⁰³¤ Drei Kapitel ¤

85 50 12
                                    

Update!
Dont forget to vote and coment!

Mentari telah menunjukkan keberadaannya menandakan hari baru yang telah menyambut mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mentari telah menunjukkan keberadaannya menandakan hari baru yang telah menyambut mereka. Begitu pula dengan kelima remaja yang sudah bersiap dengan pakaian beserta perlengkapan sekolahnya.

"Udah siap semua?" tanya Kara kepada keempat temannya.

"Udah sih ra kecuali dia" kelima orang itu pun melihat kearah mata Putri dengan memberikan tatapan yang tidak bisa diartikan kepada manusia yang masih betah di alam mimpinya.

"Tumben biasanya dia yang duluan bangun sama mandi daripada kita semua" ucap Kania dan anggukan setuju pun diberikan oleh mereka semua.

"Lo bangunin lah bodoh," yang disuruh pun langsung melangkah ke arah temannya yang masih enggan membuka mata nya itu. Namun, baru beberapa langkah saja ia berhenti karena mendengar suara teriakan dari Anaya.

"Ahhhhhkk"

Semua mata tertuju pada gadis yang baru saja bangun dari alam bawah sadar nya itu. Semua bingung dengan sikap Anaya saat ini, sungguh seperti bukan dia.

"Bikin kaget ae tuh bocah," ucap Reva seraya memegang dadanya untuk menetralkan dari rasa keterkejutannya.

Anaya terbangun ketakutan dengan keringat yang menjulur disetiap lekuk tubuh nya itu, ia pun melangkah dengan tergesa-gesa ke toilet dan tidak berniat melepaskan tangan di lehernya sedari bangun tidur.

Via yang merasa aneh akan sikap Anaya pun berniat untuk menyusul dia kearah toilet,"Aya kamu tidak apa-apa? leher kamu sedang sakit?" tanya Via dari arah belakang yang hanya dapat keheningan tanpa jawaban.

"Biarin aya mandi dulu via" Reva berucap lalu menarik tangan Via agar menjauh dari Anaya dan membiarkan gadis itu mandi dengan tenang tanpa ada gangguan.

Setelah beberapa lama membersihkan diri Anaya pun keluar dengan wajah yang lebih segar dari sebelumnya tapi masih tersirat ketakutan diwajah nya.

"Ay kali ini mimpi apalagi" tanya Reva sambil menarik tangan Aya, semua orang dikamar ini juga tau kalo gelagat aneh sudah di tunjukan pasti Anaya sedang bermimpi buruk.

"Gue mimpi sesuatu yang ga mungkin terjadi tapi entah kenapa ini kayak beneran terjadi," jawab Aya sembari memakai sepatu lalu menyusun buku nya.

"Oke, emang mimpi apaan dah?, kayak nya lo ketakutan banget sampe sekarang?"ujar Putri duduk diatas kasur yang sudah dibereskan oleh Via itu.

"Ihs, puput ini sudah via bersihkan sedari tadi. Kenapa kamu menduduki nya lagi?"Via menarik tangan Putri agar pergi dari atas kasur nya itu.

"Aelah cuma duduk doang gue perasaan, jadi kenapa?"tanya Putri lagi pada Anaya.

"Mimpi gue aneh, gue mimpi tentang pandemi zombie ya kayak cerita-cerita yang pernah gue baca gitu, kek ga mungkin banget mana disana si via sama reva mati lagi,"ujar Aya santai menarik tangan Via yang masih sibuk membersihkan kasur nya itu.

Hav Av Blod ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang