mencoba menikmati nyenyak tidur sambil di elus seperti yang kembarannya dapatkan.

Putri yang tidak ambil pusing pun membiarkan Aska tidur dipaha nya,"Kalian dari awal emang ga peka, lihat aja gimana lembut nya seorang Kastara Daniel Aksa saat berhadapan dengan gadis yang di sudutkan oleh Jiian Arghra Graham."

"Kok nama gue?"singkat Jiian saat ia mendengar nama nya tersebut tanpa seizin nya.

"Ga inget lo ngenyudutin anak orang ampe sepupu gila gue maju kedepan trus ngamuk?"Putri melotot kearah Jiian dengan tatapan yang tajam.

"Menurut gua tindakan gua udah benar,"jawab jiian singkat dan menghindari beberapa mata yang melototinya

"Itu alasan gue suka ke gadis kek dia, tapi dia nya malah suka ke teman gue."Rey menatap mata Reva tapi gadis itu melihat kearah lain dan tidak membalas tatapan nya.

"Gue maju karena sakit hati roommate gue disudutin dan karena ada crush gua juga sih," ucap Reva sambil tersenyum saat membayangkan wajah Reza meski pemuda itu telah berubah menjadi zombie.

Hav Av Blod ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang