¤ Neun Und Zwanzig Kapitel ¤

32 12 6
                                    

Update!
Happy reading
Dont forget to vote and coment!

Lama diperjalanan namun mobil belum kunjung ditemukan, bahkan sekarang sudah menjelang malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lama diperjalanan namun mobil belum kunjung ditemukan, bahkan sekarang sudah menjelang malam. Untuk sekarang mereka tidak ada pilihan lain, mereka harus beristirahat diluaran sini.

"Gue ga yakin kita aman disini,"ujar Aska saat mengetahui sekeliling nya hutan belukar tanpa ada penerangan cahaya lebih.

Tentu saja gelap, beruntung pada saat mengambil persediaan makanan di market. Via sempat mengambil  lima senter tangan dan satu senter kepala.

Hanya dari senter itu lah pencahayaan yang mereka punya, sinar bulan pun sedikit tidak berguna sekarang karena cahaya nya tertutupi oleh pohon-pohon besar disekitar mereka.

"Makanya kita gantian jaga nya."Anaya duduk di rerumputan karena gadis itu tidak ada pilihan lain selain tertumputan tersebut.

"Hmm, gue, Reva, Aya sama Putri. Kami jaga duluan kalian silahkan istirahat,"ucap Rey mengambil senjata nya dan bersiap untuk berjaga.

"Kok ngatur? Tapi yaudah lah, padahal gue mau berduaan sama Putri."tanpa pikir panjang Aska memposisikan dirinya mencari pohon untuk dijadikan sandaran meski angin malam menusuk tulang.

"Via ga kan? Dia mana bisa dalam keadaan kayak gini. "Aksa mengelus kepala pacar nya yang telah masuk kedalam alam mimpi.

"Iya kagak, enak banget tu bocah tidur di pangkuan lo. Jadi pengen gue,"Reva berujar seakan dirinya adalah manusia paling tersakiti.

Rey yang mendengar ucapan Reva itu langsung semangat untuk menggoda wanita pujaan nya,"Sama gue aja ntar."

Reva memutar bola matanya dengan ekspresi datar tanpa mengindahkan perkataan rey barusan.

"Anj, HATI-HATI PUT!"teriak Aska saat melihat keadaan Putri yang terkepung oleh zombie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anj, HATI-HATI PUT!"teriak Aska saat melihat keadaan Putri yang terkepung oleh zombie.

Entah sudah berapa zombie yang mereka bunuh sedari tadi, jika boleh jujur ingin rasanya mereka menyerah saja untuk bertahan hidup.

Tapi mereka semua percaya, pasti ada satu tempat yang masih belum terkena virus zombie ini dan mereka bisa hidup bahagia disana.

Tak lupa juga dengan pikiran bahwa pemerintah tidak akan lepas tangan pada hal seperti ini. disaat titik ingin menyerah, ada suatu bayangan orang yang mereka sayang! Orang tua mereka menunggu mereka hadir.

Hav Av Blod ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang