¤ Sieben Und Zwanzig Kapitel ¤

27 15 8
                                    

Update!
Happy reading
Dont forget to vote and coment!

malam hari, sekitar pukul 3 dini hari kegiatan normal seseorang adalah tidur, entah takdir yang berubah atau emang dunia yang sudah hampir berakhir menyisihkan beberapa remaja untuk bertahan hidup melawan mayat hidup yang entah dari mana asalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

malam hari, sekitar pukul 3 dini hari kegiatan normal seseorang adalah tidur, entah takdir yang berubah atau emang dunia yang sudah hampir berakhir menyisihkan beberapa remaja untuk bertahan hidup melawan mayat hidup yang entah dari mana asalnya.

Disisi lain Aska ikut melawan zombie yang mendekat ke arahnya begitu pula Putri. Reyhan melempar tombak nya kepada pria itu saat zombie yang ia hadapi sudah tak bersisa.

"Seharusnya lo bantu gue dong,"Aska berteriak kepada Rey dan menerima tombak yang diberikan kepadanya.

"Gue cape mending gue nonton lo,"mendudukkan diri setelah lelah melawan banyak nya zombie yang menerjang ke arah dia, Reva, Aksa dan juga Via.

Tak ingin dianggap menyusahkan Putri juga berusaha membunuh zombie dengan pisau yang ia bawa dari mobil mereka yang telah rusak sebelumnya.

Zombie itu terus berkurang karena tombak dari Aska dan juga pisau yang digunakan Putri.

"WAH BEGO LO UDAH KURANG YA PUT!"Reva berteriak semangat sambil bertepuk tangan melihat cara sepupunya yang sudah berani membunuh zombie.

Kesal dan ingin membalas Reva tapi Putri lebih dulu menyelesaikan acara menghabiskan zombie ini terlebih dahulu, "Lihat aja lo ntar,"ucap Putri tanpa melirik ke arah Reva.

"GUE TUNGGU!"Reva tertawa saat melihat wajah Putri yang sudah merah karena kesal.

"Ga bosan kalian berantem terus?"Anaya bertanya dan duduk di sebelah Rey. Mengikuti Anaya, Jiian juga menyusul duduk di sebelah gadis itu.

"Ceilah, kek ga tau aja lo, sebagian besar tujuan hidup gue buat Putri kesel,"Reva berucap dengan nada yang sedikit bercanda.

"Via gapapa?"Rey bertanya khawatir saat mengingat kaki gadis itu masih terluka jadi dia di gendong oleh Aksa.

Mendudukkan Via dengan hati-hati, lalu Aksa bersuara, "Gapapa dia baik-baik aja, makasi buat kalian berdua yang udah lindungin kita,"Aksa merasa bersyukur karena teman-temannya melindungi dirinya dari keroyokan zombie.

"Biasa aja kali, lagian kita harus saling melindungi satu sama lain,"Reva melirik ke depan saat Putri Dan Aska berjalan ke arah mereka setelah mengalahkan semua zombie.

"Hah, baju gue kena darah semua,"ucap Putri melirik ke arah baju nya yang terkena percikan darah dari zombie yang ia bunuh.

"Mana pake baju warna ungu lagi,"Reva sedikit mengejek Putri melihat kebodohannya memilih baju yang berwarna cerah.

Melihat itu Putri langsung memukul kepala Reva sedikit keras melepaskan semua rasa kesalnya karena sepupunya yang selalu cari gara-gara dengan dirinya.

"Kita istirahat di rumah itu aja,"Aska berdiri dan menawarkan tangannya kepada Putri yang telah selesai berkelahi dengan Reva.

"Si Via bangun tuh,"semuanya melihat saat mendengar ucapan Anaya.

Hav Av Blod ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang